BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan, berpeluang mencetak rekor langka pada Olimpiade Tokyo 2020.
Hendra Setiawan menjadi salah satu pebulu tangkis Indonesia yang memastikan satu tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.
Hendra Setiawan lolos bersama pasangan tandingnya, Mohammad Ahsan, setelah menempati peringkat kedua pada kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Menjadi salah satu unggulan, kiprah Hendra Setiawan bersama Mohammad Ahsan pada Olimpiade tahun ini pun dinanti.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Bulu Tangkis pada Olimpiade Tokyo 2020
Tak cuma masyarakat Indonesia yang mengharapkan medali dari Ahsan/Hendra.
Harapan serupa juga diutarakan oleh komentator bulu tangkis, Ben Beckman, dalam video yang diunggah di akun media sosial BWF.
Harapan Beckman didasari potensi terciptanya sebuah rekor yang sangat langka dari tangan Hendra.
Rekor yang dimaksud adalah memenangi tiga turnamen mayor (Olimpiade, Asian Games, dan Kejuaraan Dunia) bersama dua pasangan berbeda.
Baca Juga: Update Daftar Wakil Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020 - 3 Atlet Tambahan dari Angkat Besi
Tidak pernah ada pemain ganda yang pernah melakukannya hingga sekarang.
Paling banter adalah legenda bulu tangkis Indonesia, Ricky Subagja.
Rudy Subagja memenangi Kejuaraan Dunia bersama Rudy Gunawan dan Rexy Mainaky di samping satu gelar dari Olimpiade serta Asian Games.
Adapun, Hendra sudah memenangi Asian Games dan Kejuaraan Dunia bersama dua pasangan berbeda yaitu Markis Kido dan Mohammad Ahsan.
Baca Juga: Seperti Owi/Butet, Greysia/Apriyani Juga Temui Psikolog untuk Hadapi Olimpiade Tokyo 2020
Satu gelar Asian Games (2010) dan satu gelar Kejuaraan Dunia (2007) dimenangi Hendra bersama Kido.
Bersama Ahsan, pemain berusia 36 tahun itu memenangi satu gelar Asian Games (2014) dan tiga gelar Kejuaraan Dunia (2013, 2015, 2019).
Sementara ketika berbicara prestasi di Olimpiade, Hendra sudah melakukannya sekali.
Hendra dan Kido menjadi ganda putra Indonesia terakhir yang memenangi medali emas Olimpiade, tepatnya pada tahun 2008 di Beijing, China.
Baca Juga: Indonesia Punya Wakil Terbanyak Ke-2 pada Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020
Pada keikutsertaan kedua pada 2016, Hendra yang sudah berpasangan dengan Ahsan harus gigit jari karena tersingkir pada fase grup.
Beckman menyinggung bahwa pencapaian semacam ini hanya bisa diraih oleh pemain yang bisa menjaga level permainan dalam waktu yang lama.
Sebab, Olimpiade dan Asian Games merupakan turnamen dengan siklus empat tahunan.
Olimpiade dan Asian Games juga berlangsung selang-seling dengan jeda dua tahun antar-kedua turnamen tersebut.
Baca Juga: Siasat Pelatih dan Simulasi Olimpiade Diharapkan Mampu Bikin Anthony dan Jonatan Makin Tangguh
"Artinya waktu tersingkat untuk memenangi ketiga turnamen dua kali adalah delapan tahun," kata Beckman.
"Selama delapan tahun Anda harus berada di level permainan tertinggi... dan ini dilakukan sembari berubah pasangan."
"Ini memerlukan seorang pemain yang luar biasa dan Hendra Setiawan adalah pemain yang luar biasa," sambungnya.
Beckman menyebut Ahsan/Hendra akan menjadi salah satu kontestan yang didukungnya pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya akan mendukung Daddies untuk memenangi Olimpiade ini agar Hendra bisa meraih pencapaian monumental ini," tukasnya.
A crazy achievement awaits ???????? Hendra Setiawan if he is successful at #Tokyo2020 with Mohammad Ahsan. pic.twitter.com/OrhGQWlAcC
— BWF (@bwfmedia) June 13, 2021
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Lalu Muhammad Zohri Berjuang Kalahkan Cedera
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | bwfbadminton.com |
Komentar