BOLASPORT.COM - Jika timnas Italia melangkah jauh di sebuah turnamen, biasanya mereka punya satu pemain yang jadi bintang dadakan. Di EURO 2020, orang itu mungkin Manuel Locatelli.
Waktu menjuarai Piala Dunia 1982, Italia punya Paolo Rossi.
Orang ini dikritik saat tetap terpilih masuk skuad Italia untuk Piala Dunia 1982 karena dia baru saja diskors 3 tahun gara-gara skandal Totonero.
Setelah tampil buruk di fase grup pertama Piala Dunia 1982, Rossi tiba-tiba melejit di fase grup kedua dengan mencetak hattrick ke gawang Brasil.
Paolo Rossi kemudian lanjut mencetak gol di semifinal dan final, menjadi top scorer turnamen dan membawa Italia menjadi juara Piala Dunia.
Baca Juga: Hasil EURO 2020 - Libas Swiss, Italia Jadi Tim Pertama yang Lolos ke 16 Besar
Di Piala Dunia 1990 ada Salvatore Schillaci, yang awalnya cuma cadangan buat Gianluca Vialli dan Andre Carnevale.
Tetapi, setelah mencetak 2 gol di fase grup, salah satunya saat masuk sebagai pemain pengganti, Schillachi merebut tempat di starting XI.
Dia lanjut mencetak gol di semua pertandingan fase knock-out saat Italia menyelesaikan turnamen sebagai peringkat tiga.
EURO 2000, timnas Italia kehilangan Gianluigi Buffon karena cedera dalam uji coba melawan Norwegia hanya seminggu sebelum kick-off turnamen.
Kiper kedua, Francesco Toldo, naik pangkat menjadi pilihan utama dan berperan besar membawa Gli Azzurri finis sebagai runner-up turnamen.
Aksi spektakuler Toldo terutama terjadi di babak semifinal waktu Italia menyingkirkan tuan rumah Belanda.
Dia menggagalkan 1 penalti di waktu normal dan 2 lagi di babak adu penalti.
Baca Juga: Man of the Match EURO 2020 - Manuel Locatelli, Buangan AC Milan, Tiru Balotelli
Di Piala Dunia 2006, lagi-lagi ada pahlawan tak terduga buat Italia.
Bek kiri Fabio Grosso menyelamatkan Si Biru di babak 16 besar saat memperoleh penalti di menit-menit terakhir.
Penalti itu kemudian dieksekusi Francesco Totti untuk membawa Italia menyingkirkan Australia dengan skor 1-0.
Grosso beraksi lagi di semifinal menghadapi tuan rumah Jerman.
Golnya di menit ke-119 membuka skor dan membawa Italia menang 2-0.
Di final, Fabio Grosso adalah eksekutor penentu dalam babak adu penalti yang berakhir dengan skor 5-3 untuk kemenangan Italia.
Sekarang di EURO 2020, tanda-tanda seperti itu muncul dalam diri Manuel Locatelli.
Tadinya Manuel Locatelli tidak diproyeksikan menjadi starter timnas Italia di EURO 2020.
Pilihan utama pelatih Roberto Mancini adalah Marco Verratti.
???????? ???????????????????? ????????
???? 29 games unbeaten
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) June 16, 2021
???? 10 straight clean sheets
???? 31 goals without reply
???? First team in the Round of 16#EURO2020 pic.twitter.com/opWyppcrxB
Baca Juga: Klasemen EURO 2020 - Italia Jadi Raja, Gareth Bale cs Cuma 3 Jam Cicipi Puncak
Tetapi, seiring belum bugarnya Verratti, Locatelli pun mendapatkan berkah menjadi pilihan utama.
Setelah tampil biasa-biasa saja di laga pertama melawan Turki (11/6/2021), Locatelli meledak di pertandingan kedua melawan Swiss, Rabu (16/6/2021) di Stadion Olimpico, Roma.
Gelandang Sassuolo ini mencetak 2 gol yang membawa Italia menang 3-0 sekaligus meraih tiket ke babak 16 besar.
Gol pertamanya yang membuka skor dipuji mantan pelatih Fabio Capello sebagai sesuatu yang seharusnya memang dilakukan oleh seorang gelandang ideal.
Locatelli mengirim bola ke sayap kanan yang kemudian diterima dan digiring Domenico Berardi.
Locatelli lanjut berlari ke dalam kotak penalti untuk menceploskan bola umpan silang Berardi ke dalam gawang.
"Locatelli mencetak dua gol indah, terutama yang pertama di mana dia melakukan apa yang harus diperbuat seorang gelandang," ujar Capello seperti dikutip Bolasport.com dari Sky Sports.
Baca Juga: Susunan Pemain Italia Vs Swiss - Duel Beraroma Derbi London di Lini Tengah
"Dia melebarkan permainan, mengirim bola ke pemain yang lebih bebas, lalu menyerang ruang kosong yang tercipta untuk melakukan penyelesaian."
Kemunculan Locatelli sebagai bintang dadakan EURO 2020 mungkin tidak akan pernah tejadi jika tidak ada pandemi COVID-19.
Pandemi COVID-19 memang menyusahkan seluruh orang di seluruh dunia, tetapi ada sebagian yang menerima berkah di balik wabah global ini.
Manuel Locatelli adalah salah satunya.
Gelandang 23 tahun ini terbuang dari AC Milan pada 2018 saat I Rossoneri lebih memilih Tiemoue Bakayoko.
Locatelli pun menerima ditransfer ke klub lain demi mendapatkan menit bermain lebih banyak.
Adalah Sassuolo yang kemudian bisa mengeluarkan kemampuan terbaik Locatelli.
Setelah tampil baik sebagai pinjaman di musim 2018-2019, Locatelli direkrut permanen oleh Sassuolo mulai musim 2019-2020.
Penampilannya di musim 2019-2020 membuat Locatelli mulai dipantau oleh timnas Italia.
Tetapi, kalau EURO 2020 dilaksanakan di jadwal semula yaitu pada musim panas 2020, Locatelli tidak akan dipanggil ke timnas Italia.
Faktanya, Locatelli baru melakukan debutnya buat Gli Azzurri pada 7 September 2020, yang berarti setelah EURO 2020 kalau dilaksanakan di jadwal asli.
Terima kasih ada pandemi COVID-19, EURO 2020 diundur ke 2021.
Manuel Locatelli jadi punya waktu mematangkan diri di kompetisi Liga Italia 2020-2021.
Saat EURO 2020 dimulai, Locatelli pun sudah menjadi pemain yang lebih bagus daripada setahun lalu.
Terbukti saat ini nama Manuel Locatelli mulai dihubung-hubungkan dengan banyak klub top Eropa, di antaranya Juventus, Manchester City, dan PSG.
Sekarang Locatelli dipastikan akan lebih dulu membuat Roberto Mancini pusing dalam lanjutan EURO 2020.
Pelatih timnas Italia itu bakal bingung menentukan pilihan jika Verratti sudah bugar sementara Locatelli juga mulai tampil impresif.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar