BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Denmark, Kasper Hjulmand, merasa sangat kesal dengan penalti kontroversial timnas Inggris.
Timnas Denmark gagal melaju ke final EURO 2020 setelah disingkirkan timnas Inggris di babak 4 besar.
Berduel di Stadion Wembley, Rabu (7/7/2021) waktu setempat, timnas Denmark tumbang di tangan timnas Inggris dengan skor tipis 1-2.
Timnas Denmark sebenarnya sanggup membuka keunggulan lebih dulu pada menit ke-30 berkat gol Mikkel Damsgaard via tendangan bebas.
Namun, Denmark harus kebobolan akibat gol bunuh diri kapten mereka, Simon Kjaer, sembilan menit berselang.
Baca Juga: EURO 2020 - Dituduh Diving Kontra Denmark, Raheem Sterling: Itu Jelas Penalti!
Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir dan memaksa laga dilanjutkan ke babak extra time.
Pada babak perpanjangan waktu, Danish Dynamite harus kembali kebobolan lewat gol Harry Kane.
Harry Kane mampu menyambar bola rebound hasil penyelamatan kiper Kasper Schmeichel terhadap eksekusi penaltinya.
Denmark sendiri diganjar penalti oleh wasit Danny Makkelie menyusul pelanggaran Joakim Maehle kepada Raheem Sterling di area terlarang.
Namun, kontroversi mewarnai keputusan yang diambil oleh pengadil lapangan asal Belanda tersebut.
Pasalnya, Joakim Maehle dinilai hanya melakukan kontak yang sangat minim terhadap Raheem Sterling.
Dari hasil tayangan ulang, Sterling bahkan terlihat seperti menjatuhkan diri alias diving.
Baca Juga: Top Scorer EURO 2020 - 2 Gol Lagi, Harry Kane Kudeta Cristiano Ronaldo
Tetapi setelah review dari VAR, Makkelie yakin dengan keputusannya menunjuk titik putih.
Keputusan Makkelie tersebut membuat Kasper Hjulmand kesal.
Menurut Kasper Hjulmand, hadiah tendangan penalti yang didapat Inggris seharusnya bukanlah sebuah pelanggaran.
"Kami sangat kecewa karena kami sudah sangat dekat dengan final," kata Hjulmand dikutip BolaSport.com dari ESPN.
"Kami kecewa harus diputuskan seperti itu. Itu adalah penalti yang seharusnya tidak menjadi penalti, dan itu mengganggu saya saat ini."
"Kami kecewa, kami sangat kecewa. Kekalahan dalam pertandingan adalah suatu hal biasa."
Baca Juga: EURO 2020 - Inggris ke Final setelah 55 Tahun, Harry Kane Tak Sabar Tantang Italia
"Tetapi kalah dengan cara ini menyisakan kekecewaan, karena para pemain telah bekerja keras."
"Ini adalah cara yang pahit untuk meninggalkan turnamen," ujar Hjulmand menambahkan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | ESPN |
Komentar