BOLASPORT.COM - Seperti halnya di kompetisi lain, Liga Jepang juga mengenal pemain berstatus one-club man atau pemain loyal yang hanya memperkuat satu klub sepanjang karier.
Lionel Messi diyakini akan mematenkan statusnya sebagai one-club man di Barcelona.
Media top Spanyol, Sport.es, membocorkan sang bintang segera meneken kontrak baru yang mengikatnya sampai 2026 setelah ikatan lama kedaluwarsa pada akhir Juni kemarin.
Jika benar terealisasi, artinya Messi akan berada di Barca hingga umur 39 tahun, yang dipercaya sebagai titik akhir kariernya sebagai pesepak bola.
Bukan cuma Messi sebagai salah satu contohnya di Eropa, loyalitas tinggi juga merupakan kualitas yang ditawarkan pemain-pemain profesional di Liga Jepang.
Baca Juga: 6 Manusia Rekor di Liga Jepang, Termasuk Si Pemain Tertua di Dunia
Suasana kekeluargaan dan kultur kerja di Jepang membuat banyak pemain mereka yang tak pernah pindah klub, sehingga menancapkan status menjadi legenda lokal.
Dari banyak nama, berikut lima pemain legendaris J.League yang hanya pernah membela satu klub sepanjang kariernya.
1. Hiroaki Morishima - Cerezo Osaka (1991-2008)
Hiroaki Morishima sudah bermain di Cerezo Osaka bahkan sebelum Liga Jepang era J.League pertama kali digelar pada 1993.
Ia bergabung dengan Cerezo Osaka setelah lulus SMA Tokai University Daichii pada 1991.
Ia bermain 17 tahun di Cerezo Osaka sampai pensiun pada akhir musim 2008 dengan bermain 456 kali dan mencetak 140 gol untuk klub.
Morishima juga pernah masuk Tim Terbaik J.League pada musim 1995 dan 2000.
Di timnas Jepang, pemain berposisi sebagai gelandang ini bermain 64 kali, mencetak 12 gol, dan masuk dalam skuad juara Piala Asia 2000.
2. Nobuhisa Yamada - Urawa Red Diamonds (1994-2013)
Yamada bergabung dengan Urawa Red Diamonds pada 1994 setelah lulus dari SMA Fujieda Higashi.
Ia kemudian menjalani debut dan mencetak gol perdana musim itu juga, sebelum menjadi andalan sampai pensiun pada 2013 lalu.
Berposisi asli sebagai bek kanan, ia juga bisa main sebagai bek tengah, gelandang bertahan, sayap, hingga gelandang serang.
Total, ia bermain 540 kali, mencetak 27 gol, dan menjabat sebagai kapten tim pada 2004 sampai 2008.
Selama di Urawa Reds, Yamada berhasil memenangi Liga Champions Asia (2007), J1 League (2006), Piala Kaisar (2005, 2006), J.League Cup (2003), dan Piala Super Jepang (2006).
3. Yuzo Kurihara - Yokohama F. Marinos (2002-2019)
Yuzo Kurihara bergabung dengan tim senior Yokohama F. Marinos pada 2002 usai menimba ilmu di akademi pemain muda klub sejak 1996 sampai 2001.
Awalnya, ia tak dapat tempat sebagai bek tengah karena kalah bersaing dengan duo bek tengah timnas Jepang, Yuji Nakazawa dan Naoki Matsuda.
Kesempatan baru mulai datang musim 2006 saat Marinos bermain dengan tiga bek, di mana ia menemani duo seniornya tersebut di lini belakang.
Setelah itu, ia jadi palang pintu andalan di lini belakang sampai pensiun pada 2019 lalu.
Total ia bermain 316 kali bersama klub dan mencetak 16 gol.
Kurihara ikut menyumbangkan gelar J1 League dua kali (2003, 2004) dan satu Piala Kaisar (2013).
4. Hitoshi Sogahata - Kashima Antlers (1998-2020)
Lahir di Kashima, Sogahata menimba ilmu di akademi klub sejak 1995 sebelum naik ke tim senior pada 1998.
Saat itu ia masih jadi pelapis pemain timnas Jepang, Daijiro Takakuwa, dan baru mendapatkan banyak menit bermain sejak tahun 2000.
Mulai musim 2001, ia jadi kiper pilihan utama Kashima Antlers sampai musim 2017.
Sogahata kemudian memutuskan pensiun pada 2020 lalu.
Total, ia bermain 533 kali dan jadi salah satu kunci penting Kashima Antlers menguasai J.League dengan menyumbangkan 20 gelar!
Sogahata tercatat pernah enam kali juara J1 League, empat Piala Kaisar, lima J.League Cup, empat Piala Super Jepang, dan satu Liga Champions Asia.
5. Kengo Nakamura - Kawasaki Frontale (2003-2020)
Kengo Nakamura baru mencicipi sepak bola profesional setelah lulus dari Universitas Chou pada 2002.
Sarjana Sastra Inggris ini direkrut Kawasaki Frontale yang saat itu bermain di kasta kedua.
Nakamura ikut membantu Frontale promosi kembali ke kasta teratas pada 2004.
Kebintangan Kengo Nakamura justru semakin bersinar terang saat usianya semakin senja sebagai pesepak bola.
Ia mulai menjabat kapten Kawasaki Frontale pada 2012, jadi pencetak assist terbanyak J1 League musim itu dengan 13 assist.
Baca Juga: Cara Liga Jepang Jalankan Kompetisi Selama Pandemi COVID-19, Bisa Ditiru di Liga Indonesia?
Pada 2016, saat berusia 36 tahun, Nakamura terpilih jadi Pemain Terbaik J.League dan Pesepak Bola Terbaik Jepang.
Dia merupakan penerima tertua dua gelar ini sepanjang sejarah.
Tak berhenti di situ, tahun 2017, ia membawa Kawasaki Frontale juara J1 League untuk kali pertama dalam sejarah klub.
Ia masih bermain saat Frontale menguasai Jepang dengan juara J1 League pada 2018 dan 2020, serta Piala Kaisar (2020), J.League Cup (2019), dan Piala Super Jepang (2019).
Total, Nakamura bermain 546 kali dan mencetak 83 gol di J.League, meraih tujuh gelar di semua ajang, dan delapan kali masuk Tim Terbaik Liga Jepang, sebelum pensiun akhir musim 2020.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | sport.es, J-League |
Komentar