BOLASPORT.COM - Kepindahan Lionel Messi ke Paris Saint-Germain (PSG) menjadi salah satu dari lima transfer pemain yang memilukan sepanjang sejarah.
Bursa transfer pemain menjadi kesempatan bagi klub-klub untuk memperkuat skuad mereka dalam menghadapi kompetisi baru.
Waktu tersebut menjadi kesempatan bagi klub untuk mengidentifikasi kelemahan tim dan membuat mereka mendatangkan pemain baru.
Klub-klub besar di Eropa kerap jor-joran dalam membeli pemain, terutama berlabel bintang.
Baca Juga: Manchester United Bisa Masuk Grup Neraka di Liga Champions, Solskjaer Singgung Transfer Pemain
Sementara klub-klub besar melakukan perekrutan besar-besaran, klub-klub kecil justru terbiasa kehilangan pemain-pemain terbaiknya yang dicomot.
Namun, hal itu tidak serta-merta menjadi tolok ukur karena kepindahan pemain biasanya juga terjadi dengan menyeberang ke klub rival.
Kepindahan itu membuat penggemar tim kecewa sekaligus patah hati.
Ini biasanya terjadi ketika seorang pemain yang telah dianggap sebagai pahlawan klub memutuskan untuk pergi.
Baca Juga: Drawing Liga Champions - Baru Kembali, AC Milan Justru Bisa Bernasib Apes
Lebih buruk lagi, mereka bisa bergabung dengan klub rival dan memperkuat tim lawan.
Sulit bagi pendukung untuk memaafkan tindakan seperti itu, tetapi itulah yang terjadi di bursa transfer.
Berikut lima transfer yang memilukan sepanjang sejarah bursa transfer yang dikutip BolaSport.com dari Sportskeeda:
1. Lionel Messi (Barcelona ke Paris Saint-Germain)
Jagat sepak bola dibuat terkejut pada bursa transfer musim panas 2021.
Lionel Messi memutuskan pergi dari klub yang dibelanya selama 21 tahun, Barcelona.
Baca Juga: Gabung Manchester City, Cristiano Ronaldo Jilat Ludah Sendiri
Barcelona dan Lionel Messi seolah menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Namun, Barcelona tidak bisa mempertahankan Messi dengan memberikan kontrak baru gara-gara terbentur oleh aturan pembatasan gaji Liga Spanyol.
Alhasil, Messi harus angkat kaki dari Camp Nou dan menerima pinangan dari klub raksasa Liga Prancis, Paris Saint-Germain (PSG).
PSG sukses mengontrak La Pulga secara gratis dan mengikatnya dengan kontrak berdurasi 2 tahun.
Baca Juga: Bek Anyar Inter Milan Tak Terbebani Jadi Suksesor Achraf Hakimi
Pemenang Ballon d'Or enam kali itu bakal mengenakan nomor punggung 30, nomor pertamanya dalam debut bersama Barcelona pada 2004.
2 Luis Figo (Barcelona ke Real Madrid)
Barcelona dan Real Madrid dikenal memiliki rivalitas paling panas baik di Liga Spanyol maupun di kompetisi antarklub Eropa.
El clasico yang melibatkan Barcelona dan Real Madrid turut terjadi dalam perpindahan pemain.
Pengkhianatan terbesar dilakukan oleh Luis Figo yang waktu itu menjadi salah satu pemain sayap terbaik di Barcelona.
Baca Juga: Satu Lagi Mantan Pemain Arsenal Masuk Bursa Jadi Pengurus Klub
Real Madrid mengaktifkan klausul pelepasan Luis Figo senilai 62 juta euro (sekitar Rp 1,5 triliun) dan membuat sang pemain menyeberang ke Santiago Bernabeu.
Pada pendukung Barcelona merasa tidak terima dan mencap Figo sebagai pengkhianat terbesar.
Dalam salah satu laga el clasico, tepatnya pada 2002, mainan kepala babi dilemparkan ke arah Figo saat dia melakukan tendangan sudut.
