BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, telah menjadi tumpuan utama Honda dalam pengembangan motor balap RC213V.
Tidak bisa dipungkiri, Marc Marquez sudah menjelma menjadi sosok yang vital bagi Repsol Honda pada ajang MotoGP.
Sejak diboyong dari kelas Moto2 pada 2013, Marc Marquez mampu membawa Repsol Honda mendominasi kompetisi kelas premier MotoGP.
Total enam gelar juara dunia kelas MotoGP sudah berhasil dikantongi Marc Marquez selama delapan musim memperkuat Honda.
Baca Juga: Tak Seperti Andrea Dovizioso, Maverick Vinales Ogah Jalani Cuti Panjang
Prestasi yang dominan tersebut membuat pembalap berjuluk Baby Alien itu menjadi referensi utama dalam pengembangan RC213V.
Mantan manajer Repsol Honda, Livio Suppo memberikan sorotan soal pengembangan RC213V yang terlalu bertumpu kepada Marc Marquez.
Dalam sebuah kesempatan, Livio Suppo menilai bahwa motor RC213V telah dikembangkan sedemikian sehingga hanya dapat dikendalikan Marc Marquez.
Hal tersebut terlihat dari prestasi jomplang antara Marc Marquez dengan rekan setimnya dalam beberapa tahun belakangan.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Dani Pedrosa Bakal 'Comeback' pada MotoGP Styria 2021
Dani Pedrosa misalnya. Pembalap kelas kakap itu memilih pensiun pada 2018 setelah mulai kesulitan bersaing di grup terdepan.
"Sudah sejak 2017 dan 2018, Dani Pedrosa memiliki masalah dengan motor ini," kata Livio Suppo kepada Speedweek, dilansir dari Motosan.
"Ini menjadi sebuah tanda bahwa pengembangan menuju ke sebuah titik di mana hanya Marc Marquez yang mampu mengatasinya," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Marc Marquez Bakal Garang Lagi, Fabio Quartararo Jangan Senang Dulu
Apa yang menimpa Repsol Honda bersama Marc Marquez tersebut lantas mengingatkan Livio Suppo tatkala bekerja untuk Ducati.
Livio Suppo merasa Honda seperti Ducati yang terlalu mengandalkan Casey Stoner sebagai tumpuan utama.
Casey Stoner menjadi sosok bagi Ducati setelah berhasil mempersembahkan gelar juara dunia MotoGP pertama mereka pada 2007.
Setelah kepergian pembalap Australia tersebut menuju Repsol Honda, Ducati sulit membuat motor yang kompetitif.
Baca Juga: 'Sebagian Pihak Berharap Valentino Rossi Sebenarnya Orang Berengsek'
Performa pabrikan Italia itu bahkan tidak membaik meski sudah mendatangkan pembalap sekaliber Valentino Rossi dan kepala kru kawakan Jeremy Burgess.
Situasi di tim Ducati mulai membaik setelah mereka merekrut Gigi Dall'Igna untuk mengisi posisi general manager pada 2014.
"Saya juga memiliki pengalaman itu di Ducati bersama Casey Stoner. Situasinya mirip saat itu," kata Livio Suppo.
"Saya tahu betul bahwa ketika pengembangan berhenti berjalan ke arah yang tepat, bahkan seorang pembalap juara pun akan memiliki masalah," ucap Suppo.
Baca Juga: Valentino Rossi Belum Pensiun, Ini Pembelaan Eks Mekaniknya yang Setia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar