BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts mempertanyakan izin Liga 1 2021 yang masih belum diberikan hingga saat ini.
Robert Alberts berpendapat, Piala Menpora 2021 seharusnya menjadi tolak ukur bagaimana Liga 1 2021 dapat berjalan di tengah pandemi Covid-19.
Mengingat =turnamen tersebut tetap menerapkan pelaksanaan protokol kesehatan dengan ketat.
Hasilnya penularan Covid-19 bisa diminimalisasi sehingga tidak menjadi klaster baru.
Baca Juga: Blak-blakan Soal Pendapatan, Gaji Brylian Aldama di Kroasia Capai Angka Rp250 Juta
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts menegaskan jika Piala Menpora 2021 dapat diselenggarakan dengan protokol kesehatan ketat.
Menurutnya, tim-tim peserta patuh mengikuti aturan yang diberikan.
"Kami sudah melakukan itu di turnamen yang di mana kami terpaksa untuk mengikutinya, Piala Menpora," kata Robert Albert dilansir BolaSport.com dari laman Tribun Jabar.
"Kami mengikuti protokol kesehatan dan izin akan diberikan."
Baca Juga: Jawaban Santai Brylian Aldama Saat Skill-nya 'Diejek' Media Kroasia
Juru taktik asal Belanda itu mengaku kecewa lantaran merasa bahwa Liga 1 bisa digelar dengan protokol kesehatan ketat.
Namun hingga kini Liga 1 2021 malah belum mendapat izin.
Robert Albert menambahkan jika sepak bola dapat menjadi hiburan bagi masyarakat selama masa pandemi Covid-19.
"Tapi apa yang sudah kami jalankan sebagai profesional, mereka masih belum mengizinkan kami untuk memulai liga," ujarnya.
"Kami orang-orang yang harus menderita, orang-orang yang hidup dari sepak bola dan punya tugas menghibur jutaan masyarakat."
"Mereka yang membuat industri olahraga ini," ucapnya.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Ahsan Tak Mengira Bisa Lolos Lagi
Di satu sisi, walaupun ingin Liga 1 segera dapat dimulai, Robert Albert juga sadar kondisi saat ini tidak mudah.
"Tapi semua harus menghadapinya, ini bagian dari situasi yang harus diterima," katanya.
"Sebagai atlet profesional dan orang yang berkecimpung di olahraga, kami paham apa yang dibutuhkan, disiplin dan mengukur kesehatan," katanya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Tribun Jabar |
Komentar