BOLASPORT.COM - Timnas Italia diminta berhati-hati dalam laga semifinal EURO 2020, sebab timnas Spanyol punya permainan pelan namun membuat menderita.
Timnas Italia akan berhadapan dengan timnas Spanyol dalam laga semifinal EURO 2020.
Pertandingan itu akan dilangsungkan di Stadion Wembley, London, pada Selasa (6/7/2021) malam waktu setempat atau Rabu (7/72021) dini hari pukul 02.00 WIB.
Timnas Italia melenggang ke semifinal setelah berhasil membuat laju impresif dengan memenangkan semua pertandingannya sejauh ini.
Masuk ke Grup A, timnas Italia berhasil menyapu bersih kemenangan dalam tiga pertandingan fase grup dengan rincian mengalahkan timnas Turki (3-0), timnas Swiss (3-0), dan timnas Wales (1-0).
Baca Juga: EURO 2020 - Jersey Putih Bikin Performa Moncer, Spanyol dan Denmark Terancam Nelangsa di Semifinal
Lalu, pada fase gugur, rekor kemenangan Gli Azzurri tetap berdiri kokoh.
Pada babak 16 besar, timnas Italia mengalahkan timnas Austria 2-1 meski harus bermain sampai babak tambahan setelah pada waktu normal kedua kubu tidak mampu mencetak gol.
Kemudian laju impresif timnas Italia berlanjut setelah mengalahkan salah satu favorit juara EURO 2020, timnas Belgia, pada babak perempat final dengan skor 2-1.
Sementara itu, langkah timnas Spanyol menuju semifinal EURO 2020 sedikit lebih berat daripada calon lawannya di empat besar.
Baca Juga: EURO 2020 - Kritik untuk Luis Enrique Tidak Ada Apa-apanya Ketimbang untuk Eks Pelatih Spanyol
Pada dua pertandingan awal di fase grup, melawan timnas Swedia pada matchday 1 lalu menghadapi timnas Polandia pada matchday 2, timnas Spanyol cuma bisa mendapat hasil imbang tanpa gol.
Namun, pada matchday 3 Grup E, timnas Spanyol mengamuk.
Berhadapan dengan timnas Slovakia, La Furia Roja melumat habis sang lawan lima gol tanpa balas.
Lima gol juga dicetak timnas Spanyol ke gawang timnas Kroasia pada babak 16 besar walau dua di antaranya dicetak pada babak tambahan setelah kedua kubu bermain imbang 3-3 sepanjang waktu normal.
Baca Juga: Roy Jones Jr Ungkap Kekuatan Bogem Mike Tyson Setara Tendangan Kuda
Perjuangan berat juga harus dilewati timnas Spanyol pada babak perempat final.
Melawan timnas Swiss, timnas Spanyol tertahan imbang 1-1 pada waktu normal, begitu pun pada babak tambahan sehingga laga musti berlanjut ke babak adu penalti.
Tim Matador berhasil memenangkan babak adu tos-tosan dengan skor 3-1 dan akhirnya berhak lolos ke semifinal.
Dari catatan itu, bisa dilihat bahwa timnas Italia cenderung lebih ganas dan timnas Spanyol relatif lebih lambat.
Baca Juga: Respon Fan Madura United terkait penundaan Liga 1 2021/2022
Juru taktik asal Italia yang pernah berkarier di Spanyol bersama Real Madrid, Fabio Capello, pun merasa demikian.
Fabio Capello menganggap permainan timnas Spanyol di EURO 2020 amat lambat.
Akan tetapi, hal itu justru harus menjadi perhatian timnas Italia menurut Fabio Capello.
Pasalnya, jika tidak hati-hati, timnas Italia bisa larut ke dalam permainan lambat timnas Spanyol dan menderita pada akhir laga.
Baca Juga: Raih Emas SEA Games dan Asian Games, Jonatan Tak Mau Jemawa Hadapi Olimpiade Tokyo
"Italia tidak boleh lengah," kata Capello seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Spanyol memainkan sepak bola lambat."
"Jika kami (Italia) hanyut dalam ritme itu, kami bisa menderita."
"Sebab, Spanyol memiliki kualitas teknik yang bagus, mereka juga luar biasa dalam penguasaan bola," tambahnya.
Baca Juga: Ingin Segera Bermain, Marc Klok Himbau Semua Berdiam di Rumah
Sebagai penawar permainan timnas Spanyol itu, Capello pun menyarankan timnas Italia untuk bermain cepat.
Dengan bermain seperti itu, kata Capello, timnas Italia bisa mencuri peluang untuk membongkar pertahanan timnas Spanyol yang menurutnya sulit ditembus.
"Untuk mengatasi permainan Spanyol, kami butuh kecepatan dan kecermatan," tutur Capello.
Baca Juga: PPKM Darurat, Persija Jakarta Pilih Liburkan Sesi Latihan
"Terutama dalam hal merebut bola, sebisa mungkin segera kembali memulai permainan dan menyerang secepat mungkin."
"Kami punya kualitas untuk melakukan itu, namun pertahanan Spanyol sulit ditaklukkan," ucap pelatih yang menukangi Real Madrid pada musim 1996-1997 dan 2006-2007 itu menambahkan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | UEFA, Marca |
Komentar