BOLASPORT.COM - Si Bocah Bengal, begitu julukan Ousmane Dembele, angkat bicara terkait tuduhan pelecehan rasialis.
Belakangan ini muncul video viral berdurasi 24 detik. Isinya memperlihatkan Ousmane Dembele dan Antoine Griezmann.
Dua penyerang timnas Prancis dan Barcelona itu tampak sedang menyaksikan tiga orang teknisi asal Asia yang tengah membetulkan televisi.
Berbicara ke Griezmann dalam bahasa Prancis, Dembele terdengar mengejek ketiga teknisi tersebut.
ah ouais ils sont comme ça Antoine Griezmann et Ousmane Dembélé ? #StopAsianHate pic.twitter.com/JJFBk6X0nZ
— nahidul ???????????????????????????????????? (@duatleti) July 1, 2021
Baca Juga: Ingin Segera Bermain, Marc Klok Himbau Semua Berdiam di Rumah
"Semua wajah jelek ini, hanya agar Anda bisa bermain PES (Pro Evolution Soccer). Apakah Anda tidak malu?" kata suara dalam video itu, yang diklaim suara Dembele, kepada Griezmann.
"Bahasa terbelakang macam apa itu? Apakah Anda berteknologi maju di negara Anda atau tidak?" ucap Dembele lagi.
Merasa perkataannya telah menyakiti orang-orang tertentu, Dembele mengajukan permohonan maaf via media sosial.
Baca Juga: Penyerang Timnas Indonesia Prediksi Denmark Juara Euro 2020
"Dalam beberapa hari terakhir, video dari 2019 menjadi viral di sosial media," tulis sang bomber di Instagram Story.
"Momen itu terjadi di Jepang, tetapi bisa saja terjadi di manapun di dunia. Saya akan menggunakan bahasa serupa, terlepas di mana lokasinya."
"Saya tak bermaksud menyerang komunitas tertentu. Saya biasa menggunakan bahasa ini secara pribadi, bersama teman, tak peduli dari mana mereka berasal."
"Video ini sekarang telah tersebar. Saya sepenuhnya mengerti bahwa itu bisa menyakiti orang-orang bersangkutan. Oleh sebab itu, saya sangat ingin meminta maaf mendalam kepada mereka," kata Dembele.
Dembele sendiri sedang dalam masa pemulihan setelah diterpa cedera ketika melawan Hungaria dalam laga penyisihan grup EURO 2020.
Imbasnya, dia harus pulang lebih cepat.
Tanpa si bengal, Prancis terhenti pada babak 16 besar usai kalah adu penalti dari Swiss.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar