BOLASPORT.COM - CEO Inter Milan, Giuseppe Marotta, mengatakan klubnya tak mempan sindiran yang diberikan Jose Mourinho dan menganggap sang pelatih hanya sebagai tukang provokasi.
Jose Mourinho tak butuh waktu lama untuk menyindir mantan klub sekaligus calon rivalnya, Inter Milan, setelah resmi menjadi pelatih AS Roma pada 4 Mei 2021.
Pada konferensi pers perdananya, 8 Mei 2021, Mourinho berbicara soal banyak hal, termasuk keyakinannya bahwa pemilik AS Roma tidak menginginkan kesuksesan instan darinya.
Mourinho mengutarakan bahwa dia memiliki proyek yang akan membuat AS Roma tidak hanya mampu memenangkan trofi, tapi juga bisa mempertahankannya.
Dalam kesempatan tersebut, juru taktik asal Portugal ini juga melancarkan sindiran kepada Inter Milan yang berada dalam kesulitan keuangan setelah pandemi COVID.
Inter bahkan harus berjuang untuk membayar gaji pemain selama musim 2020-2021 .
"Anda selalu berbicara tentang gelar, kami berbicara tentang proyek dan pekerjaan. Akan mudah untuk menjanjikan gelar, tetapi kenyataannya berbeda," kata Mourinho, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Kami berbicara tentang proyek dan tentang peningkatan. Anda berbicara tentang gelar, kami berbicara tentang proyek."
"Pemilik tidak menginginkan kesuksesan yang terisolasi, mereka ingin sampai di sana dan tinggal di sana, yang lebih sulit."
"Sangat mudah untuk menang dan tidak punya uang untuk membayar gaji."
"Namun, kami ingin bertahan dan klub dan saya memiliki pandangan yang sama," ujarnya menambahkan.
Seperti diketahui, meski berhasil memenangkan scudetto dan mendapatkan bonus karenanya, Inter Milan tetap meminta para pemainnya untuk mengorbankan gaji mereka selama dua bulan.
Permintaan itu datang sendiri dari Presiden Inter Milan, Steven Zhang, dalam rapat pada Senin (10/5/2021) waktu setempat.
Baca Juga: Debut di AS Roma, Jose Mourinho Langsung Menang 10-0, Pemain Buangan Real Madrid Bikin Hattrick
Zhang meminta para pemain Inter Milan untuk memotong gaji mereka selama dua bulan demi menyelamatkan kondisi finansial Inter Milan yang terpuruk karena efek pandemi.
Namun, menurut laporan La Repubblica yang dikutip BolaSprot.com, semua pemain dan staf Inter menolak permintaan tersebut.
Alhasil, Inter mesti memutar otak demi mendapatkan dana untuk membayarkan gaji, salah satunya dengan menjual para pemain bintang.
Inter sendiri tampaknya tak mau terpancing dengan sindiran yang disampaikan oleh pelatih yang pernah mempersembahkan treble winner itu.
CEO Inter, Giuseppe Marotta, menyebut Mourinho sebagai rubah cerdas yang jago provokasi dan dia tak akan masuk dalam perangkap sang pelatih.
"Kita tahu Mourinho adalah rubah yang hebat. Dia pintar, dia terbiasa menggoda lawan-lawannya, membuat mereka gugup, dan mungkin merangsang mereka," kata Marotta, dikutip BolaSport.com dari Corriere dello Sport.
"Saya tentu merasa lebih terstimulasi. Tapi, ini bukan tempat untuk membuat kontroversi."
Baca Juga: Setelah Cristiano Ronaldo dan Jose Mourinho, Presiden Real Madrid Hina Pelatih Legendaris Spanyol
"Semua bergantung kepada kita untuk tidak jatuh ke dalam perangkapnya, ke hal-hal yang memunculkan permasalahan," ujarnya lagi.
Marotta juga menambahkan, Inter tidak akan melakukan perombakan besar-besaran pada skuad musim lalu.
"Kami mulai dari skuad yang memenangkan scudetto, dan 90 persen akan dikonfirmasi untuk musim ini. Itu adalah fondasi yang sangat penting untuk dibangun," ucapnya mengakhiri.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Footaball-italia.net, corriere dello sport |
Komentar