BOLASPORT.COM - Tiga tim lolos ke babak 16 besar berkat memuncaki klasemen EURO 2020. Mereka sama-sama sudah lapar gelar Piala Eropa, tetapi ada satu negara yang masih nol prestasi.
Timnas Italia menjadi tim pertama yang lolos ke babak 16 besar EURO 2020 pada Rabu (16/6/2021).
Italia menjadi satu-satunya tim yang sudah beraksi dua kali di Piala Eropa 2020 dengan catatan nol kebobolan.
Gli Azzurri tentu sudah merindukan gelar EURO setelah terakhir kali menjuarainya pada 1968.
Setelah itu, timnas Italia sekadar dua kali lolos ke final Piala Eropa, yakni pada 2000 dan 2012.
Tim kedua yang melaju ke fase gugur adalah timnas Belgia.
Belgia berhasil merontokkan timnas Denmark dengan skor 2-1 dalam laga Grup B di Stadion Parken, Kamis (17/6/2021).
Meski sempat dibobol kilat oleh Yussuf Poulsen, Belgia mampu membalikkan kedudukan berkat gol-gol dari Thorgan Hazard dan Kevin De Bruyne.
Dari tiga tim yang sudah menapakkan kaki pada babak 16 besar EURO 2020, timnas Belgia mempunyai prestasi paling biasa.
Baca Juga: Kevin De Bruyne Ungkap Makna Selebrasi di Bagian Lapangan Christian Eriksen Kolaps
Timnas Belgia tidak pernah menjadi kampiun EURO.
Pencapaian terbaik Belgia "hanya" menjadi finalis pada Piala Eropa 1980.
Pada babak final yang berlangsung di Stadion Olimpico tersebut, Belgia menyerah 1-2 di tangan timnas Jerman.
Menariknya, Belgia saat itu cuma membukukan empat gol di sepanjang turnamen.
Jan Ceulemans, Julien Cools, Eric Gerets, dan Rene Vandereycken menghiasi papan skor dari timnas Belgia.
???????? Goal of the Round ????????????????????????????????????! ⚽️
SO much to admire about this sweeping Belgium move, finished off by Kevin De Bruyne ????@GazpromFootball | #EUROGOTR | #EURO2020
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) June 17, 2021
Selanjutnya ada timnas Belanda yang menyusul langkah timnas Italia dan timnas Belgia tiba di babak 16 besar Piala Eropa 2020.
Skuad Belanda mencatatkan rekor karena menurunkan dua pemain dengan rentang usia yang paling jauh dalam sebuah pertandingan EURO.
Ada perbedaan jarak 19 tahun, 236 hari antara Maarten Stekelenburg (38 tahun, 268 hari) dan Ryan Gravenberch (19 tahun, 32 hari).
Dengan skuad beda generasi tersebut, Belanda sanggup menuntaskan perlawanan Austria dalam laga Grup C di Stadion Johan Cruijff ArenA.
Baca Juga: Hasil Lengkap EURO 2020 - Cristiano Ronaldo Juga Manusia, Grup Neraka Makan Korban
Anak-anak asuh Frank de Boer menang 2-0 di hadapan suporternya sendiri.
Memphis Depay dan Denzel Dumfries menjadi pencetak gol kemenangan Der Oranje.
From non-league to Netherlands hero in 8 years...
Denzel Dumfries ????????????#EURO2020 pic.twitter.com/mJTtXCsqxl
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) June 17, 2021
Sama seperti timnas Italia, timnas Belanda mempunyai pengalaman merajai EURO.
Belanda melakukannya pada Piala Eropa 1988 di Jerman.
Saat itu, timnas Belanda mempunyai striker yang sangat mengerikan di depan gawang lawan.
Sosok tersebut adalah Marco van Basten.
Van Basten menutup EURO 1988 dengan status top scorer dengan koleksi lima gol.
Gol pamungkas Van Basten muncul pada partai final.
Baca Juga: Tak Terpakai di Inter Milan, Gelandang Terbuang Man United Pilih Balikan dengan Mantan
Van Basten menyarangkan gol pada menit ke-54 untuk memastikan Belanda menumbangkan timnas Uni Soviet dua gol tanpa balas.
Setelah keberhasilan pada 1988, Belanda sekadar menembus semifinal pada EURO 1992, 2000, dan 2004.
Kini timnas Belanda mempunyai harapan baru di EURO 2020.
Seusai partai kontra Austria, Frank de Boer mengutarakan faktor vital yang harus dipunyai pasukannya untuk melanjutkan kiprah di Piala Eropa 2020.
"Anda harus terus berkembang dalam sebuah turnamen, terutama perasaan yang Anda miliki tentang kebersamaan sebagai sebuah tim, sebuah kesatuan," ujar Frank de Boer seperti dilansir BolaSport.com dari situs resmi UEFA.
"Kami berdiskusi bersama tentang apa yang dapat kami tingkatkan, ini berjalan dengan hebat dan bisa menjadi lebih hebat lagi."
"Hal itu merupakan cara Anda berkembang dalam turnamen dan kesatuan yang kami miliki sekarang sangat penting," tutur De Boer melanjutkan.
Berikut ini klasemen EURO 2020 di Grup B dan Grup C:
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Twitter.com/OptaJohan, UEFA.com |
Komentar