Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

EURO 2020 - Curang dan Rasialis, Suporter Inggris Pantas Rasakan Trauma Adu Penalti

By Raka Kisdiyatma Galih - Rabu, 14 Juli 2021 | 22:00 WIB
Momen para pemain timnas Inggris menghadapi adu penalti kala melawan timnas Italia di final EURO 2020.
TWITTER.COM/HKANE
Momen para pemain timnas Inggris menghadapi adu penalti kala melawan timnas Italia di final EURO 2020.

BOLASPORT.COM - Legenda timnas Jerman, Lothar Matthaeus, menyebut suporter timnas Inggris pantas merasakan trauma adu penalti akibat kalah dari timnas Italia di final EURO 2020 karena bikin onar sepanjang turnamen.

Timnas Inggris gagal menjadi juara EURO 2020 usai takluk 2-3 (1-1) dari timnas Italia via adu penalti di partai final.

Pada laga yang digelar di Stadion Wembley, London, Senin (12/7/2021) dini hari WIB, The Three Lions sebenarnya sempat unggul duluan lewat gol cepat yang dicetak oleh Luke Shaw pada menit ke-2.

Namun, Italia mampu menyamakan skor melalui gol Leonardo Bonucci pada menit ke-67.

Adapun dalam adu penalti, kedua kubu sama-sama mendapat lima kesempatan menendang.

Baca Juga: Chelsea dan Manchester City Gigit Jari, Erling Haaland Bertahan di Borussia Dortmund

Tiga penendang Gli Azzurri, Domenico Berardi, Federico Bernardeschi, dan Leonardo Bonucci berhasil melaksanakan tugasnya.

 

Adapun dua penendang Italia lainnya, Andrea Belotti dan Jorginho, gagal.

Sementara dua eksekutor penalti Inggris yang berhasil mencetak gol adalah Harry Kane dan Harry Maguire, sedangkan yang gagal Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka.

Inggris pun kalah 2-3 dalam babak adu tos-tosan.

Banyak pihak yang bersimpati atas kegagalan Inggris mewujudkan jargon Football is Coming Home di Piala Eropa 2020 kali ini.

Namun, tidak dengan Lothar Matthaus yang mengaku tak peduli dengan kekalahan pasukan Gareth Southgate.

Baca Juga: Olivier Giroud Segera Mendarat di Italia untuk Tes Medis di AC Milan

Pasalnya, dia terlanjur kesal dengan sikap tak terpuji yang ditunjukkan pendukung Inggris di Euro 2020.

Mantan pemenang Ballon d'Or itu menyoroti berbagai pelanggaran yang dilakukan fan Inggris di babak semifinal dan final.

Pada babak semifinal, suporter Inggris melakukan tindakan tak sportif dengan menembakkan laser ke arah mata kiper timnas Denmark, Kasper Schmeichel.

Schmeichel mendapat serangan tersebut pada saat akan menghadapi penalti dari striker Inggris, Harry Kane, pada babak perpanjangan waktu.

Selain itu, para penggemar Inggris juga menyoraki lagu kebangsaan Denmark sebelum laga dimulai.

 

Tindakan tersebut sudah ditegur oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), tetapi mereka rupanya tak jera.

Pada babak final Euro 2020, suporter Inggris kembali berulah.

Baca Juga: Surat Perpisahan Haru Gianluigi Donnarumma untuk AC Milan

Mereka membuat rusuh di luar Stadion Wembley sebelum laga dimulai.

Para suporter tersebut memaksakan diri menerobos masuk ke dalam stadion setelah kehabisan tiket.

Alhasil, huru-hara di sekitar area Wembley tak terhindarkan.

Sekelompok penggemar dan pihak keamanan terlibat bentrok yang mengakibatkan kedua belah pihak mengalami luka-luka.

Lalu setelah laga final, para fan Inggris menyerang 3 pemainnya sendiri dengan tindakan rasialisme online.

Ketiga pemain tersebut adalah Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, yang gagal melaksanakan tugasnya sebagai eksekutor penalti.

"Fans Inggris memusuhi gadis kecil berseragam Jerman itu," tulis Matthaus seperti dikutip BolaSport.com dari SportBild.

"Mereka menyoraki lagu kebangsaan lawan."

"Kiper Denmark Kasper Schmeichel diganggu dengan sorot laser saat penalti yang mereka dapat gara-gara aksi diving Raheem Sterling untuk lolos ke semifinal."

"Lalu, ada perlakukan rasialis terhadap pemain mereka sendiri setelah final."

"Orang Inggris yang terhormat, itu adalah perilaku tidak sportif yang tidak kami ketahui dari Anda dan tidak pernah ingin melihat lagi."

"Jadi, maaf untuk para pemain, tetapi para fan Inggris pantas mendapatkan trauma setelah kalah dalam adu penalti di final," tutur eks gelandang Bayern Muenchen itu menambahkan.

Baca Juga: Operasi Bahu, Marcus Rashford Absen Bela Man United Selama 3 Bulan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Sportbild

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
19
46
2
Arsenal
20
40
3
Nottm Forest
19
37
4
Chelsea
20
36
5
Newcastle
20
35
6
Man City
20
34
7
Bournemouth
20
33
8
Aston Villa
20
32
9
Fulham
20
30
10
Brighton
20
28
Klub
D
P
1
Persebaya
17
37
2
Persib
15
35
3
Persija Jakarta
17
31
4
Arema
17
28
5
Bali United
16
27
6
PSM
16
27
7
Persik
17
27
8
Borneo
17
26
9
PSBS Biak
17
25
10
Dewa United
17
25
Klub
D
P
1
Real Madrid
19
43
2
Atlético Madrid
18
41
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Napoli
19
44
2
Atalanta
18
41
3
Inter
17
40
4
Lazio
18
35
5
Juventus
18
32
6
Fiorentina
18
32
7
Bologna
17
28
8
Milan
17
27
9
Udinese
19
25
10
Torino
19
21
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X