BOLASPORT.COM - Gianluigi Buffon menuturkan bahwa alasannya menolak tawaran Barcelona lantaran tak ingin kembali menjadi ban serep alias dinomorduakan.
Gianluigi Buffon memastikan diri untuk meninggalkan Juventus pada akhir musim 2020-2021.
Di Juventus, Gianluigi Buffon total tampil sebanyak 685 pertandingan di semua kompetisi sejak bergabung pada 2001-2002.
Mengabdi bersama I Bianconeri, Buffon sukses mempersembahkan 10 gelar juara Liga Italia dan 5 trofi Coppa Italia tanpa sekali pun memenangi gelar kampiun Liga Champions.
Baca Juga: EURO 2020 - Tekad Jack Grealish Ikuti Jejak Dua Legenda Timnas Inggris
Beberapa spekulasi menyebut soal klub baru bagi Buffon dengan Barcelona muncul sebagai salah satu kandidat pelabuhan barunya.
Namun, pada akhirnya kiper berusia 43 tahun tersebut memilih kembali ke klub masa kecilnya, Parma.
Buffon kembali memperkuat Parma yang bermain di Serie B setelah terdegradasi dari Serie A Liga Italia musim lalu.
Parma lantas mengikat Buffon, yang berstatus transfer bebas dengan kontrak berdurasi dua tahun.
Baca Juga: EURO 2020 - Pogba dan Kante Jadi Starter di Prancis, 30 Laga: 22 Menang, 8 Seri, 0 Kalah
Penjaga gawang yang mendapatkan julukan Superman di Parma tersebut tidak menampik kabar soal ketertarikan Barcelona.
Namun, mantan kiper timnas Italia tersebut menolak tawaran dari Barcelona lantaran tak ingin menjadi ban serep di klub tersebut.
Gianluigi Buffon tidak ingin hanya menjadi bayang-bayang dan pilihan nomor dua di Camp Nou di bawah Marc-Andre ter Stegen.
Buffon juga mengungkapkan bahwa selain Barcelona, ia mendapatkan tawaran dari klub Liga Champions lainnya.
Baca Juga: EURO 2020 - Cristiano Ronaldo Si Raja Gol Penalti di Piala Eropa
Namun sebaliknya, dia memutuskan untuk kembali ke klub masa kecilnya, Parma, karena ikatan emosional yang ia miliki dengan klub tersebut.
"Saya mendapatkan dua tawaran besar, tetapi saya tidak ingin menjadi pemain pengganti lagi," kata Buffon, dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Saya lelah selalu dinomorduakan. Saya melakukannya di Juventus karena hubungan yang saya miliki dengan klub."
"Jujur, saya tidak ingin melakukannya lagi, tidak seperti dua tahun terakhir."
"Saya mendapatkan tawaran menarik lainnya, bahkan dari tim di Liga Champions, tetapi implikasi emosional dengan Parma membuat saya memutuskan."
"Emosi itu adalah satu-satunya cara untuk terus bermain di level tertinggi."
"Saya menyadari Parma tidak bisa memberi saya sesuatu yang dimiliki tim lain seperti bermain di Liga Champions."
"Namun, saya senang dengan perhatian yang ditunjukkan kepada saya. Saya merasa seperti di rumah sendiri. Saya bahagia di sini," ujar Buffon menambahkan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Marca |
Komentar