"Kami harus bersiap bahwa kami harus menderita, tetapi kami ingin menjadi pelopor dan berada di puncak untuk jangka waktu yang lama."
Baca Juga: Tak Ada Niatan dari Bek Amerika Serikat untuk Tinggalkan Barcelona
"Saya mendapatkan sepatu ini sewaktu di Paris dan saya berjanji bahwa kami akan memakai sepatu ini saat mencapai final Liga Champions."
"Itu adalah hadiah dari presiden di PSG dan saya berjanji kepada staf saya bahwa saya akan memakainya di final Liga Champions."
"I could have never imagined as a young coach that I could touch this cup!" ????
An emotional night for Thomas Tuchel who had his family in Porto as he won the Champions League, and the importance of some lucky shoes! ????#beINUCL #UCLFinal
Watch Now - https://t.co/RRmQgctETJ pic.twitter.com/GRGkep1rlQ
— beIN SPORTS (@beINSPORTS_EN) May 29, 2021
"Waktu itu, saya tidak memakainya sehingga PSG kalah dan saya akhirnya memakainya lagi di final kali ini, lalu magis sepatu itu bekerja," ujar Tuchel menambahkan.
Trofi Liga Champions musim ini menjadi yang kedua bagi Chelsea setelah terakhir kali juara pada edisi 2011-2012.
Baca Juga: Strategi Transfer Barcelona, Lakukan Barter dan Comot Pemain Gratisan
Bagi Tuchel, kesuksesan merengkuh trofi Liga Champions juga membuktikan dirinya mampu mengubah nasib The Blues.
Sebelumnya, Chelsea nyaris gagal total di Liga Inggris bersama Frank Lampard, tetapi kedatangan Tuchel berhasil membawa mereka finis di posisi empat besar.
Satu-satunya noda dari eks pelatih PSG tersebut adalah dirinya gagal membawa Chelsea juara Piala FA usai ditundukkan Leicester City di partai puncak.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | The Sun |
Komentar