BOLASPORT.COM - Pembalap penguji Honda, Stefan Bradl, menyentil Jorge Lorenzo karena sering mengeluarkan komentar sinis di media sosial.
Setelah pensiun sebagai pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo sering meramaikan media sosial untuk mengomentari balapan MotoGP saat ini.
Sebagai sosok yang sering berkomentar, Jorge Lorenzo dikenal ceplas-ceplos dalam berbicara.
Tak ayal, komentar-komentar sosok berjuluk X-Fuera itu seringkali memancing emosi orang lain.
Baca Juga: Joan Mir Tetap Waspada Meski Marc Marquez Alami Kesulitan pada MotoGP 2021
Salah satu contoh kasus komentar Lorenzo yang mengundang emosi orang lain adalah saat menyindir pembalap penguji alias test rider tim pabrikan Yamaha, Cal Crutchlow.
Melihat Cal Crutchlow mengalami kecelakaan pada tes pramusim MotoGP 2021 di Qatar, Lorenzo pun berkomentar sinis.
Lorenzo mengatakan bahwa Crutchlow sengaja kecelakaan untuk mengukur tingkat ketahanan banting motor YZR-M1.
Perselisihan antar kedua mantan pembalap MotoGP itu bermula ketika Crutchlow menggantikan Lorenzo sebagai test rider Yamaha.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Sebut Valentino Rossi Punya Solusi Tampil Gemilang Lagi
Lorenzo seolah tidak bisa menerima keputusan Yamaha karena tidak memperpanjang kontraknya.
Bak orang sakit hati, pria Spanyol itu menjadikan Crutchlow sebagai sasaran serang komentar pedasnya.
Sikap asal bicara Lorenzo tersebut sempat mengundang perhatian Jack Miller dan Aleix Espargaro.
Jack Miller dan Aleix Espargaro kompak membela Crutchlow dari ejekan Lorenzo.
Kendati niat baik melindungi teman, Miller dan Espargaro justru dipandang rendah oleh Lorenzo.
Kali ini, perbuatan Lorenzo yang sering berkomentar pedas di media sosial ini mengundang perhatian Stefan Bradl.
"Sangat bodoh menyatakan hal-hal tertentu kepada publik. Saya tidak memahami. Saya melihat apa yang dia lakukan dan mengikutinya di Instagram," ucap Bradl, dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
Baca Juga: Jika Susah Menang Lagi, Marc Marquez Pilih Opsi Berada di Rumah Saja
Lebih lanjut, Bradl menilai juara dunia lima kali itu bisa kehilangan kehormatan apabila sering memberi komentar sinis.
"Saya melihat apa yang dia lakukan menarik dan lucu, tetapi saya tidak akan melakukan itu," tutur Bradl.
"Mereka harus dikelola dengan kepekaan. Sebab dia bisa saja dihormati sebagai raja atau dibanjiri hujatan."
"Ada banyak hal-hal medioker di sana. Saya tidak bergantung pada media sosial dan saya suka dengan itu."
"Rasa hormatnya bisa hilang jika memberi komentar secara membabi buta. Terkadang, perlu sedikit memberikan rasa hormat kepada orang lain," kata pembalap Jerman itu.
Baca Juga: Honda Cari Solusi Agar Marc Marquez dan Pol Espargaro Bisa Kompetitif
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar