BOLASPORT.COM - Madura United menilai cairnya dana hak komersial bukan indikasi kompetisi akan segera bergulir.
Seperti diketahui, PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru saja mencairkan hak komersial kepada klub-klub Liga 1.
Hak ini diberikan kepada klub peserta Liga 1 sesuai hasil dari manager meeting yang telah dilaksanakan pada Juli lalu.
Pencairan dana hak komersial ini merupakan jatah periode Juli 2021.
Baca Juga: Bali United Berniat Datangkan Gelandang Asing, Begini Komentar Kadek Agung
Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Ziaul Haq mengonfirmasi kabar ini.
“Ya, hak komersial sudah keluar,” ujarnya dilansir BolaSport.com dari laman Kompas.com.
Baca Juga: Liga 1 Belum Jelas, Persebaya Siasati Gelar Pertandingan di Latihan
Walaupun sudah mendapatkan hak komersial, Ziaul Haq masih pesimistis liga dapat dilaksanakan.
Hal ini berkaca pada pencairan hak komersial Liga 1 2020 pada tahun lalu.
Setelah dana tersebut cair, liga nyatanya masih ditunda sampai saat ini.
Dia menilai, cairnya dana tersebut bukan indikasi akan digelarnya kompetisi.
“Dulu juga seperti itu juga. Keluar beberapa ratus juta rupiah kemudian disuruh menunggu. Enam bulan atau empat bulan kemudian liga stop,” ungkapnya.
Baca Juga: Bali United Sudah Kantongi Kandidat Pengganti Diego Assis
Ziaul Haq masih pesimistis sebelum ada kepastian pelaksanaan kompetisi dari PSSI dan PT LIB.
Masalah ini menurutnya juga dirasakan klub Liga 1 lain.
“Rasa pesimistis itu muncul karena dikhawatirkan kejadiannya hampir sama. Jadi, semua klub pesimistis,” tuturnya.
Baca Juga: Bek Persib Bandung: Aku Selalu Latihan, Ada Liga atau Tidak
Karena masih belum ada keputusan resmi, dia pun mendorong PSSI dan PT LIB segera mengambil keputusan.
Menurutnya, hal ini akan berpengaruh pada persiapan tim.
"Kalau memang liga ini tidak sanggup mereka putar pada akhir Agustus atau awal September maka Madura United minta Liga langsung distop,” pungkasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | kompas |
Komentar