BOLASPORT.COM - Bulu tangkis Indonesia memang memiliki tradisi bagus pada ajang Olimpiade. Hal ini dibuktikan dengan raihan 19 medali dari pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut.
Jumlah keping medali itu menempatkan Indonesia di urutan kedua daftar negara dengan koleksi medali Olimpiade terbanyak.
Di posisi pertama, ada China dengan 41 medali yang terdiri dari 18 emas, 8 perak, dan 15 perunggu.
Meski secara keseluruhan Indonesia memiliki jumlah medali Olimpiade terbanyak kedua, dari segi individual, tak ada pemain Tanah Air yang masuk daftar peraih medali Olimpiade terbanyak.
Baca Juga: Fabio Quartararo: Saya Tidak Merasa seperti Marc Marquez versi Yamaha
Sejarah mencatat, hanya ada tiga negara yang pebulu tangkisnya mampu mengisi daftar tersebut.
Ketiga negara itu adalah China, Korea Selatan, dan Malaysia.
China memiliki empat pemain dengan medali Olimpiade terbanyak, lalu Korea Selatan punya dua pemain, sementara Malaysia memiliki satu pemain.
Rata-rata dari mereka meraih tiga medali Olimpiade, kecuali Gao Ling yang menyabet empat medali.
Baca Juga: Wimbledon 2021 - Temui Wakil Tuan Rumah, Roger Federer Enggan Kasihan
Adapun, pencapaian terbaik dari pebulu tangkis Indonesia ialah mendapatkan dua medali Olimpiade.
Mereka yang meraih prestasi ini adalah Susy Susanti (tunggal putri) dengan satu medali emas Olimpiade Barcelona 1992 dan satu medali perunggu Olimpiade Atlanta 1996, serta Liliyana Natsir (ganda campuran) dengan satu medali perak Olimpiade Beijing 2008 dan satu medali emas Olimpiade Rio 2016.
Baca Juga: Liga 1 Ditunda, Bek Persija Jebolan Juventus Beri Tanggapannya
Berikut deretan pebulu tangkis dengan raihan medali Olimpiade terbanyak.
1. Gao Ling (China), 4 medali
Tampil pada: Olimpiade Sydney 2000, Olimpiade Athena 2004, dan Olimpiade Beijing 2008
Legenda bulu tangkis China, Gao Ling, merupakan pemain paling sukses dalam cabang olahraga bulu tangkis pada ajang Olimpiade.
Lolos ke Olimpiade sebanyak tiga kali, Gao Ling yang merupakan pemain spesialis ganda sukses meraih empat medali pada dua partisipasi pertamanya.
Pada Olimpiade Sydney 2000, Gao Ling meraih medali emas untuk nomor ganda campuran dan medali perunggu untuk nomor ganda putri.
Baca Juga: AHHA PS Pati FC Bersiap Akuisisi Klub Liga 3, Target Kirim Pemain ke Eropa
Empat tahun kemudian di Athena, Yunani, Gao berhasil mempertahankan medali emas ganda campurannya serta memperbaiki raihan medalinya pada nomor ganda putri.
Kala itu, Gao menyabet medali perak untuk nomor ganda putri pada Olimpiade Athena 2004.
Namun, pencapaian Gao tersebut tak berlanjut pada Olimpiade Beijing 2008.
Tampil di negaranya sendiri, Gao yang saat itu sudah berusia 29 tahun dan hanya turun pada nomor ganda campuran gagal melewati babak pertama.
Berpasangan dengan Zheng Bo, kiprah Gao Ling dihentikan duet Korea Selatan, Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung, yang kemudian meraih medali emas.
Baca Juga: Shin Tae-yong Pegang Kunci Naturalisasi, PSSI Tidak Akan Ikut Campur
2. Fu Haifeng (China), 3 medali
Tampil pada: Olimpiade Athena 2004, Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade Lonodn 2012, dan Olimpiade Rio 2016
Fu Haifeng dikenal sebagai salah satu pemain ganda putra terhebat yang pernah ada.
Hal ini dibuktikan dengan keberhasilannya meraih tiga medali Olimpiade dalam empat kesempatan dan dua partner berbeda.
Fu pertama kali tampil dalam Olimpiade Athena 2004, bersama Cai Yun.
Meski menempati posisi unggulan kedua, langkah Fu dan Cai hanya sampai babak perempat final.
Fu baru bisa meraih medali pada partisipasi berikutnya yakni Olimpiade Beijing 2008, masih bersama Cai.
Tampil di hadapan publik sendiri, duet Cai/Fu menyabet medali perak usai dikalahkan wakil Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan, pada laga final.
Baca Juga: Permintaan Khusus Ketum PSSI pada Ezra Walian usai Masalah Naturalisasinya Selesai
Empat tahun kemudian, Fu akhirnya naik ke podium kampiun dan meraih medali emas.
Bersama Cai, Fu menjadi juara Olimpiade London 2012 berkat kemenangan atas pasangan Korea Selatan, Jung Jae-sung/Lee Yong-dae.
Fu kembali menambah koleksi medali emasnya saat tampil pada Olimpiade Rio 2016 bersama sang junior, Zhang Nan.
Baca Juga: EURO 2020 - Inter Milan Pimpin Man of the Match Paling Banyak
3. Zhang Nan (China), 3 medali
Tampil pada: Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio 2016
Bersama rekannya pada nomor ganda campuran, Zhao Yunlei, Zhang Nan adalah salah satu pemain yang paling disegani para lawan.
Melakoni debut penampilan Olimpiade di London, Inggris, pada tahun 2012, duet Zhang/Zhao langsung menjawab tantangan negara mereka dengan meraih medali emas.
Empat tahun berselang, Zhang kembali lolos ke Olimpiade yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil.
Kala itu, Zhang tak cuma turun pada nomor ganda campuran bersama Zhao, tetapi juga pada nomor ganda putra bertandem dengan sang senior, Fu Haifeng.
Hasilnya, Zhang meraih medali emas ganda putra dan medali perunggu ganda campuran Olimpiade Rio 2016.
4. Zhao Yunlei (China), 3 medali
Tampil pada: Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio 2016
Zhao Yunlei adalah pebulu tangkis spesialis ganda dari China yang sampai sekarang masih tercatat sebagai satu-satunya pemain yang mampu meraih dua medali emas dalam satu Olimpiade.
Sejarah mencatat, Zhao meraih medali emas nomor ganda putri bersama Tian Qing dan nomor ganda campuran bersama Zhang Nan pada Olimpiade London 2012.
Empat tahun berikutnya, Zhao menyabet medali perunggu untuk nomor ganda campuran (bersama Zhang) pada Olimpiade Rio 2016.
5. Kim Dong-moon (Korea Selatan), 3 medali
Tampil pada: Olimpiade Atlanta 1996, Olimpiade Sydney 2000, Olimpiade Athena 2004
Kim Dong-moon adalah pebulu tangkis spesialis ganda dari Negeri Ginseng yang hingga sekarang masih tercatat sebagai satu-satunya pemain negara tersebut dengan dua medali emas Olimpiade.
Keping emas pertama diraih Kim pada Olimpiade Atlanta 1996 dari nomor ganda campuran bersama Gil Young-ah.
Lalu medali emas kedua direngkuh Kim pada Olimpiade Athena 2004 alias delapan tahun kemudian.
Namun, kali medali emas didapat Kim dari nomor ganda putra.
Sebelumnya, pada Olimpiade Sydney 2000, Kim meraih medali perunggu dari nomor tersebut dengan rekan yang sama, Ha Tae-kwon.
Baca Juga: Perempat Final EURO 2020 - Malah Bikin Pusing, Italia Bawa Skuad Lengkap
6. Gil Young-ah (Korea Selatan), 3 medali
Tampil pada: Olimpiade Barcelona 1992, Olimpiade Atlanta 1996
Gil Young-ah meraih tiga medali Olimpiade dengan warna berbeda dalam dua partisipasinya.
Pada debut penampilan Olimpiade di Barcelona, Spanyol, tahun 1992, Gil meraih medali perunggu nomor ganda putri bersama Shim Eun-jung.
Empat tahun kemudian, Gil menyabet dua medali sekaligus yakni perak dan emas Olimpiade Atlanta 1996.
Medali emas diraih Gil dari nomor ganda campuran bersama Kim Dong-moon, sedangkan medali perak dia dapatkan bersama Jang Hye-ock pada nomor ganda putri.
Baca Juga: Perempat Final EURO 2020 - Tanggal 2 Juli adalah Hari Kiamat Italia
7. Lee Chong Wei (Malaysia), 3 medali
Tampil pada: Olimpiade Athena 2004, Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012, Olimpiade Rio 2016
Bersama Fu Haifeng, Lee Chong Wei adalah pebulu tangkis yang meraih tiga medali Olimpiade dalam empat partisipasi.
Namun, tak seperti Fu yang berhasil meraih dua medali emas, pencapaian terbaik Lee ialah medali perak.
Baca Juga: Perempat Final EURO 2020 - Tanggal 2 Juli adalah Hari Kiamat Italia
Sosok berjuluk Dato' ini bahkan mendapatkannya dalam tiga penyelenggaraan Olimpiade secara beruntun, yakni Beijing 2008, London 2012, dan Rio 2016.
Pada Olimpiade Beijing dan London, Lee kalah dari rival abadinya, Lin Dan (China), sementara pada Olimpiade Rio, Lee takluk dari Chen Long (China).
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BWF |
Komentar