BOLASPORT.COM - Paris Saint-Germain harus siap-siap diadang masalah besar meski berhasil menggaet Lionel Messi dari Barcelona.
Paris Saint-Germain baru saja membuat langkah bersejarah dengan merekrut Lionel Messi dari Barcelona.
Messi didatangkan dengan status bebas transfer setelah gagal memperpanjang kontraknya dengan Barcelona.
Tak hanya Messi, PSG juga mendatangkan tiga pemain lainnya yang berstatus bebas transfer.
Ketiga pemain tersebut adalah Sergio Ramos, Gianluigi Donnarumma, dan Georginio Wijnaldum.
Baca Juga: Presiden La Liga Trauma karena Lionel Messi Tinggalkan Barcelona
Selain itu, Les Parisiens juga membeli Achraf Hakimi dari Inter Milan.
Lebih hebatnya lagi, PSG mampu menggaji Messi dengan besaran mencapai 40 juta euro atau sekitar Rp677,37 miliar per musim.
Jumlah tersebut langsung membuat Messi tidak hanya menjadi pemain bergaji tertinggi di PSG, tetapi juga di Liga Prancis.
Namun, PSG tidak hanya memberikan gaji besar kepada Messi, masih ada nama lain yang rupanya juga bergaji besar.
Neymar menjadi pemain kedua yang memiliki gaji tinggi di PSG, yakni sebesar 36,8 juta euro per musim.
Baca Juga: Presiden LaLiga Trauma Ditinggal Lionel Messi, tapi Sebut Kehadiran Messi Tak Perlu
Sementara tempat ketiga ditempati Kylian Mbappe dengan gaji senilai 25 juta euro per musim.
Keempat rekrutan anyar PSG lainnya juga memiliki gaji yang lumayan tinggi.
Ramos sendiri menjadi pemain keempat dengan gaji tertinggi senilai 21 juta euro per tahun.
Sementara Donnarumma menerima 12 juta euro per musim setara dengan kiper PSG lainnya, Keylor Navas.
Wijnaldum dan Hakimi sama-sama digaji 9,8 juta euro per musimnya oleh PSG.
Baca Juga: Lionel Messi Hanya Alat Politik Joan Laporta untuk Jadi Presiden Barcelona
Meski berhasil menciptakan sejarah di bursa transfer kali ini, PSG nampaknya akan diadang masalah baru.
Masalah tersebut berkaitan dengan aturan keuangan yang diterapkan oleh UEFA atau Financial Fair Play (FFP).
Dilansir BolaSport.com dari Marca, PSG memang tidak akan segera terkena sanksi FFP saat ini.
Hal itu dikarenakan pemeriksaan FFP akan dilakukan pada akhir musim 2021-2022 untuk penghitungan selama dua tahun.
PSG mencatatkan kerugian 200 juta euro pada musim lalu berdasarkan laporan keuangan.
Baca Juga: Kedatangan Jadon Sancho Makan Korban, Messi Pantai Gading Siap Dilepas Man United
Namun, dengan kedatangan Messi dan keempat rekrutan anyar mereka yang lain, PSG kini menambah akun pengeluaran mereka menjadi 300 juta euro secara bersih.
Jumlah tersebut jelas tidak memenuhi ketentuan FFP yang mengharuskan neraca sebuah klub minimal berada pada break event point (BEP).
Dengan demikian, PSG harus mengambil langkah besar untuk menghindari sanksi FFP pada akhir musim nanti.
Salah satu langkah yang paling mungkin dilakukan adalah dengan menjual sejumlah pemain pada bursa transfer musim panas ini.
Mbappe menjadi aset yang paling memungkinkan untuk dijual demi menyelamatkan neraca keuangan mereka.
Baca Juga: Ronald Koeman: Barcelona Masih Kuat Walau Tak Ada Lionel Messi
Selain itu, Mbappe memang memiliki keinginan untuk pergi ke Real Madrid sejak musim lalu.
Kondisi tersebut bisa saja dimanfaatkan PSG untuk menghindari sanksi FFP.
Akan tetapi, Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, pernah menyampaikan Mbappe tidak akan dijual musim panas ini.
Malahan, PSG berniat untuk memberikan perpanjangan kontrak kepada Mbappe agar tetap tinggal di Parc des Princes.
PSG sebenarnya bisa memanfaatkan nama Messi untuk meraup sponsor sebanyak-banyaknya pada musim ini.
Baca Juga: Lionel Messi Sebut Barcelona dan Real Madrid Akan Tertimpa Kemalangan
Namun, hal tersebut tentu tidak bisa diandalkan dan menjadi senjata utama untuk menghindari sanksi FFP.
Sampai saat ini, belum ada tindakan lebih lanjut dari PSG untuk menghadapi masalah tersebut.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Marca |
Komentar