BOLASPORT.COM - Direktur tim Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli, menepis kabar tidak pernah memberikan dukungan kepada Maverick Vinales pada MotoGP.
Massimo Meregalli telah angkat suara mengenai perselisihan antara Yamaha dengan Maverick Vinales jelang MotoGP Austria 2021.
Maverick Vinales diketahui mendapatkan sanksi dari Yamaha dengan tidak diberikan izin turun pada balapan di Red Bull Ring akhir pekan ini (15/8/2021).
Alasannya karena Vinales diduga melakukan pelanggaran membuat rusak motor balap YZR-M1 pada balapan di MotoGP Styria.
Baca Juga: Marc Marquez Dukung Maverick Vinales Bisa Rujuk dengan Yamaha
Setelah diskors Yamaha, Vinales lalu memberikan klarifikasi dengan meminta maaf kepada tim pabrikan asal Jepang tersebut..
Dia mengaku dengan sengaja melakukan hal tersebut karena rasa frustasi yang terjadi beberapa balapan belakangan ini bersama YZR-M1 miliknya.
Pembalap berjuluk Top Gun itu juga menyatakan frustasi itu salah satunya karena tidak mendapatkan dukungan dari Yamaha atas masalah yang terjadi.
Usai memberikan permintaan maaf, Meregalli lalu menepis tentang dukungan yang tidak pernah diberikan kepada Vinales.
Baca Juga: Lihat Relasi Maverick Vinales-Yamaha Retak, Jiwa Salesman Aleix Espargaro Keluar
Meregalli mengklaim tidak pernah memberikan perlakuan berbeda antara Vinales dengan rekan setimnya Fabio Quartararo.
Dia lalu menyebut apa yang dirasakan Vinales hampir sama dengan mantan pembalap Yamaha yang sudah pensiun, Jorge Lorenzo.
Jorge Lorenzo yang membela Yamaha sejak 2008 diketahui berpisah dengan Yamaha pada 2016.
Saat itu Lorenzo merasa mendapat perlakuan yang berbeda dari tandemnya, Valentino Rossi.
Baca Juga: MotoGP Austria 2021 - Vinales Dibekukan Yamaha, Quartararo yang Diuntungkan
Maka dari itu dia memutuskan pergi dan menjadi pembalap Ducati pada musim berikutnya.
Meregalli lalu mengatakan bahwa tidak pernah sekalipun Yamaha memberikan perlakuan berbeda baik saat masih bersama Lorenzo dan sekarang dengan Vinales.
Dia juga menyayangkan aksi tidak wajar yang dilakukan Vinales karena sangat membahayakan diri dan orang lain.
"Kadang-kadang Anda menjadi pembalap mungkin berpikir bahwa rekan satu tim diperlakukan lebih baik daripada dia," kata Meregalli kepada BT Sport, dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
"Kami di Yamaha tidak melakukan itu. Saya beri contoh ketika Jorge Lorenzo memutuskan pergi dari Yamaha, kami tahu itu sejak awal musim, tapi kami tetap mendukungnya hingga akhir musim."
"Kami bersama-sama ingin mendatapakn triple crown, untuk mendapatkannya kami butuh dua pembalap. Kadang-kadang Anda bisa mengerti rasa frustasi ketika berada di titik itu, tetapi jangan sampai seperti itu (merusak motor)," tutur Meregalli.
Baca Juga: Maverick Vinales Sudah Minta Maaf, Bos Tim Yamaha Cuma Beri Jawaban Singkat
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar