BOLASPORT.COM - Bos KTM Tech3, Herve Poncharal, meminta untuk tidak mempertanyakan keputusan Maverick Vinales yang akan hengkang dari Yamaha.
Maverick Vinales akan meninggalkan tim pabrikan Yamaha pada akhir kejuaraan MotoGP 2021.
Kepergian Maverick Vinales diumumkan setelah meraih podium kedua pada MotoGP Belanda.
Hal ini tentu saja menjadi pertanyaan banyak pihak, karena Vinales awalnya memiliki kontrak dua tahun hingga MotoGP 2022.
Namun demikian, dia memutuskan kontrak kerja sama lebih awal dan ingin lepas dari Yamaha setelah musim ini berakhir.
Baca Juga: Lorenzo Nilai Kehadiran Quartararo di Yamaha Berdampak Psikologis bagi Vinales
Salah satu kepergian Vinales lalu disinyalir merujuk hasil buruk yang didapatkan saat balapan di Sachsenring, Jerman.
Dia saat itu mengalami kesulitan bersama motor balap YZR-M1 miliknya dan sudah meminta solusi dari Yamaha.
Kendati begitu, Yamaha yang telah mendengarkan keluhannya disebut tidak melakukan apa-apa.
Hal ini yang kemudian menjadi penyebab Vinales marah besar dan mengklaim tidak dapat menggali potensinya bersama Yamaha.
Baca Juga: Terlalu Ekstrem, Dovizioso Soroti Keputusan Vinales Pisah dari Yamaha
Pembalap berjuluk Top Gun itu kemudian dikaitkan dengan tim Aprilia sebagai pelabuhan barunya musim depan.
Namun Vinales mengklaim belum memutuskan apapun dan hanya ingin fokus menyelesaikan kejuaraan.
Prediksi kemudian bermunculan, jika benar Vinales pergi ke Aprilia, maka dia tidak akan mendapatkan gaji seperti di Yamaha.
Selain itu, Vinales juga tidak akan mendapatkan motor balap yang dianggap belum mampu menandingi Yamaha.
Baca Juga: Komentar Jorge Lorenzo Setelah Maverick Vinales Pisah dari Yamaha
Poncharal kemudian yakin apapun keputusan Vinales ke depan adalah tindakan yang manusiawi.
"Kami memiliki pembalap pabrikan dengan kontrak dua tahun, dengan motor yang bersaing di kejuaraan dunia, gaji yang nyaman, tapi memutuskan pergi karena tidak bahagia," kata Poncharal, dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
"Saya tidak tahu alasan sebenarnya, tapi itu seperti tersambar petir. Setelah itu Anda dapat mengatakan dia gila atau apapun, tetapi di suatu tempat dia masih memiliki hal yang manusiawi."
"Ini menunjukkan bahwa pembalap tidak hanya tertarik dengan peralatan canggih, mesin paling efisien, gaji tinggi, yang bisa mereka miliki."
"Saya tidak tahu persis apa yang dia (Vinales) rasakan, tetapi dia merasa, secara teknis merasakan hal yang manusiawi, dengan tidak terlalu bahagia di sana," tutur Poncharal.
Baca Juga: Maverick Vinales Yakin Dapat Tim yang Lebih Baik dari Yamaha
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar