BOLASPORT.COM - Legenda timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, sudah bicara soal bahaya popularitas bagi pemain muda Indonesia sejak satu tahun lalu.
Mantan pelatih timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini, baru-baru menyinggung masalah popularitas yang kerap melanda pemain muda di Tanah Air.
Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Senin (17/5/2021), Fakhri Husaini menjelaskan penyebab banyaknya pemain muda yang gagal di tengah jalan.
Salah satu yang utama adalah popularitas yang kerap menjadi ancaman.
Baca Juga: Eks Timnas U-19 Indonesia Ini akan Tolak Tawaran Eropa, Kenapa?
"Beberapa pemain muda berbakat gagal berkembang menjadi pemain hebat karena tidak mampu mengelola popularitas," tulis Fakhri Husaini.
"Dan selalu kalah ketika melawan 'musuh' yang bersembunyi dalam dirinya sendiri," sambung pelatih berusia 55 tahun tersebut.
Unggahan ini ditengarai menjadi reaksi Fakhri Husaini setelah munculnya pemberitaan soal mantan anak didiknya, Yudha Febrian, yang kembali tersandung masalah.
Sebelumnya, Yudha Febrian sempat dikeluarkan dari timnas U-19 Indonesia pada awal Desember 2020 lantaran melakukan tindakan indisipliner.
Baca Juga: Berkat Gol Lob 32 Meter, Edinson Cavani Lebih Hebat daripada Diego Forlan
Dia dan rekannya, Serdy Ephy Fano, ketahuan pulang ke hotel pada pukul 03.00 dini hari setelah dugem di tempat hiburan tak jauh dari tempat mereka menginap.
Kini, Yudha tersandung dugaan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan bernama Senandhika.
Lewat akun Twitter pribadinya, Senandhika menjelaskan secara rinci kronologis pelecehan seksual yang diterimanya dari Yudha Febrian.
Cuitan itu viral di dunia maya hingga akhirnya Yudha mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
Baca Juga: Bambang Nurdiansyah Bicara Kans RANS Cilegon FC Ikut Turnamen Nine Sport
View this post on Instagram
Jauh sebelum Fakhri Husaini, legenda timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, sudah lebih dulu bicara soal bahaya popularitas bagi pemain muda Indonesia.
Hal itu disampaikan Bepe, sapaan akrabnya, satu tahun lalu dalam wawancara di kanal Youtube Hanif & Rendy Show.
Saat itu, Bepe membagikan tiga musuh utama yang kerap mengancam karier pemain muda di Indonesia.
"Musuh terbesar seorang atlet ada tiga. cedera, kejenuhan, dan popularitas," kata Bepe seperti dilansir oleh BolaSport.com dari YouTube Hanif & Rendy Show, 22 Mei 2020.
Baca Juga: Berita EURO 2020 - Akhirnya Gabung Timnas Prancis Lagi, Karim Benzema Kirim Pesan Menyentuh
"Yang paling berbahaya popularitas karena gangguan dari popularitas ini memang luar biasa," ujar Bepe.
Bambang Pamungkas lebih dalam menjelaskan popularitas dapat menjadi pemecah konsentrasi seorang atlet.
Apalagi, jika sang atlet sudah masuk ke dalam perangkap popularitas, nantinya akan sulit untuk keluar dari lingkaran itu.
"Siapa yang tidak senang mendapatkan pujian di Twitter misalkan, dari Instagram misalkan, dapat undangan acara ini itu," tutur Bambang Pamungkas.
Baca Juga: Syarat Valentino Rossi Tampil pada MotoGP 2022 Masih Sama Saja
"Nah, ini berbahaya karena ketika kami terlalu fokus pada hal-hal di luar sepak bola dan meninggalkan kewajiban kami di sepak bola."
"Maka ini jadi pengganggu. Ketika kita sudah kecemplung, baliknya susah," ujar Bambang Pamungkas lagi.
Saat itu, Bepe sempat berharap jika generasi penerusnya tidak ada yang terlena karena popularitas.
"Saya sendiri pribadi tidak ingin itu terjadi kepada generasi di bawah saya," tutur Bambang Pamungkas.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | YouTube Hanif & Rendy Show |
Komentar