BOLASPORT.COM - Pembalap senior asal Italia, Valentino Rossi, memunyai konsekuensi terburuk andai memutuskan tetap melanjutkan karier pada MotoGP 2022.
Masa depan Valentino Rossi untuk tetap membalap di kelas MotoGP masih menjadi teka-teki.
Namun, sesuatu yang sudah dipastikan Valentino Rossi adalah rencana akan mengumumkan masa depannya.
The Doctor berniat menyampaikan keputusannya itu setelah MotoGP Belanda 2021 yang akan berlangsung di Sirkuit Assen, 25-27 Juni.
Baca Juga: Meski Absen Setahun Lebih, Manny Pacquiao Diharapkan Tidak Berkarat
Andai tetap bertahan di MotoGP, kemungkinan Rossi tidak akan bergabung dengan Petronas Yamaha SRT lagi.
Tim satelit Yamaha tu dikabarkan tidak berniat memperpanjang kontrak Rossi.
Petronas SRT disebut-sebut ingin mencari pembalap yang lebih muda untuk menjadi rekan setim Franco Morbidelli pada MotoGP 2022.
Baca Juga: RESMI - VR46 Jadi Tim Satelit Ducati, Pangeran Arab Inginkan Duet Rossi-Marini
Kendati tidak mendapat perpanjangan kontrak dengan Petronas Yamaha SRT, Rossi tidak perlu pusing.
The Doctor sudah memastikan tim VR46 yang dia bentuk bakal berkompetisi pada MotoGP 2022.
Tim VR46 telah menjadi tim satelit Ducati selama tiga tahun mulai dari tahun 2022 sampai tahun 2024.
Baca Juga: Dalam 1 Kondisi, Marc Marquez Bisa Buru Gelar Juara Dunia MotoGP Lagi
Selain itu, Rossi juga mendapat saran dari Pangeran Arab Saudi, Abdulaziz bin Abdullah Al Saud.
Sebagai sosok yang membantu pendanaan tim VR46, Pangeran Abdulaziz menginginkan Rossi tampil di Aramco Racing Team VR46.
Pangeran Abdulaziz ingin melihat duet kakak-beradik Rossi dan Luca Marini mengawal tim VR46 pada debut MotoGP 2022.
Baca Juga: Jika Saran Pangeran Arab Saudi Didengar, Valentino Rossi Bisa Balapan di Mandalika
Seandainya Rossi memutuskan untuk ikut balapan pada tahun depan, Max Biaggi sudah memberi nasihat kepadanya.
Max Biaggi sebenarnya tidak ingin terlalu berpendapat soal karier Rossi karena rivalitas keduanya di masa lalu.
Menurut Biaggi, konsekuensi terburuk Rossi tetap membalap adalah akan banyaknya kritikan yang berdatangan.
"Saya tidak mau memberi nasihat dan mengurangi berpendapat," ucap Biaggi, dikutip BolaSport.com dari Motosan.
"Namun, pada usia 50 tahun, saya ingin bilang kalau memang terdapat dorongan melakukan sesuatu karena passion, Anda tidak bisa mengaturnya atau seolah-olah itu passion."
"Lalu kamu tidak bisa menghakiminya. Jika Anda merasa ingin melakukan sesuatu, mengapa tidak dilakukan? Meski, tentu saja, Anda membuka diri pada kritikan," kata dia menjelaskan.
Baca Juga: Rossi Ingin Tahu Apa yang Terjadi pada MotoGP Jerman untuk Hadapi GP Belanda
Valentino Rossi pada musim ini kesulitan untuk tampil kompetitif.
Pencapaian terbaik pembalap 42 tahun itu pada MotoGP 2021 adalah finis ke-10 pada MotoGP Italia yang berlangsung di Sirkuit Mugello.
Alhasil, Rossi kini masih tertahan di urutan ke-19 pada klasemen sementara pembap MotoGP 2021 dengan koleksi 17 poin.
Perolehan poin tersebut membuat Valentino Rossi memiliki selisih 114 poin dari pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, yang ada di puncak klasemen.
Baca Juga: Kemenangan Marquez Buka Peluang Zarco Rebut Gelar Juara Dunia MotoGP 2021
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar