BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, mengincar medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 yang merupakan keikutsertaan pertamanya pada multievent sedunia tersebut.
Kento Momota yang baru saja mewarnai rambutnya dengan sedikit warna emas mengatakan ada tekanan dan tantangan yang tak terukur baginya untuk memenangkan medali emas di negaranya sendiri.
"Saya mencoba mencerahkan suasana hati saya dengan warna rambut baru saya sambil mengincar medali emas Olimpiade," kata Kento Momota dalam wawancara online yang dilansir BolaSport.com dari Badmintonplanet.
Pemain berusia 26 tahun yang dikenal dengan kekuatan fisik dan kemampuannya dalam melakukan rally panhang mungkin tidak suka menghadapi peringkat ke-5 dunia, Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia).
Baca Juga: Aleix Espargaro Ungkap Betapa Brutalnya Hasrat Balap Valentino Rossi
Dengan tinggi badan 171 cm, lebih kecil dibandingkan Momota, Anthony memiliki kekuatan serangan tercepat di antara pemain bulu tangkis top di dunia.
Pelatih kepala timnas bulu tangkis Jepang, Park Joo-bong mengakui bahwa adalah salah satu rival berat Momota.
Sejak pulih dari kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Januari tahun lalu, Momota
hanya berpartisipasi dalam satu turnamen, All England 2021.
Dia masih berusaha untuk menemukan performa terbaiknya. Akan sulit baginya untuk membalas serangan Anthony jika dia tidak dalam kondisi yang baik dan jika mereka bertemu pada final.
Sebelum final, Momota dan Viktor Axelsen (Denmark) akan menciptakan kemungkinan
pertandingan ketat pada babak semifinal.
Meskipun Momota unggul 14-1 dalam rekor pertemuan melawan Axelsen, Axelsen telah dalam performa yang kuat tahun ini dengan memenangkan 3 dari 5 turnamen yang diikutinya.
"Saya adalah tunggal putra nomor satu dunia dan saya merasa saya tidak boleh kalah. Saya tidak mudah mencapai posisi ini. Butuh kerja keras," ujar Momota.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Anggap Conor McGregor Cuma ATM Berjalan UFC
Di bagan bawah undian, juara bertahan Olimpiade, Chen Long (China) memiliki rekor imbang 5-5 melawan Momota.
Lee Zii Jia (Malaysia) punya rekor 1-6 dari Momota, tetapi Lee meraih kemenangan yang menentukan melawan Momota pada perempat final All England 2021.
Saat itu, Lee menang 21-16, 21-19 dan akhirnya keluar sebagai juara All England 2021.
"Di masa lalu, saya dapat melihat diri saya hanya fokus pada latihan. Tetapi baru-baru ini, saya telah belajar bagaimana menghadapi diri sendiri," ujar Momota.
"Saya menganggapnya sangat serius dalam berlari yang tidak saya sukai. Dulu saya merasa sangat gugup ketika berlari. Saya tidak berbicara dengan orang di sekitar saya," ucap Momota.
Sementara itu, Park mengatakan bahwa Momota mampu tampil dengan baik pada Olimpiade
"Jika dia bisa memanfaatkan pengalamannya dengan memenangkan turnamen besar seperti
Kejuaraan Dunia dan All England, dia memiliki peluang untuk memenangkan emas Olimpiade," ujar Park.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Marcus/Kevin Nilai Persaingan Grup A Akan Ramai
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badmintonplanet.com |
Komentar