MotoGP Catalunya 2021 - Audisi Mencari Penghenti Laju Fabio Quartararo

BOLASPORT.COM - Dominasi Fabio Quartararo pada musim ini berpotensi berlanjut pada MotoGP Catalunya 2021. Siapa yang bisa menghentikannya?

Fabio Quartararo mengawali MotoGP 2021 dengan penampilan yang begitu kuat.

Total empat podium dengan tiga kemenangan sudah dikoleksi Fabio Quartararo dari enam balapan pertama MotoGP musim ini.

Kesuksesan menemukan keping puzzle yang hilang menjadi kunci keberhasilan Quartararo musim ini.

Baca Juga: MotoGP Catalunya 2021 - Terakhir Kali Valentino Rossi Pede Bisa Menang

Sudah bukan rahasia bahwa Quartararo memiliki keunggulan dalam mencetak ritme cepat, baik dalam kualifikasi maupun balapan.

Ditambah konsistensi yang ditemukannya musim ini, Quartararo menjelma menjadi rival yang sulit dihentikan.

Quartararo berpotensi melanjutkan dominasinya pada akhir pekan ini mengingat dia akan berlomba di salah satu sirkuit favoritnya.

Ajang balap motor paling bergengsi itu berkunjung ke Circuit de Barcelona-Catalunya untuk seri balap MotoGP Catalunya.

Baca Juga: MotoGP Catalunya 2021 - Vinales Ingin Rekrut Kepala Kru Bekas Rossi

"Saya sangat menanti seri balap berikutnya di Catalunya," kata Quartararo dalam rilis resmi tim Monster Energy Yamaha.

"Saya sangat menyukai sirkuit Catalunya, saya menang di sini tahun lalu bersama Yamaha, jadi saya pikir kami bisa tampil bagus. Kami akan melakukan yang terbaik."

Catalunya menghadirkan kenangan bagus bagi Quartararo.

Catalunya menjadi satu-satunya balapan yang Quartararo menangi di Moto2. Podium pertamanya di MotoGP juga diraih di sirkuit yang terletak di Montmelo itu.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Catalunya 2021 - Momen Marc Marquez dan Valentino Rossi Perbaiki Performa

Musim lalu Quartararo juga mencetak kemenangan di Catalunya meski harus berkutat dengan degradasi ban pada pengujung lomba.

Jika demikian, siapakah yang berpeluang untuk menghentikan laju Quartararo pada MotoGP Catalunya.

Apabila berkaca dari hasil musim lalu, duo Suzuki Ecstar, Joan Mir dan Alex Rins, menjadi pesaing terkuat Quartararo.

Mir dan Rins berhasil memanfaatkan keunggulan Suzuki dalam manajemen ban untuk merebut podium ganda pada balapan MotoGP Catalunya.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia Moto2 2021 Belum Selesai, Remy Gardner Sudah Dapat Kontrak MotoGP 2022

Musim ini keunggulan Suzuki dalam manajemen ban memang tidak begitu terlihat tetapi bukan berarti Mir dan Rins boleh diremehkan.

Satu hal yang mungkin perlu dipastikan adalah keberhasilan Rins menyelesaikan balapan.

Pembalap berambut keriwil tersebut mendapat reputasi gampang terjatuh ketika mempunya kecepatan bagus untuk bersaing di depan.

Hal serupa juga dialami rekan setim Quartararo yaitu Maverick Vinales.

Baca Juga: Marc Marquez Diyakini Bakal Raih Gelar Juara Dunia MotoGP Lagi

Jika Rins kerap gagal karena terjatuh, Vinales sering melempem saat balapan meski menunjukkan ritme kompetitif saat latihan bebas dan kualifikasi.

Meski begitu, ketika situasinya sempurna, sulit untuk membantah bahwa Vinales merupakan salah satu kandidat pemenang lomba.

Quartararo juga mendapat saingan lain dari Yamaha melalui Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT) yang musim lalu merebut pole position di Catalunya.

Penantang Quartararo juga akan datang dari skuad Ducati melalui trio Jack Miller, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), dan Johann Zarco (Pramac Racing).

Baca Juga: Marc Marquez Tak Ngoyo Kejar Hasil, Legawa Jadi Penggembira MotoGP 2021?

Bagnaia dan Zarco pandai mengekstrak potensi si kuda besi untuk mencapai ritme terbaik seperti Quartararo.

Adapun, Miller membuktikan bahwa diperlukan juga determinasi tinggi untuk meraih kemenangan di MotoGP.

Kompetisi juga kedatangan partisipan baru setelah KTM berhasil mengatasi masalah mereka pada awal musim ini.

Pabrikan Austria itu kembali ke level mereka musim lalu setelah pembaruan sasis membantu Miguel Oliveira dan Brad Binder untuk melaju lebih cepat di tikungan.

Pemenang seri MotoGP Catalunya akan diketahui setelah balapan yang berlangsung pada Minggu (6/4/2021) pukul 18.00 WIB.

Baca Juga: Alex Rins Sebut Kecelakaan MotoGP Selama 4 Kali Beruntun 'Tidak Normal'