BOLASPORT.COM - Kompatriot Lionel Messi, Javier Mascherano, mengungkapkan kenekatannya untuk bergabung dengan Barcelona meski sadar dirinya hanya menjadi ban serep.
Javier Mascherano memulai petualangannya di Eropa ketika bermain bersama klub Liga Inggris, West Ham United.
Kepindahan Javier Mascherano dari Corinthians ke West Ham United terjadi pada musim panas 2006.
Transfer Mascherano menuju West Ham sempat menuai polemik lantaran melibatkan pihak ketiga.
Baca Juga: Fans Man United Dipukulin sampai Babak Belur di Kotanya Egi Maulana Vikri
Hanya setengah musim membela The Hammers, Mascherano kemudian merapat ke Liverpool.
Meski nirgelar, Mascherano justru mampu menunjukkan permainan terbaiknya bersama Liverpool.
Penampilan gemilang eks pemain timnas Argentina tersebut berhasil memikat raksasa Liga Spanyol, Barcelona.
Barcelona memboyong Mascherano dengan mahar 20 juta euro (sekitar Rp 348 miliar) pada musim panas 2010.
Baca Juga: Kalahkan Man United Lewat Adu Penalti, Villarreal Bukan Juara Lotre
Bersama Barcelona, Mascherano mampu meraih kesuksesan besar.
Selama tujuh musim bernaung di Camp Nou dan bermain bersama kompatriotnya, Lionel Messi, Mascherano berhasil meraih berbagai gelar.
Gelar mayor yang sukses diraih Mascherano di antaranya 5 trofi Liga Spanyol, Copa del Rey (5), dan Liga Champions (2).
Dirinya tercatat total bermain sebanyak 334 pertandingan di semua lintas kompetisi dan hanya mencetak satu gol selama membela El Barca.
Baca Juga: Villarreal Juara, Liga Europa Ganti Nama Jadi Liga Unai Emery
Di level timnas, pria yang memutuskan pensiun pada November 2020 tersebut mengoleksi 147 penampilan bersama timnas Argentina.
Meski gagal mempersembahkan gelar di level internasional, Mascherano mampu mempersembahkan dua medali emas Olimpiade bagi timnas Argentina.
Di sela-sela masa pensiunnya, Mascherano berbagi kisah perjalanan awalnya menjadi pemain Barcelona.
Sejatinya, pria yang kini berusia 36 tahun tersebut menyadari jika peluang bermain di Barcelona begitu tipis.
Baca Juga: Gagal Juara Liga Europa, Manchester United Konsisten Puasa Gelar
Waktu itu, lini tengah Barcelona begitu padat dengan keberadaan Sergio Busquets, Oriol Romeu, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Thiago Alcantara, Seydou Keita, dan Jonathan Dos Santos.
Apalagi pelatih Barcelona kala itu, Pep Guardiola, melihat Mascherano sebagai pemain ban serep alias cadangan.
Namun, eks pemain gelandang bertahan itu tetap nekat dan gigih memperjuangkan satu tempat di line-up.
Pada akhirnya, Mascherano berhasil membuktikan diri dan memercayai bahwa Pep Guardiola adalah pelatih terbaik yang pernah dimilikinya.
Baca Juga: Netizen Ramai-ramai Mencela Dosa David de Gea di Final Liga Europa
Mascherano pun bertransformasi menjadi bek tengah sejak 2011 lantaran posisi gelandang bertahan telah diisi oleh Sergio Busquets.
"Saya telah berbicara dengan Leo [Messi] saat di timnas perihal bergabung dengan Barcelona," kata Mascherano, dikutip BolaSport.com dari TyC Sports.
"Namun, saya tidak ingin berbicara dengan Pep Guardiola karena dia tahu bahwa saya tidak akan menerima menjadi pemain pengganti."
"Dalam pertemuan pertama kami di tempat pelatihan Barcelona, Guardiola datang ke kantor di mana saya duduk dan mengatakan kepada saya, 'Anda datang ke sini untuk menjadi cadangan'."
Baca Juga: Bukti Man United Payah Adu Penalti, Cuma Bisa Menang Lawan Tim Kelas Ikan Teri
"Saya berkata, ya, tapi saya tidak akan membuatnya memiliki pilihan yang mudah."
"Sebenarnya gaya saya tidak cocok dengan cara Barcelona bermain ala Guardiola, tapi saya tetap bertahan di sana."
Thanks for the legacy you have left in the world of football, and especially at Barça, @Mascherano. You will always be one of us. ????❤️ pic.twitter.com/u0CcWsYpoS
— FC Barcelona (@FCBarcelona) November 15, 2020
"Saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan bergabung, belajar, dan bersama tim untuk bersaing memperebutkan banyak trofi."
"Pep akhirnya menjadi pelatih terbaik yang saya miliki dalam karier saya."
"Saya berbicara dengan banyak orang yang menonton sepak bola dan semua orang mengatakan kepada saya bahwa Barcelona adalah tim terbaik yang pernah mereka lihat dalam sejarah. Dan ya, kami merevolusi segalanya," ujar Mascherano melanjutkan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | TyC Sports, Marca |
Komentar