3. Fernando Torres (Liverpool ke Chelsea)
Fernandon Torres memutuskan melanjutkan karier di Liga Inggris usai menerima pinangan dari Liverpool pada jendela transfer musim dingin 2011.
Baca Juga: Drawing Liga Champions - Jalan Terjal Lionel Messi dan PSG Jadi Juara
Berkarier di Liverpool, Fernando Torres membentuk kemitraan apik dengan sang kapten, Steven Gerrard.
Dampak instan langsung terasa bagi Torres dengan menghadirkan 33 gol dari 46 penampilan di lintas kompetisi pada musim 2007-2008.
Liverpool berhasil dibawanya sebagai penantang gelar Liga Inggris pada musim 2008-2009 meski hanya berakhir sebagai runner-up.
Namun, pada pertengahan musim 2010-2011, Chelsea datang berniat untuk memboyong Torres.
Baca Juga: PSG Konfirmasi Kylian Mbappe Ingin ke Real Madrid, tapi Tolak Tawaran Senilai Rp 2,7 Triliun
Setelah The Reds menolak tawaran awal The Blues, eks penyerang timans Spanyol itu mengajukan permintaan transfer untuk memaksa pindah.
Secara level individu, Torres dianggap gagal bersama Chelsea lantaran hanya sanggup mengemas 45 gol dari 172 penampilan.
Jumlah tersebut jauh berbeda ketika masih berseragam Liverpool dengan membukukan 81 gol dari 142 laga di semua kompetisi.
Meski demikian, El Nino sukses meraih gelar Liga Inggris, Liga Champions, dan Liga Europa bersama Chelsea.
4. Roberto Baggio (Fiorentina ke Juventus)
Fiorentina pernah memiliki bakat luar biasa dalam diri Roberto Baggio.
Lima tahun menghabiskan karier di Fiorentina, Roberto Baggio memutuskan hengkang ke Juventus pada musim panas 1990.
Baca Juga: Drawing Liga Champions - Potensi Chelsea, Real Madrid, dan AC Milan Ciptakan Grup Neraka
Fan Fiorentina marah dengan langkah tersebut dan mereka turun ke jalan untuk membuat kerusuhan akan keputusan Baggio.
Itu adalah transfer dimana pemain maupun penggemar benar-benar tidak bisa melupakannya.
Baggio pernah menolak untuk mengambil penalti buat Juventus kala melawan Fiorentina, mengklaim kiper La Viola, Gianmatto Mareggini, mengenalnya terlalu baik.
Meski memenangkan Liga Italia dan Coppa Italia bersama I Bianconeri, Baggio mengatakan bahwa jauh di lubuk hatinya, dia selalu menjadi Fiorentina.
5. Robin van Persie (Arsenal ke Manchester United)
Robin van Persie merupakan salah satu pemain terbaik yang sempat direkrut oleh Arsenal.
Bergabung dari Feyenoord Rotterdam pada musim panas 2004, Robin van Persie menghabiskan waktunya di Arsenal selama delapan musim.
Namun, pada musim panas 2012, Van Persie melakukan hal yang tak termaafkan bagi para penggemar Arsenal.
Eks penyerang timnas Belanda tersebut memilih bergabung dengan rival The Gunners, Manchester United, usai ditebus senilai 30,7 juta euro (sekitar Rp 520 miliar).
Narasi yang beredar adalah rasa frustrasi yang dialami Van Persie karena kurangnya trofi di Emirates Stadium dan ingin bermain di bawah Sir Alex Ferguson.
Miris bagi Arsenal karena Van Persie memenangkan Liga Inggris 2012-2013 bersama Manchester United dalam musim debutnya.
Dirinya juga menerima penghargaan Sepatu Emas Liga Inggris bersama Man United pada musim yang sama usai mencetak 26 gol dalam 38 penampilan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | sportskeeda.com, Transfermarkt.com |
Komentar