BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putri Korea Selatan, Kim So-yeong/Kong Hee-yong, optimistis menghadapi dua ganda putri Jepang yang menduduki peringkat pertama dan kedua dunia pada Olimpiade Tokyo 2020, 23 Juli-8 Agustus.
Dalam dua tahun terakhir, Kim So-yeong/Kong Hee-yong telah memenangkan 11 dari 19 laga mereka (tingkat kemenangan 58 persen) melawan wakil Jepang.
Tiga dari empat gelar turnamen BWF World Tour diraih Kim So-yeong/Kong Hee-yong diraih sebelum pandemi Covid-19, termasuk kemenangan pada Japan Open atas unggulan teratas Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Kemenangan ini menjadi yang pertama bagi ganda putri Korea dalam 15 tahun.
"Akan sangat bagus jika gelar itu berubah menjadi emas Olimpiade. Tetapi, selalu menyenangkan mendengar orang mengatakan kami bermain bagus melawan Jepang," kata Kim kepada kantor berita Yonhap, dilansir BolaSport.com dari BWF Badminton.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Jadi 'Kuda Hitam', Jonatan Christie Bandingkan dengan Tim Euro
Setelah jeda yang disebabkan oleh kompetisi yang dibatalkan tahun lalu, pemain terbaik BWF 2019 kembali ke Leg Asia pada Januari untuk memenangkan Thailand Open.
Kim/Kong melakukan persiapan Olimpiade Tokyo 2020 dengan berlatih dengan ganda putra. Mereka berharap untuk mengakhiri penantian 29 tahun ganda putri Korea Selatan membawa pulang medali emas.
Korea Selatan belum pernah meraih medali emas ganda putri lagi setelah Chung So-young/ Hwang Hye-young pada Olimpiade Barcelona 1992.
Meskipun Kim/Kong memiliki rekor pertemuan 4-3 melawan Matsumoto/Nagahara, mereka telah memenangkan tiga dari duel terbaru melawan juara dunia dua kali itu.
"Kami lebih percaya diri melawan mereka daripada ganda putri nomor satu, (Yuki Fukushima/Sayaka Hirota),” aku Kim, yang rekornya melawan Fukushima/Hirota adalah, 1-4.
Baca Juga: Update Klasemen Formula 1 (F1) 2021 - Verstappen Jaga Asa Jadi Juara Dunia Musim Ini
"Fukushima/Hirota sangat sulit untuk dikalahkan. Kami memiliki pertarungan sengit melawan mereka. Fukushima mampu meng-cover tandemnya.”
Sementara itu, Kong yang empat tahun lebih muda dari Kim lebih optimis menghadapi Fukushima/Hirota.
"Kami hanya akan memainkan permainan kami. Kami ingin agresif. Kami tidak banyak bicara. Kami bisa tahu bagaimana perasaan orang lain hanya dengan melihat mata satu sama lain," ujar Kong.
"Saya tidak banyak bicara, tetapi ketika saya merasakan So-yeong menjadi gugup, saya pastikan untuk berbicara dengannya," ucap Kong.
"Saya mencoba mengatur peluang bagi Hee-yong untuk menyerang dengan kekuatannya," kata Kim melanjutkan.
Baca Juga: Murid Rossi Ingin Curi Posisi Teratas Klasemen MotoGP Usai Jeda Kompetisi
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar