BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii, mengukir sejarah besar seiring dengan keberhasilannya meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020.
Bersama sang partner, Apriyani Rahayu, Greysia Polii naik ke podium kampiun Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan pasangan ganda putri China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, 21-19, 21-15, pada laga final yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021).
Tak hanya meneruskan tradisi raihan medali emas Olimpiade bagi kontingen Indonesia, kesuksesan Greysia/Apriyani ini juga menjadikan mereka pasangan ganda putri Indonesia pertama yang mampu meraih medali pada pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut.
Baca Juga: Resmi - Errol Spence Jr Cedera, Manny Pacquiao Hadapi Peraih Perunggu Olimpiade Beijing 2008
Sebelum Greysia/Apriyani, tak ada satu pun pasangan ganda putri Merah Putih yang berhasil membawa pulang medali Olimpiade.
"20 tahun yang lalu, ketika saya berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia belum membuat sejarah di ganda putri," ucap Greysia seusai laga final Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya tahu saya dilahirkan untuk menjadi pemain bulu tangkis dan saya memiliki keyakinan pada usia 13 tahun bahwa saya ingin membuat sejarah di dalamnya," kata atlet berdarah Minahasa itu.
Baca Juga: MotoGP Austria 2021 - Kekuatan Marc Marquez Tak Boleh Hilang di Tengah Jalan Lagi
Selaku pemain senior, wajar bila kemudian Greysia Polii disebut sebagai legenda bulu tangkis Tanah Air.
Apalagi, pencapaian pada Olimpiade Tokyo 2020 telah membawa Greysia melewati rekor prestasi dua legenda Indonesia lainnya yakni Susy Susanti dan Liliyana Natsir.
Sejarah mencatat, Susy Susanti adalah pebulu tangkis sekaligus atlet Indonesia pertama yang meraih medali emas Olimpiade.
Momen bersejarah ini terjadi pada Olimpiade Barcelona 1992, setelah Susy mengalahkan rival bebuyutannya, Bang Soo-hyun (Korea Selatan), dengan skor 5-11, 11-5, 11-3.
Setelah Susy, pebulu tangkis putri Indonesia berikutnya yang berhasil menggenggam medali emas Olimpiade ialah Liliyana Natsir, lebih dari dua dekade kemudian.
Sosok yang akrab disapa Butet itu meraih medali emas bersama pasangannya di nomor ganda campuran, Tontowi Ahmad, pada Olimpiade Rio 2016.
Pada laga final, duet Tontowi/Liliyana mengalahkan wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 21-14, 21-12.
Meski sama-sama pernah menyumbang satu medali emas Olimpiade untuk Indonesia, prestasi Greysia pada ajang multievent rupanya masih lebih baik ketimbang Susy dan Liliyana.
Perbedaan ini ada pada ajang Asian Games untuk kategori perorangan.
Berbeda dengan Susy yang hanya bisa meraih medali perunggu dan Liliyana yang cuma mampu menyabet medali perak dalam pesta olahraga empat tahunan negara-negara Asia itu, Greysia sanggup meraih medali emas.
Prestasi ini diukir Greysia saat masih bertandem dengan Nitya Krishinda Maheswari pada Asian Games Incheon 2014.
Secara keseluruhan, Greysia memiliki koleksi medali emas dari ajang SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
Sementara itu, Susy dan Liliyana hanya bisa meraih medali emas pada SEA Games dan Olimpiade.
Berikut daftar prestasi Greysia Poli, Susy Susanti, dan Liliyana Natsir pada ajang multievent kategori perorangan.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Austria 2021 - Tetap Jorge Martin atau Hari Minggu Ganti Pemenang?
Greysia Polii
Olimpiade Tokyo 2020: medali emas
Asian Games Incheon 2014: medali emas
Asian Games Jakarta-Palembang 2018: medali perunggu
SEA Games Filipina 2019: medali emas
SEA Games Naypyidaw 2013: medali perak
SEA Games Thailand 2007: medali perak
SEA Games Manila 2005: medali perak
Susy Susanti
Olimpiade Barcelona 1992: medali emas
Asian Games Hiroshima 1994: medali perunggu
SEA Games Chiang Mai 1995: medali emas
SEA Games Manila 1991: medali emas
SEA Games Kuala Lumpur 1989: medali emas
SEA Games Jakarta 1987: medali perak
Baca Juga: Kisah Muamar Qadafi - Bertemu Kevin Cordon dan Ukir Sejarah di Olimpiade
Liliyana Natsir
Olimpiade Rio 2016: medali emas
Asian Games Incheon 2014: medali perak
Asian Games Jakarta-Palembang 2018: medali perunggu
SEA Games Jakarta 2011: medali emas
SEA Games Laos 2009: medali emas
SEA Games Thailand 2007: medali emas
SEA Games Filipina 2005: medali emas
Baca Juga: Kisah Muamar Qadafi - Demi Wujudkan Mimpi Olimpiade, Rela Tinggalkan Zona Nyaman
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com, BWF Badminton |
Komentar