BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, berbicara soal pembinaan pemain usia muda.
Pembinaan pemain muda menjadi kunci mendapatkan pemain berkualitas.
Sebagai pelatih yang sudah menjajal bermacam kompetisi, Robert menilai ada perbedaan yang membuat pemain sepak bola di Eropa memiliki keunggulan.
Yakni pada pembinaan pemain usia muda yang profesional dan banyaknya menit bermain.
Baca Juga: Selain Persija, Stadion JIS Bisa Dipakai Klub Lain di Jakarta
Perbedan ini dia rasakan saat masih menjadi pelatih Malaysia U-20 pada tahun 2007.
Di sana dia menceritakan bahwa timnya harus bertemu dengan pemain binaan klub-klub Eropa.
"Contohnya ketika saya menjadi pelatih timnas Malaysia U-20, lalu kami bermain di Piala Dunia," ujarnya dilansir BolaSport.com dari laman Tribun Jabar.
"Kami bertemu tim seperti Chelsea, Bayern Munchen dan PSV," ujarnya.
Baca Juga: Bek Arema FC Punya Mimpi Unik Dalam Kariernya di Sepak Bola
Bertemu dengan pemain klub Eropa, dia menyadari ada kelemahan dalam pembinaan pemain usia muda.
Robert mengatakan jika pemain-pemain tersebut memiliki menit bermain yang panjang.
Hal ini yang membuat mereka unggul pengalaman, dan mental menjadi lebih kuat.
Dia menilai sistem ini yang seharusnya diikuti oleh klub lain jika ingin hasil pembinaan maksimal.
"Di usianya saat itu, para pemain di klub Eropa tersebut telah menjalani 250 hingga 300 laga karena adanya sistem pembinaan di usia muda," ucapnya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Greysia Polii Raih Medali Emas, Dua Rekor Pecah
Robert Albert menambahkan jika kesulitan saat masih menjadi pelatih Timnas Malaysia U-20 adalah kesempatan bermain.
Padahal, ini yang seharusnya bisa dimaksimalkan agar mental pemain muda bisa terbentuk.
"Pemain saya waktu itu sangat sulit sekali mendapatkan kesempatan bermain karena tidak ada sistem pembinaan sepak bola usia muda di Malaysia," ucapnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Jabar |
Komentar