BOLASPORT.COM - Pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan, mengaku jika Persela Lamongan memiliki keistimewaan tersendiri.
Setelah resmi ditunjuk sebagai pelatih Persela Lamongan untuk Liga 1 2021, Iwan Setiawan menceritakan hal-hal yang menurutnya tidak ada di klub lain.
Sejatinya, sosok Iwan Setiawan bukan nama baru untuk Persela.
Pada gelaran ISL 2015, Iwan Setiawan sempat ditunjuk sebagai pelatih.
Baca Juga: Manchester United Wajib Akhiri Puasa Gelar selama Empat Tahun
Namun saat itu kebersamaan Iwan dan Laskar Joko Tingkir tidak bertahan lama.
Kisruh PSSI dan sanksi FIFA yang membuat kompetisi sepakbola Tanah Air mati suri juga mengakhiri kerjasama Iwan dengan Persela.
“Persela ini tim besar, salah satu tim paling konsisten. Coba saja hitung, tidak banyak tim yang konsisten sejak era Super League tahun 2009,” kata Iwan Setiawan dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
Baca Juga: Solskjaer Sudah Beri Tahu Formasi Baru ke Pemain Man United, tetapi Masih Tunggu Satu Hal
Iwan Setiawan mengatakan jika ada hal menarik yang dimiliki Laskar Joko Tingkir.
Walaupun bukan tim yang terhitung kaya, dia melihat nilai kesederhanaan yang menjadi motivasi tim.
“Saya kembali lagi ke sini setelah tahun 2015, karena buat saya ada sesuatu yang menarik dari Persela ini,” imbuhnya.
“Saya melihat Persela boleh dibilang bukan tim 'sultan'."
"Ini bukan tim mewah, tapi saya melihat dari kesederhanaan inilah yang menjadi salah satu motivasi dari tim,” tuturnya.
Baca Juga: Ada Perasaan Tidak Tega dari Pelatih Persib Usai PPKM Diperpanjang
Mantan pelatih Borneo FC ini mengatakan jika Persela Lamongan memiliki rasa kebersamaan yang kuat.
Kebersamaan yang ada dalam tim membuat atmosfer yang berbeda.
“Sederhana, kompak, dan kebersamaan. Nah ini yang jujur saja jarang kita temui di tim-tim lain. Memang atmosfernya berbeda saya kira," ujarnya.
Baca Juga: Liga 1 Tak Kunjung Kick Off, Ada Kerugian dan Sisi Positifnya
Iwan Setiawan menambahkan, kebersamaan ini yang menjadi nilai lebih Persela Lamongan.
Dengan tinggal di tempat yang sama menurutnya membuat Persela Lamongan jadi memiliki rasa kekeluargaan antarpemain.
"Anak-anak tinggal di mess yang satu rumah, itu kan sudah terasa berbeda dengan tim-tim lain.”
“Selain itu, misalnya pemain lain punya mobil sendiri-sendiri jadi begitu habis latihan satu pergi ke sana, satu pergi ke mall. Kalau di Persela ini tidak seperti itu."
"Setelah latihan paling anak-anak kumpul nonton TV. Saya kira itu yang agak sedikit uniklah,” tutup Iwan Setiawan.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | kompas |
Komentar