BOLASPORT.COM - Hari ini, 5 Juni 1985 atau 36 tahun lalu, cabang olahraga bulu tangkis diputuskan dipertandingkan pada Olimpiade dalam rapat yang berlangsung di Hotel Palast, Berlin sekitar pukul 17.45 waktu setempat.
Bulu tangkis masuk dalam perebutan medali pada Olimpiade setelah melewati perjalanan 20 tahun dalam rapat Komite Olimpiade Internasional (IOC).
IOC memutuskan dengan suara bulat pada sesi ke-90 bahwa olahraga ini akan dimasukkan dalam program Barcelona 92. Namun saat itu, kota tuan rumah belum dikonfirmasi.
Baca Juga: Mimpi Jepang Sapu Bersih Medali Emas Bulu Tangkis pada Olimpiade Tokyo
Presiden IOC saat itu, Juan Antonio Samaranch menyampaikan berita tersebut kepada mantan presiden Federasi Bulu Tangkis Internasional (sekarang Federasi Bulu Tangkis Dunia) Craig Reedie, untuk menyenangkan jutaan orang yang mengikuti olahraga ini secara religius.
"Kami sekarang memiliki satu kesempatan terbesar yang pernah kami miliki untuk mengembangkan bulu tangkis menjadi salah satu olahraga terkemuka dunia," kata Reedie dilansir BolaSport.com dari BWF Badminton.
Kampanye untuk memasukkan bulu tangkis dalam pertandingan Olimpiade musim panas dimulai pada 1965.
Bulu tangkis ditampilkan sebagai olahraga demonstrasi satu hari di Munich 1972, di mana lebih dari 3.000 penonton menyaksikan dan melibatkan 25 pemain dari 11 negara bertanding di dua lapangan di aula bola voli.
Olahraga ini dianggap memiliki kualitas yang diperlukan untuk menjadi bagian dari gerakan Olimpiade . Dua kejuaraan tim dunia (Piala Thomas dan Uber) melibatkan lebih dari seratus negara yang berafiliasi dan sedang mengembangkan kejuaraan kontinentalnya.
Baca Juga: Siasat Pelatih dan Simulasi Olimpiade Diharapkan Mampu Bikin Anthony dan Jonatan Makin Tangguh
Setelah bulu tangkis bergabung dengan Commonwealth Games 1966 di Kingston, Jamaika, turnamen internasional meningkat pesat.
Diyakini titik balik terjadi pada Kejuaraan Dunia 1983 di Kopenhagen, Denmark dengan China berpartisipasi untuk pertama kalinya.
Pebulu tangkis muda dan sangat berbakat dari China, Li Lingwei, dipersembahkan kepada Ratu Margrethe dari Denmark sebagai pemenang tunggal putri dan gelar tunggal putra diperebutkan oleh Liem Swie King dan Icuk Sugiarto dari Indonesia.
Samaranch yang hadir di tempat tersebut, terkesan dengan organisasi, fasilitas media, dan keramaian sehingga menciptakan suasana kelas atas dan penuh semangat.
Dan tepat sembilan tahun kemudian ketika mimpi itu terwujud di Spanyol, Samaranch hadir lagi. Saat itu, untuk mempersembahkan medali emas Olimpiade pertama bagi Susy Susanti (Indonesia) yang keluar sebagai juara sektor tunggal putri.
Bulu tangkis telah menjadi bagian dari setiap Olimpiade sejak dan akan ditampilkan untuk kedelapan kalinya pada Olimpiade Tokyo 2020, Jepang pada 23 Juli-8 Agustus.
Baca Juga: Dendam dengan Jake Paul, Floyd Mayweather Siap Bantu Eks Juara UFC Bertinju
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar