BOLASPORT.COM - Pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan, menilai kompetisi yang akan dilaksanakan mulai Agustus ini memiliki tantangan lain.
PSSI memutuskan akan tetap menggelar Liga 1 pada bulan Agustus ini.
Hal ini merupakan kabar baik bagi peserta kompetisi setelah sebelumnya tidak ada kepastian.
Baca Juga: Kisah Hendra Setiawan Hampir Batal Ikut Olimpiade Tokyo 2020 karena Covid-19
Mendapat kabar ini, pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan, menyambut baik.
Di sisi lain, dia juga khawatir dengan persiapan kompetisi yang singkat.
Apalagi, Persela Lamongan baru mengumpulkan pasukan untuk melaksanakan latihan bersama.
Waktu yang sempit menurutnya akan menjadi tantangan tersendiri.
“Alhamdulilah mudah-mudahan berita ini benar, kompetisi start tanggal 20, namun, kalau saya pribadi jujur saja dalam satu sisi senang karena kompetisi jadi berjalan," kata Iwan dilansir BolaSport.com dari laman Kompas.com.
"Tapi di sisi lain saya berpikir bahwa waktu efisien kita hanya tinggal dua pekan.”
Baca Juga: Bek Tira Persikabo Bicara Persiapan Tim Jelang Arungi Liga 1
Iwan mengatakan jika Liga 1 dimulai pada 20 Agustus, dia hanya memiliki waktu dua pekan untuk menyiapkan pasukan.
“Jadi pekan ini, jujur saja tim dalam tahap evaluasi. Jadi artinya, kami punya waktu dua pekan efisien ke tanggal 20,” ungkapnya.
Baca Juga: Liga 1 2021 Telah Diputuskan, Borneo FC Nyatakan Siap untuk Bertanding
Namun, dia juga bersyukur dengan latihan mandiri yang dilaksanakan selama PPKM, pemainnya dapat memanfaatkan dengan maksimal.
Sehingga, saat dia memberikan program latihan dengan intensitas tinggi saat latihan bersama, fisik pemain tidak drop.
“Namun, kalau melihat sesi game pada latihan, kami tahu bahwa tim bisa melakukan sesi terakhir dengan intensitas yang cukup tinggi, jadi artinya, masalah conditioning tidak terlalu drop jauh.” jelas Iwan.
Baca Juga: Liga 1 2021 Telah Diputuskan, Borneo FC Nyatakan Siap untuk Bertanding
Saat ini, Iwan Setiawan akan fokus menyiapkan latihan grup taktikal.
Hal ini karena selama masa latihan mandiri, materi ini tidak bisa dilakukan pemain.
“Meskipun ada beberapa yang coba saya perbaiki masalah grup taktikalnya, bagaimana proses dari satu lawan satu kita bisa memenangkan dalam jumlah orang,” tutupnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | kompas |
Komentar