BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts mengungkapkan pernah mendapatkan tawaran dari klub asal Australia.
Namun dalam hal ini, Robert tak memberikan informasi terkait identitas klub yang berniat merekrutnya.
Pelatih asal Belanda hanya menyebut klub tersebut bermain di kasta tertinggi sepak bola Australia yakni A-League.
Tawaran itupun bisa dikatakan cukup bagus, tetapi Robert memutuskan menolaknya.
Adanya wacana kompetisi Liga 1 2021 dimulai pada 9 Juli merupakan alasan Robert memilih tetap tinggal di Persib.
Baca Juga: Alasan Risna Prahalabenta Sebut Persik Kediri Jadi Klub Impian
Sayang, harapan pelatih yang sempat menukangi PSM tak bisa terwujud.
PSSI kembali menunda kompetisi akibat adanya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Ya, benar saya sempat mendapat penawaran dari tim lain, tapi itu sudah lama," kata Robert, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
Baca Juga: Hasil Lengkap UFC Vegas 32 : Comeback Positif Mantan Juara Kelas Bantam
"Saya sempat mendapat tawaran dari klub A-League di Australia, mereka menghubungi saya.
"Tapi saya katakan pada mereka bahwa liga kami akan dimulai dan kami mulai melakukan persiapan dengan tim lagi, lalu tiba-tiba liganya dihentikan (ditunda) lagi," ujarnya.
Sementara itu, rupanya ada alasan lain yang membuat Robert memilih bertahan di Persib.
Baca Juga: Momok Timnas Indonesia Eks Persiba Cetak Gol dan Bawa Timnya Menang di Singapore Premier League 2021
Alasan tersebut adalah kepercayaan Robert dengan masa depan persib.
Ia menilai Maung Bandung memiliki rencana yang matang untuk ke depannya.
"Namun demikian, saya juga sudah pernah memberi pernyataan waktu itu dengan jelas bahwa komitmen saya adalah tetap bersama Persib," ucap Robert.
"Saya percaya bahwa Persib adalah klub dengan masa depan (yang bagus).
"Saya sudah melihat bahwa klub memiliki rencana nyata untuk membuat klub ini sukses berkelanjutan, bukan hanya menjadi juara lalu setelah itu bahkan sulit untuk sekedar mendekati juara lagi," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar