BOLASPORT.COM - Chelsea dikabarkan menyiapkan cara lain untuk memboyong bek Sevilla, Jules Kounde, usai Kurt Zouma membuat kacau rencana tersebut.
Chelsea memanfaatkan bursa transfer musim panas 2021 untuk memperkuat timnya.
Salah satu area yang ingin Chelsea tingkatkan adalah lini belakang.
Jules Kounde diklaim menjadi kandidat teratas untuk mengisi pos tersebut.
Kounde dinilai mempunyai kemampuan yang mumpuni untuk menjadi benteng di jantung pertahanan The Blues.
Baca Juga: Tembus Tim Utama Barcelona, Kompatriot Luis Suarez Makin Pede Tatap Musim Depan
Pada musim 2020-2021, bek berusia 22 tahun ini menunjukkan penampilan impresif bersama Sevilla.
Kounde mampu mencetak 2 gol plus 1 assist, serta memiliki rata-rata intersep 1,2 per pertandingan.
Namun, Chelsea perlu merogoh kocek sangat dalam jika ingin mendatangkan palang pintu timnas Prancis itu.
Pasalnya, Kounde memiliki klausul pelepasan senilai 68,4 juta pounds atau sekitar Rp 1,3 triliun.
Untuk mengurangi biaya tersebut, Chelsea berencana melayangkan tawaran berupa uang tunai senilai 30 juta pounds (sekitar Rp 605 miliar) plus Kurt Zouma.
Akan tetapi, Zouma malah merusak rencana tersebut.
Baca Juga: Jersi Anyar Chelsea Mirip Borussia Dortmund, Pancingan buat Erling Haaland?
Bek berusia 26 tahun itu dikabarkan lebih memilih untuk bertahan di Liga Inggris dengan bergabung ke West Ham United ketimbang hijrah menuju Sevilla.
Bak gayung bersambut, West Ham pun tertarik untuk memboyong Zouma dari Stamford Bridge.
Klub berjulukan The Hammers itu siap mengeluarkan uang sebesar 20 juta pounds (sekitar Rp 403 miliar) untuk tanda tangan sang bek.
Chelsea sendiri kabarnya telah menyiapkan cara lain untuk memboyong Kounde.
Menurut laporan dari The Guardian yang dikutip BolaSport.com, Chelsea bakal menawarkan pemain lainnya, Emerson Palmieri, dengan jumlah uang yang sama.
Chelsea berharap proposal itu akan disetujui oleh Los Nervionenses, julukan Sevilla.
Baca Juga: Punya Mimpi Besar di PSG, Kylian Mbappe Redam Rumor ke Real Madrid
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar