BOLASPORT.COM - Selain PSS Sleman, Bali United juga sedang membangun training center supaya para pemain Serdadu Tridatu bisa menggelar latihan secara terpusat.
Perkembangan rencana pembangunan training center PSS Sleman sudah memasuki fase tanam rumput.
Hal ini disampaikan Supomo selaku kontraktor pembangunan training center PSS Sleman.
“Penanaman kami lakukan di lapangan sisi utara," ujar Supomo, dikutip Bolasport.com dari laman resmi klub.
"Setelah selesai perataan tanah dengan pasir kemudian akan dilanjutkan di lapangan sisi selatan.”
Baca Juga: Utamakan Kesehatan, Kim Jeffrey Kurniawan Tak Masalah Liga 1 2021 Ditunda
Untuk rumput, PSS Sleman memilih menggunakan rumput grinting karena memiliki keunggulan daya tahan.
“Rumput yang dipakai adalah jenis rumput grinting (cynodon dactylon), yang kemampuan bertahan hidupnya bisa lebih lama dibandingkan rumput jenis lain,” jelasnya.
Tim kebanggaan masyarakat Sleman itu tampaknya juga tidak ingin sembarangan dalam memikirkan detail.
Melengkapi fasilitas, PSS juga membangun sumur sebagai sumber air di lokasi training center.
“Pembangunan sumur sudah kami selesaikan demi memenuhi kebutuhan air. Hal ini penting ketika lapangan sudah memasuki fase penanaman rumput,” pungkasnya.
Baca Juga: Mantan Pemain PSS Sleman Senang Bisa Gabung Klub Thailand
Selain PSS Sleman, Bali United rupanya juga sedang melakukan pembangunan training center.
Dilansir BolaSport dari Tribun Bali, training center Bali United rencananya selesai pada akhir 2021.
Berlokasi di Pantai Purnama, Gianyar, training center milik Bali United memiliki empat lapangan sepakbola dan fasilitas olahraga.
"Untuk home ground Bali United di Pantai Purnama, Gianyar, kami target akhir tahun 2021 sudah bisa digunakan untuk latihan," kata Yabes Tanuri selaku CEO Bali United.
Baca Juga: Balik ke Persela, Pemain yang Sempat Dicoret Persija Ini Haus Gol
Selain membangun training center, Bali United juga sedang merenovasi markas mereka, Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar.
Berbeda dengan training center, renovasi tersebut merupakan proyek pemerintah.
"Keputusan revitalisasi (Stadion Kapten I Wayan) Dipta akan banyak datang dari kementerian, kami hanya bantu untuk berkonsultasi saja," tuturnya.
Renovasi dilakukan karena stadion tersebut semula hendak digunakan sebagai venue Piala Dunia U-20 2021.
Hanya saja, pandemi Covid-19 membuat Piala Dunia U-20 2021 batal dan diganti menjadi Piala Dunia U-20 2023.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Tribun Bali, PSS Sleman |
Komentar