BOLASPORT.COM - Baik Manchester City maupun Chelsea memiliki kecenderungan paling tajam mencetak gol di 15 menit terakhir laga.
Manchester City dan Chelsea bentrok dalam final Liga Champions musim ini di Estadio do Dragao, Portugal.
Laga All-English Final ketiga dalam sejarah Liga Champions tersebut mentas pada Sabtu (29/5/2021) atau Minggu pukul 02.00 WIB.
Melihat tren kedua tim sepanjang kompetisi, kita berpotensi disuguhkan permainan menggairahkan menjelang akhir laga.
Man City dan Chelsea punya tendensi memijak pedal gas dalam-dalam di periode seperempat jam terakhir.
Baca Juga: Final Liga Champions - Chelsea dan Ancaman Virus Letoi Klub London di Partai Puncak
Statistik itu mengacu kepada data di Soccerstats yang digali BolaSport.com, di mana Man City dan Chelsea termasuk raja di babak kedua pertandingan Liga Champions.
Dasar memang menjadi finalis, rapor mereka juga merupakan yang terbaik di antara semua kontestan musim ini.
Catatan Tim London Biru ialah mencetak 12 gol dan kemasukan 2 kali di babak kedua (selisih +10 gol).
Adapun kubu Manchester Biru lebih gila lantaran mencatatkan surplus 15 gol dari 16 kali memasukkan dan hanya satu kebobolan!
Seperti dipaparkan di awal, mereka sama-sama memanfaatkan periode jelang akhir laga sebagai momen nge-gas.
Kalau dibagi per seperempat jam, tempo tertajam buat Man City ada di menit 61-75 dan 76-90 dengan sama-sama melesakkan 7 gol.
Baca Juga: Final Liga Champions - Thomas Tuchel Bisa Jadi Orang Paling Hebat atau Paling Apes
Sementara periode tersubur Chelsea adalah kurun menit 76-90 dengan menyarangkan 8 gol.
Ketajaman pasukan Thomas Tuchel tampak lebih seimbang walau tidak seganas Man City secara keseluruhan.
Di babak pertama, mereka sanggup menceploskan 10 gol dan mengalami sedikit peningkatan produktivitas pascajeda dengan 12 gol.
Bandingkan dengan komparasi di skuad Man City, di mana mereka mencetak 9 gol di babak I dan 16 gol pada paruh kedua.
Contoh nyata amukan pasukan Pep Guardiola di saat mendekati bubaran terpapar dalam fakta 3 dari 4 kemenangan terakhir City dipastikan lewat gol di atas menit ke-70.
Mereka menyegel kemenangan 2-1 atas Borussia Dortmund dalam dua partai perempat final lewat gol Phil Foden, masing-masing pada menit 90' dan 75'.
Terakhir, Man City menekuk Paris Saint-Germain 2-1 di leg pertama semifinal lewat gol penentu Riyad Mahrez (71').
Namun, jika Chelsea ingin memegang kendali permainan lebih awal, justru mereka harus mengubah tren untuk melakoni start setajam mungkin.
Di balik kesolidan mereka, Manchester City ialah tim yang lambat panas.
Gawang sang juara Liga Inggris bisa dibobol 3 kali dan cuma memasukkan 3 gol pada kurun 15 menit pertama.
Periode tersebut otomoatis menjadi 15 menit yang paling rentan bagi mereka.
Pembagian menit gol Manchester City dan Chelsea di Liga Champions
- 0-15: 3 gol memasukkan-3 kebobolan
- 16-30: 5-0
- 31-45: 1-0
- 46-60: 2-0
- 61-75: 7-0
- 76-90: 7-1
- 0-15: 3-0
- 16-30: 3-2
- 31-45: 4-0
- 46-60: 2-0
- 61-75: 2-0
- 76-90: 8-2
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | soccerstats.com |
Komentar