BOLASPORT.COM - Pep Guardiola tak bisa menyembunyikan kekecewaannya usai Manchester City gagal menjuarai Liga Champions 2020-2021.
Manchester City memiliki peluang besar untuk meraih trofi Liga Champions perdana pada musim 2020-2021.
Setelah sukses menaklukkan finalis musim lalu, Paris Saint-Germain (PSG), pada babak semifinal, Manchester City menantang Chelsea di partai puncak.
Partai final Liga Champions yang mempertemukan antara Chelsea dan Man City dihelat di Estadio do Dragao, Sabtu (29/5/2021) atau Minggu dini hari WIB.
Baca Juga: VIDEO - Gol Bersejarah Kai Havertz, Ikuti Jejak Senior 24 Tahun Lalu
Man City bertekad untuk memenangi gelar perdana di kompetisi elite Benua Biru tersebut bersama Pep Guardiola.
Sementara itu, Chelsea yang ditukangi Thomas Tuchel memiliki misi ingin mengulang memori manis 9 tahun lalu kala menaklukkan Bayern Muenchen di final.
Namun, justru Chelsea berhasil keluar sebagai juara dalam duel sesama tim asal Inggris dalam final Liga Champions kali ini.
Gol tunggal dari Kai Havertz pada menit ke-42 sudah cukup bagi The Blues untuk mengubur harapan The Citizens mencicipi gelar perdana Liga Champions.
Baca Juga: Final Liga Champions - Tuchel Ikuti 2 Pelatih Jerman Tebus Dosa dalam Semusim
Kemenangan 1-0 Chelsea atas Man City memastikan pasukan Thomas Tuchel menjadi raja baru di Eropa.
Berbeda dengan Tuchel, Guardiola belum mampu mempersembahkan satu-satunya gelar yang belum diraih oleh Man City.
Kali terakhir Guardiola menjuarai Liga Champions ketika masih membesut Barcelona dalam final edisi 2010-2011.
Kekalahan dari Chelsea meninggalkan kekecewaan bagi Guardiola.
Baca Juga: Thomas Tuchel Ukir 2 Catatan Menyakitkan untuk Pep Guardiola
Pelatih berusia 50 tahun tersebut mengaku sedih dengan kekalahan di final Liga Champions musim ini.
"Ada tim-tim luar biasa dalam kompetisi ini yang telah memenangkannya empat, lima atau enam kali dalam 60 tahun," kata Guardiola, dikutip BolaSport.com dari Movistar.
"Kami bisa bermain sedikit lebih baik pada babak pertama, tapi ini pengalaman pertama kami di final."
"Kami tidak menghadapi terlalu banyak bahaya dan ancaman."
Baca Juga: Didukung Jadi Nominasi Ballon d’Or, N’Golo Kante Pilih Bersikap Merendah
"Chelsea hanya memiliki satu peluang. Kami kuat dalam pertahanan dan kami memiliki sejumlah peluang."
"Namun, kami tidak mampu memanfaatkan hal tersebut dan akhirnya lawan kami menang."
"Kami mengalami musim yang luar biasa."
"Kami sedih telah kalah pada akhirnya," ujar Guardiola menambahkan.
Baca Juga: Manchester City Keok dari Chelsea, Kutukan Final Liga Champions Terus Berlanjut
Kekalahan dari Chelsea di final Liga Champions juga turut merusak rekor apik Guardiola ketika menghadapi partai puncak.
Sebelumnya, Guardiola tidak pernah kalah di partai puncak bersama Man City.
Guardiola selalu keluar sebagai pemenang dalam tujuh partai puncak sebagai nakhoda Man City.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Movistar, Marca |
Komentar