BOLASPORT.COM - Kritik yang disampaikan pengamat sepak bola Inggris, Roy Keane, kepada gelandang The Three Lions, Jack Grealish, didasari oleh rasa iri.
Roy Keane menyoroti beberapa pemain setelah timnas Inggris gagal menjuarai EURO 2020 lantaran kalah di babak adu penalti, salah satunya adalah Jack Grealish.
Pada laga final yang dimainkan di Stadion Wembley pada Minggu (11/7/2021) malam atau Senin dini hari WIB kemarin, timnas Inggris harus bertarung hingga adu penalti usai menahan imbang timnas Italia 1-1 sepanjang waktu normal dan extra time.
Akan tetapi, saat adu penalti timnas Inggris kalah setelah hanya dua dari lima penendangnya yang berhasil mencetak gol, sedangkan timnas Italia mencetak tiga gol dalam adu tos-tosan itu.
Dua penendang timnas Inggris yang berhasil adalah Harry Maguire dan Harry Kane, sedangkan yang gagal adalah Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka.
Baca Juga: EURO 2020 - Tak Seperti Klaim Keane, Jack Grealish Ingin Ambil Bagian dalam Adu Penalti, tapi..
Adapun tiga eksekutor timnas Italia yang sukses adalah Domenico Berardi, Leonardo Bonucci, serta Federico Bernardeschi, dan dua yang gagal adalah Andrea Belotti dan Jorginho.
Roy Keane mengkritik Jack Grealish karena gelandang 24 tahun tersebut tidak ambil bagian dalam adu penalti tersebut.
Menurut Keane, pemain berpengalaman soal penalti seperti Jack Grealish harusnya mengajukan diri untuk menjadi penendang dalam babak krusial itu.
"Kalau Anda adalah Grealish atau Sterling, Anda tak bisa membiarkan seorang anak muda melangkah di depan Anda," tutur Keane seperti dikutip BolaSport.com dari Dailymail.
Baca Juga: Jawaban Maverick Vinales Usai Dikaitkan Gabung Aprilia atau Suzuki
"Anda tak bisa membiarkan pemuda 19 tahun berjalan di depan, sedangkan Anda telah memainkan banyak laga, lebih berpengalaman, dan Sterling memenangi banyak trofi."
"Saya tidak bilang bahwa mereka (Grealish dan Sterling) tak dipersiapkan. Mungkin mereka direncanakan menjadi penendang keenam atau ketujuh. Namun, itu sulit," ucap Keane menambahi.
Anak muda yang dimaksud Keane adalah Saka, yang menjadi penendang gagal bagi Inggris hingga menyebabkan kekalahan.
Kritik Keane sendiri sudah ditanggapi oleh Grealish.
Grealish menepis semua klaim Keane tadi dengan mengatakan bahwa dia sudah mengajukan diri untuk menjadi penendang, tetapi tidak terpilih lantaran keputusan sudah diambil oleh pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate.
Baca Juga: Joan Mir Sangkal Suzuki Melempem Usai Mantan Bos Dibajak Pindah ke F1
"Saya sudah mengatakan bahwa saya ingin mengambil salah satunya!!!" tulis Grealish di akun Twitter pribadinya seperti dikutip BolaSport.com dari Mirror.
"Pelatih telah membuat begitu banyak keputusan yang tepat sepanjang turnamen ini, dan dia melakukannya lagi!"
"Tapi, saya tidak mau orang menyebut saya tidak bersedia mengambil penalti ketika saya ingin menjadi salah satu penendang..." tambahnya.
Tak lama setelah kedua sosok itu beradu argumen, pengamat sepak bola yang juga mantan pemain timnas Inggris, Trevor Sinclair, ikut menanggapi masalah tersebut.
I said I wanted to take one!!!!
— Jack Grealish (@JackGrealish) July 12, 2021
The gaffer has made so many right decisions through this tournament and he did tonight! But I won’t have people say that I didn’t want to take a peno when I said I will… https://t.co/3mBpKyMoUV
Baca Juga: Surat Perpisahan Haru Gianluigi Donnarumma untuk AC Milan
Trevor Sinclair, yang telah bermain sebanyak 12 kali untuk timnas Inggris antara 2001 sampai 2003, lebih memihak kepada Grealish.
Pemihakan itu dilakukan Trevor Sinclair karena dia percaya dengan alasan Grealish.
Tak hanya itu, pandit berusia 48 tahun tersebut juga memihak kapten Aston Villa itu karena yakin kritik Keane didasari oleh rasa iri Grealish lebih memilih membela Inggris daripada Republik Irlandia.
Seperti diketahui, Keane berkewarganegaraan Irlandia. Grealish pun sama, bahkan sempat memperkuat timnas junior Irlandia antara 2011 sampai 2014.
Baca Juga: Real Madrid Siap Bersih-bersih Skuad, Hidup-Mati 5 Pemain Ada di Tangan Ancelotti
Peralihan tersebut dipercaya Sinclair telah menimbulkan rasa iri di hati Keane sampai akhirnya melontarkan kritik.
"Seperti yang kita semua tahu, Roy Keane punya pendapat dan dia memberikan kritik kepada pemain sebagai mantan pemain."
"Tetapi Anda tidak bisa begitu saja menerimanya jika mengetahui itu bukan kebenaran," tutur Sinclair seperti dilansir BolaSport.com dari talkSPORT.
"Saya merasa dia (Grealish) memiliki hak untuk membela dirinya sendiri."
"Roy Keane tidak memiliki hak istimewa, kami tidak memiliki hak istimewa di talkSPORT untuk mengetahui apa yang terjadi dalam pertemuan itu ketika mereka berbicara tentang penalti."
"Saya percaya Jack. Dia bukan orang yang pemalu. Dia adalah pemain yang selalu melangkah maju."
"Sayangnya, saya yakin Gareth Southgate telah memilih Saka, dia memercayainya dan itu di luar kendali Jack. Saya pikir dia baik-baik saja dalam haknya untuk membela diri dan saya tentu saja orang yang percaya padanya."
"Lalu dengan Roy Keane, saya rasa dia hanya sedikit iri secara pribadi dengan fakta Jack Grealish meninggalkan skuad Irlaindia dan pindah untuk memperkuat skuad Inggris," kata Sinclair menambahkan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | daily mail, talkSPORT, Mirror |
Komentar