BOLASPORT.COM - Bagi Anda pencinta Liga Italia era 1990-an mungkin tak asing dengan nama klub Salernitana. Setelah lebih dari dua dekade, Si Kuda Laut akhirnya kembali lagi mencicipi Serie A.
Salernitana mengakhiri penantian panjang untuk kembali berlaga di kasta teratas Liga Italia setelah menunggu 22 tahun.
Mereka adalah 1 dari 2 tim yang meraih tiket promosi otomatis dari Serie B 2020-2021.
Klub beralias I Granata finis pada urutan kedua klasemen di bawah Empoli, sang kampiun musim ini.
Dua tim teratas itulah yang berhak naik kelas langsung ke Serie A musim depan.
Empoli lebih dulu dipastikan menyambar jatah promosi, sedangkan Salernitana baru pada pekan terakhir, Senin (10/5/2021) kemarin.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Italia - Raih Kemenangan Tandang Pertama, AC Milan Masuk Zona Liga Champions
Klub asuhan Fabrizio Castori memastikan finis runner-up setelah menggilas Pescara 3-0, sementara pesaing terdekat mereka yang kerap dijuluki AC Milan KW, Monza, dipermalukan Brescia 0-2.
Kembalinya Salernitana ke Serie A seolah membangkitkan memori lawas soal kiprah terakhir mereka di level teratas Liga Italia yang dijalani pada 1998-1999.
Kala itu, I Granata diperkuat sejumlah pilar yang mungkin melekat erat di benak penggemar calcio era 1990-an.
Sebut saja Marco Di Vaio, David Di Michele, sampai yang paling kondang, Gennaro Gattuso.
Ya, musim 1998-1999 adalah periode pertama dan satu-satunya bagi Gattuso bersama Salernitana.
Namun, waktu singkat tersebut cukup membuat AC Milan kepincut merekrut pemain energik yang ketika itu masih berumur 20 tahun.
Salernitana terdegradasi pada akhir musim itu juga, sedangkan Gattuso diselamatkan Milan.
Dia mulai memperkuat Rossoneri sejak musim 1999-2000.
Setelah itu, sisanya adalah sejarah karena Milan membentuk Gattuso sebagai gelandang petarung legendaris di Italia.
Hanya, kepastian Salernitana mentas di Liga Italia musim depan masih tergantung kesediaan Claudio Lotito menjualnya ke pihak lain.
Presiden Lazio tersebut juga bertindak sebagai pemilik bersama klub Salernitana.
3 - #Salernitana have been promoted in Serie A for the third time in their history (after in 1997/98 and in 1946/47); they will play the top-Italian league for the first time after 22 years. Wonder. pic.twitter.com/W3j2DLBrB4
— OptaPaolo (@OptaPaolo) May 10, 2021
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menekankan regulasi tak boleh ada dua klub dengan pemilik yang sama di satu level kompetisi guna menghindari konflik kepentingan.
Tak ada cara lain, Lotito harus menjual kepemilikan I Granata dalam waktu 30 hari ke depan.
"Aturan itu sejalan dengan regulasi FIFA yang tak mengizinkan kepemilikan lebih dari satu klub di level profesional," kata Presiden FIGC, Gabriele Gravina, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Aturannya jelas, kepemilikan Lotito tak bisa dilanjutkan."
"Jika itu terjadi, hal ini akan mencegah Salernitana tampil di Serie A musim depan," lanjutnya.
Jika Salernitana terasing dua dekade di divisi bawah, lain halnya dengan Empoli, yang terakhir kali merasakan atmosfer Serie A pada 2018-2019.
Empoli dan Salernitana menggantikan posisi Crotone dan Parma, yang sudah dipastikan terdegradasi dari Serie A 2020-2021.
Baca Juga: Juventus Digulung AC Milan, Kapan Terakhir Kali Gagal ke Liga Champions?
Adapun satu jatah promosi tersisa akan diperebutkan tim peringkat 3-8 di klasemen akhir Serie B.
Keenam klub yang bakal bertarung di babak play-off nanti adalah Monza, Lecce, Venezia, Cittadella, Brescia, dan Chievo.
#Salernitana have sealed their return to #SerieA after an absence of over 20 years
They’re a club from a big city, with a decent stadium and a passionate fan base - could become a Serie A staple with the right stewardship#Salerno #calcio #salernitana1909 pic.twitter.com/7oDmotBaqb
— Calcio England (@CalcioEngland) May 10, 2021
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | football-italia.net |
Komentar