BOLASPORT.COM - Mantan petarung UFC, Khabib Nurmagomedov, mengungkapkan dua lawan yang tidak disakiti olehnya.
Saat sudah memasuki oktagon, Khabib Nurmagomedov dikenal sebagai sosok yang mampu mendominasi setiap lawan-lawannya.
Hampir setiap lawan yang berusaha untuk menumbangkan Khabib Nurmagomedov selalu menemui jalan buntu.
Alhasil The Eagle mampu mempertahankan status tak terkalahkan 29-0 sampai pensiun sebagai petarung MMA.
Baca Juga: Bisa Menang Lagi, Kepercayaan Diri Marc Marquez Disebut Akan Meningkat
Dibalik catatan sempurnanya tersebut, Nurmagomedov mempunyai dua lawan yang tidak bisa disakiti olehnya.
Berbicara kepada RT Sport, Nurmagomedov mengatakan lawan yang tidak bisa disakiti adalah Justin Gaethje dan Michael Johnson.
Sebenarnya Nurmagomedov mampu menumbangkan kedua petarung di atas dengan brutal.
Akan tetapi, pria Rusia itu memilih teknik yang lebih aman untuk memaksa Justin Gaethje dan Michael Johnson menyerah.
Baca Juga: Utang 30 Persen Ditutup Kento Momota demi Emas Olimpiade Tokyo 2020
Momen pertemuan Nurmagomedov dengan Gaethje terjadi saat bertarung pada UFC 254 di Abu Dhabi, Oktober 2020 lalu.
Dalam upaya mempertahankan sabuk juara kelas ringan UFC, Nurmagomedov menumbangkan Gaethje melalui submission dengan teknik triangle choke pada ronde kedua.
Nurmagomedov awalnya mengincar kuncian pada lengan Gaethje.
Hanya saja, sikap Gaethje yang tidak mau menyerah membuat Nurmagomedov khawatir kunciannya membuat lengan sang lawan cacat.
Baca Juga: Final Olimpiade Tokyo 2020 Jadi Target Realistis Vidya Rafika
Nurmagomedov tidak tega menyakiti Gaethje secara sadis karena pertandingan tersebut dilihat oleh orang tua sang lawan.
"Saya menyadari dia tidak akan menyerah dan saya tidak ingin mematahkan tangannya, jadi saya melakukan triangle choke," kata Nurmagomedov, dilansir dari Essentially Sports.
"Orang tuanya hadir di sana, ayah dan ibunya duduk di bagian depan."
"Tidak ada rekaman yang menunjukkannya. Tetapi ketika memasuki oktagon, saya bisa melihat mereka duduk di sana dan melihat saya," katanya menambahkan.
Baca Juga: Sudah Selesai Marah-marahnya, Rossi Optimistis Hadapi MotoGP Belanda 2021
Sementara pertandingan Nurmagomedov dengan Johnson terjadi pada UFC 205 di New York, November 2016.
Menurut catatan UFC, Nurmagomedov lebih mendominasi dengan mengerahkan berbagai pukulan dicampur take down atas Johnson.
Di tengah dominasinya, Nurmagomedov kesulitan untuk membuat Johsnon menyerah tanpa mencederainya.
"Saat saya menangkap tangan Johnson dan mengincar kuncian Kimura, saya bisa mematahkan lengannya," ucap Nurmagomedov.
"Saya memintanya untuk menyerah dua atau tiga kali."
"Saya melakukan gerakan dengan sangat berhati-hati, karena jika saya mematahkan lengannya dengan cara seperti itu, lengannya tidak akan pernah pulih seperti semula."
"Jadi saya sangat berhati-hati, memutarnya dengan sangat lambat dan hanya memintanya untuk menyerah," imbuhnya.
Pria berusia 32 tahun itu pada akhirnya berhasil memaksa Johnson menyerah dengan teknik kimura pada ronde ketiga.
Baca Juga: Di Tengah Isu Pisah dengan Rossi, Petronas Yamaha SRT Incar Pembalap Moto2
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | essentiallysports.com, RT Sport |
Komentar