BOLASPORT.COM - Tidak seperti Chelsea dan Manchester City, Liverpool diperkirakan akan kesulitan untuk mendatangkan pemain anyar karena satu alasan tertentu.
Bursa transfer musim panas 2021 sudah dibuka dan sejumlah klub telah mulai tancap gas.
Beberapa klub bahkan sudah mendatangkan pemain anyar untuk memperkuat skuad mereka pada musim 2021-2022.
Geliat tersebut juga dilakukan beberapa klub Liga Inggris, seperti Chelsea dan Manchester City.
Meski belum mendapatkan pemain anyar, Chelsea dikabarkan serius untuk membidik sejumlah bintang.
Baca Juga: Pernah Ejek Everton dengan Sebutan Klub Kecil, Begini Pembelaan Rafael Benitez
Salah satunya adalah penyerang andalan Borussia Dortmund, Erling Haaland.
Dilberitakan BolaSport.com sebelumnya, Chelsea bahkan berniat untuk mengeluarkan uang senilai 176 juta euro atau setara dengan Rp3 triliun.
Tak hanya itu, Chelsea juga berniat untuk membajak kapten West Ham United, Declan Rice.
Sementara itu, Manchester City dipastikan sudah mengunci transfer talenda muda Brasil berusia 18 tahun, Kayky, dari Fluminense.
Manchester City kabarnya juga ingin mengangkut rekan setim Kayky, Metinho, yang sama-sama masih berusia 18 tahun.
Baca Juga: Malangnya Nasib Ozan Kabak, Ditolak Liverpool Mentah-mentah Meski Sudah Dilabeli Harga Murah
Soal masalah transfer, The Citizens memang tak nampak kesulitan untuk mengeluarkan uang.
Musim lalu saja, Manchester City merekrut sembilan pemain anyar untuk memperkuat skuad mereka.
Namun, hal serupa nampaknya akan menjadi masalah tersendiri bagi rival mereka, Liverpool.
Dilansir BolaSport.com dari Goal International, Liverpool bisa dibilang memiliki kondisi yang berbeda dari Chelsea dan Manchester City.
Bahkan, mantan bek Liverpool, Markus Babbel, memprediksi kalau eks klubnya akan kesulitan mendatangkan pemain pada bursa transfer kali ini.
Menurut Babbel, ada satu alasan yang membuat Liverpool akan kesulitan mendatangkan pemain anyar.
Alasann yang dimaksud adalah permasalahan keuangan dan anggaran belanja pemain.
Pria yang kini berusia 48 tahun itu mengatakan kalau Liverpool hanya akan bisa menandatangani pemain dengan harga murah.
Padahal, para pemain tim inti Liverpool membutuhkan dorongan untuk bisa tampil lebih baik lagi dengan adanya persaingan antarpemain.
"Bagi saya, masalahnya adalah Liverpool terlihat seperti satu-satunya klub Inggris yang memiliki masalah pengeluaran pandemi," ujar Babbel.
Baca Juga: Liverpool Dikaitkan dengan Saul, Begini Respons Juergen Klopp soal Bursa Transfer
"Chelsea ingin menghabiskan 176 juta euro untuk Haaland, Manchester City ingin menghabiskan banyak uang untuk pemain, tetapi Liverpool adalah satu-satunya klub yang melihat situasi keuangan."
"Jika seorang pemain tersedia dan itu tidak dengan harga tinggi, maka mereka akan melakukan sesuatu."
"Saya tidak yakin apakah Jurgen Klopp 100 persen yakin ada pemain yang bisa didatangkan Liverpool, tetapi ada situasi di mana para pemain ini membutuhkan pemain anyar untuk termotivasi memperjuangkan tempat mereka," lanjut Babbel.
Babbel mengambil contoh pada musim lalu saat Diogo Jota datang ke Anfield dari Wolverhampton Wanderers.
Keberadaan Jota dinilai memiliki peran besar untuk memotivasi trio penyerang Liverpool, yakni Roberto Firmino, Mohamed Salah, dan Sadio Mane.
Baca Juga: Menjelang Musim Baru, Juergen Klopp Berikan Kondisi Terkini Kuartet Liverpool
Beruntungnya lagi, Jota tampil apik dan mampu berkontribusi besar untuk Liverpool.
"Masalahnya musim lalu adalah semua orang tahu mereka bermain, apakah mereka bermain bagus atau tidak," kata Babbel.
"Mo Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane semuanya butuh dorongan. Diogo Jota membawa sesuatu yang berbeda, dan dia akhirnya menjadi striker terbaik dan tidak beruntung karena cedera."
"Dia adalah penyerang terbaik sejauh ini, tetapi ketika Anda melihat Liverpool, mereka memiliki banyak cedera di setiap posisi yang tidak membantu."
"Begitu mereka semua kembali, saya yakin mereka akan berjuang untuk gelar musim depan," ucap Babbel melanjutkan.
Sampai saat ini, Liverpool baru mendatangkan bek tengah anyar dari RB Leipzig, Ibrahima Konate.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Goal International |
Komentar