BOLASPORT.COM - Insiden kolapsnya Christian Eriksen di EURO 2020 membuat Fabrice Muamba menangis karena teringat akan memori ketika dirinya mati suri selama 78 menit.
Christian Eriksen tiba-tiba kolaps saat memperkuat timnas Denmark dalam laga pembuka Grup B EURO 2020 melawan timnas Finlandia, Sabtu (12/6/2021) pukul 23.00 WIB.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Parken, Kopenhagen, Christian Eriksen ambruk pada menit ke-43 ketika hendak menerima bola lemparan ke dalam.
Setelah sempat mendapatkan perawatan medis yang cukup lama di sisi lapangan, Eriksen akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Rigshospitalet, Kopenhagen.
Laga Denmark versus Finlandia yang sempat ditunda akhirnya dilanjutkan di hari yang sama pada pukul 19.30 waktu setempat.
Pertandingan tersebut akhirnya dimenangi oleh Finlandia dengan skor 1-0 berkat gol sundulan Joel Pohjanpalo di menit ke-59.
UEFA juga mengonfirmasi Eriksen telah sadar dan berada dalam kondisi stabil.
Namun, insiden kolapsnya Eriksen itu menjadi pukulan tersendiri bagi banyak pihak, tidak terkecuali untuk eks gelandang Bolton Wanderers, Fabrice Muamba.
Mengetahui Eriksen ambruk di lapangan, Muamba mengaku langsung menangis.
Pasalnya, insiden itu mengingatkannya pada memori buruk ketika dirinya mati suri selama 78 menit pada 2012 silam.
Saat memperkuat Bolton Wanderers untuk melakoni laga perempat final Piala FA melawan Tottenham Hotspur pada 17 Maret 2012, Muamba tiba-tiba roboh pada menit ke-41.
Muamba terjatuh tanpa kontak dengan pemain lain dan tak sadarkan diri.
Dia juga sempat 78 menit tak bernapas dan jantungnya tak berdetak.
Beruntung baginya, setelah mendapat perawatan intensif dalam beberapa hari, pria berpaspor Inggris ini akhirnya bisa sadar kembali.
Insiden horor ini disaksikan ribuan orang yang hadir di Stadion White Hart Lane dan jutaan pasang mata yang menonton lewat televisi.
Satu bulan kemudian, ketika berbicara untuk pertama kalinya setelah horor yang mengancam hidupnya itu, Muamba mengaku seolah mendapatkan keajaiban.
Dia mengaku terselamatkan kekuatan doa yang dia panjatkan pada pagi hari sebelum pertandingan.
"Selama 78 menit aku dalam kondisi mati secara medis. Bahkan, diperkirakan, kalaupun hidup akan menderita kerusakan otak," kata Muamba pada 2012, dikutip BolaSport.com dari The Sun.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Jantung Fabrice Muamba Berhenti 78 Menit di White Hart Lane
Apa yang terjadi pada Eriksen pun kemudian membangkitkan kenangan akan insiden serupa yang menimpa dirinya itu.
Muamba mengaku, memori itu kembali muncul meskipun dia merasa sudah melanjutkan hidup.
"Itu membawa kembali semua kenangan tentang apa yang telah terjadi pada saya dan saya benar-benar menangis, padahal saya bahkan tidak mengenal pria seperti itu. Saya berpikir: "Ayo Eriksen, ayo"," ucap Muamba, dilansir BolaSport.com dari Daily Mail.
"Semuanya tiba-tiba muncul lagi dalam pikiran saya. Saya selalu berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya, tetapi sulit untuk tidak melakukannya."
"Saya telah mencoba untuk move on, tetapi untuk melihat hal itu terjadi pada orang lain, Anda hanya bertanya pada diri sendiri, 'Mengapa?' Ini mengerikan."
"Dia memiliki dua anak dan istrinya ada di sana. Saya berbicara dengan istri saya, dia harus bepergian dengan kereta api dari Manchester ke London ketika itu terjadi pada saya dan saya hanya bertanya kepadanya, 'Bagaimana Anda mengatasinya'?"
"Saya senang beritanya positif. Tapi akan lebih damai jika saya melihatnya keluar dan berbicara."
"Pria itu masih muda dan Anda hanya perlu bertanya-tanya. Saya berharap dia bisa melewatinya dan keluar dari situasi itu. Sangat mengganggu dan mengerikan untuk ditonton," ujarnya menambahkan.
Muamba juga mengapresiasi kerja wasit dan staf medis yang berperan mengatasi insiden yang dialami Eriksen.
Baca Juga: Kondisi Membaik, Christian Eriksen Sudah Bisa Kabari Skuad Inter Milan
Tak hanya itu, Muamba pun mendoakan Eriksen untuk masa depannya.
Dia sendiri akhirnya memutuskan pensiun pada usia 24 tahun, hanya lima bulan setelah kolaps.
Keputusan tersebut diambil Muamba berdasarkan saran dokter yang melihat perkembangan kondisi jantungnya.
"Saya menghargai wasit karena mampu menanganinya dan ambulans serta staf medis," ucap Muamba.
"Saya benar-benar menangis dan saya kesal lagi sekarang hanya membicarakannya karena itu hanya mengembalikan semuanya."
"Tapi saya baik-baik saja. Itu benar-benar hari yang tidak terduga. Saya hanya berharap dia berhasil dan mereka membuat keputusan terbaik untuknya," tutur Muamba mengakhiri.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar