BOLASPORT.COM - Ibu Luis Salom berbicara lima tahun setelah kematian putranya dan angkat bicara soal meninggalnya Jason Dupasquier seusai mengalami kecelakaan pada kualifikasi MotoGP Italia 2021 di Sirkuit Misano, 29 Mei.
Lima tahun lalu, Luis Salom meninggal setelah terjatuh pada sesi latihan bebas GP Catalunya.
Hanya beberapa hari yang lalu Jason Dupasquier kehilangan nyawanya di Sirkuit Mugello. Rasa sakit yang tidak bisa dilupakan, terutama di pihak anggota keluarga yang melihat kehidupan anak-anak mereka yang masih sangat muda hancur.
Pada akhir pekan lalu banyak yang bertanya-tanya apakah tidak pantas menghentikan balapan untuk menghormati apa yang telah terjadi.
Kecelakaan tersebut bermula ketika Jason Dupasquier kehilangan kendali atas motornya yang membuatnya terjatuh ke aspal di tikungan ke-9 Sirkuit Mugello.
Saat itu, Dupasquier sedang berjuang dalam posisi flying lap untuk mendapatkan tempat terbaik pada kualifikasi.
Kronologi kecelakaan tersebut bermula ketika Dupasquier kehilangan kendali atas motornya yang membuat dia terjatuh ke aspal di tikungan ke-9 Sirkuit Mugello.
Tepat dari arah belakang, Ayumu Sasaki, terlihat menghantam tubuh Jason Dupasquier dalam kecepatan tinggi.
Ayumu Sasaki tidak mampu menghindari Dupasquier yang berada di atas trek.
Pembalap asal Jepang itu kemudian terjatuh dan mengalami highside crash setelah menabrak Dupasquier.
Sasaki juga sempat dibawa mobil ambulans usai mengalami kecelakaan.
Namun, berbeda nasib dengan Dupasquier, Sasaki dinyatakan baik-baik saja setelah melalui pemeriksaan tim medis MotoGP.
Sementara itu, Duspaquier dinyatakan kritis oleh MotoGP FIM Medical Officer, Giancarlo de Filippo. Dia lalu dinyatakan meninggal pada 30 Mei.
Baca Juga: Danilo Petrucci Siap Ditendang usai Remy Gardner Gabung KTM Tech3
Pada kolom portal Spanyol, AS mengintervensi Maria Horrach yang merupakan ibu dari Luis Salom.
Menurut Horrach, MotoGP kurang manusiawi pada seri baap MotoGP Italia dan lima tahun lalu ssat Salom meninggal.
"Saya tahu telah dikatakan bahwa saya meminta GP berlanjut dan ini adalah kebohongan besar," kata Horrach dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Ketika mereka memberi tahu saya bahwa putra saya sudah meninggal, seseorang yang berada di sebelah saya, saya tidak ingat siapa dia, saya menanyakan apakah saya ingin Grand Prix dilanjutkan."
"Mereka baru saja mengatakan kepada saya bahwa anak saya sudah mati dan saya mengatakan untuk menghormati anak saya dan pembalap lain, kita tidak boleh melanjutkan," ucap Horrach.
Melanjutkan balapan akhir pekan tampaknya tidak menghormati Luis Salom dan keluarganya. Namun, hal tersebut kembali terjadi di sirkuit Mugello setelah datang kabar bahwa Jason Dupasquier telah meninggal di rumah sakit.
Baca Juga: Valentino Rossi Sorot Remy Gardner Akan Jadi Pembalap Cepat pada MotoGP 2022
"Saya pikir kadang-kadang Anda harus memiliki sedikit rasa kemanusiaan dan menempatkan diri Anda pada posisi para pembalap, yang mengendarai motor dengan rekan setimnya yang baru saja meninggal dunia," tutur Horrach.
"Kemanusiaan kurang ada dalam kasus putra saya dan Dupasquier. Ada kalanya faktor manusia harus menang atas faktor ekonomi," ujar Horrach.
"Luis adalah orang yang sangat terhormat dan saya pikir jika keputusan itu adalah miliknya, dia akan berhenti, tetapi dia tidak ada di sana untuk melakukannya."
"Lima tahun kemudian, rasa sakit kehilangan anak masih menjadi luka berdarah. Ini seperti memiliki luka terbuka. Anda terbiasa memilikinya selalu berdarah, tetapi tidak berhenti sakit. Rasa sakit itu selalu milikmu," ucap Horrach.
Baca Juga: Daftar Wakil Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020, Ada 19 Tiket
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar