Final Euro 2020 - Gareth Soutgate Dianggap Gila oleh Media Jerman

BOLASPORT.COM - Media terbesar di Jerman, Bild, menilai Gareth Southgate berlebihan di gila karena menyamakan final Euro 2020 seperti perang Dunia II.

Media itu juga menyindir Gareth Southgate kebanyakan menonton film WInston CHurcill, perdana menteri Inggris semasa Perang Dunia II.

"Maaf Tuan Southgate, Anda Gila!" tulis Bild.

Pernyataan Southgate itu dinilai menyakiti hati warga Jerman atau bahkan negara lain.

Final Euro 2020 mempertandingkan Inggris lawan Italia di Stadion Wembley, pukul 02.00, Senin (12.7/2021) dini hari WIB.

Sebelumnya, Southgate memang mengatakan, sejarah lama bisa memberi inspirasi buat Three Lions.

"Saya kira, ada beberapa peristiwa sejarah yang bisa kami banggakan." kata SOuthgate, Jumat (9/7/2021).

"Anda tak bisa menyembunyikan bahwa sebagian energi di Stadion saat melawan Jerman karena hal itu (memori Perang Dunia II). Saya tak pernah menyebutkan hal itu kepada para pemain, tapi saya tahu itu bagian dari kisah tersebut," jelas Southgate.

Inggris melaju ke final, setelah mengalahkan Jerman di perempat final dengan skor 2-0.

Di semifinal, mereka mengalahkan Denmark 3-1.

"Kami memiliki banyak hal yang pantas dibanggakan. Sebagai negara seukuran pulau, kami memiliki pengaruh hebat di dunia dan kami harus menjaganya dengan cara positif," tegasnya.

Merespons pernyataan Southgate, Bild menulis, "Ini memang benar: Nazi Jerman meleoaskan serangan udara ke Inggris pada tahun 1940/41 dan ingin membom pulau itu agar menyerah. Perdana Menteri WInston CHurchill tak hanya menyelamatkan negaranya, tapi juga membebaskan Eropa dari kriminal Nazi."

"Untuk diingat, Tuan Southgate: Musuh CHurchill adalah Hitler dan Goering, bukan Thomas Mueller dan Manuel Neuer."

Sindiran Bild tak berhenti di situ.

Mereka juga menulis, "Pelatih asal Jerman, (Juergen) Klopp dan (Thomas) Tuchel membawa kejayaan sepak bola Inggris di Eropa. Kenapa tidak? Mereka hidup di tahun 2021, bukan tahun 1945."

"Kami sebagai orang Jerman sudah tersingkir dan harus melihat dan mengapresiasi final yang hebat. Jika Inggris menang, itu tergantung pada (Raheem) Sterling dan (Harry) Kane, bukan perang," sindirnya lagi.