BOLASPORT.COM - Pemain ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, ternyata sempat mengalami cedera otot ringan usai membela Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020.
Meski begitu, kondisi fisik Kevin Sanjaya Sukamuljo dipastikan sudah OK oleh sang pelatih, Herry Iman Pierngadi alias Herry IP.
Kiprah Kevin Sanjaya Sukamuljo dan rekannya, Marcus Fernaldi Gideon, pada Olimpiade Tokyo 2020 memang tidak sesuai harapan.
Datang dengan status pasangan ganda putra terbaik di dunia serta menjadi unggulan teratas, duet Marcus/Kevin hanya bisa sampai perempat final.
Baca Juga: Hasil ONE Championship: Empower - 2 Rekan Eko Roni Saputra Berjaya
Langkah pasangan berjuluk Minions itu dijegal oleh pasangan Malaysia yang belum pernah mengalahkan mereka sebelumnya, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Di luar dugaan, Marcus/Kevin dibungkam Chia/Soh melalui permainan dua gim langsung dengan skor 14-21, 17-21.
Saat kembali ke Tanah Air, nasib kurang mujur Kevin berlanjut.
Dia diagnosis mengalami cedera otot di bahu dan lutut.
Baca Juga: Jadwal UFC Vegas 36 - Edson Brunson Vs Darren Till dan Debutan Calon Bintang UFC
Namun, kedua cedera otot itu dipastikan tidak serius alias hanya berstatus cedera ringan.
"Setelah Olimpiade itu, memang Kevin ada masalah sedikit di bahu dan lututnya. Ada sedikit cedera di ototnya. Pemeriksaan sudah dilakukan dan hasilnya tidak terlalu riskan dan membahayakan," ujar Herry.
"Namun, program latihannya jadi agak beda dari yang lain. Tidak bisa langsung, tetapi bertahap."
"Selain itu, Kevin juga harus rutin menjalani terapi. Untuk Marcus dan Ahsan/Hendra, sampai hari ini semuanya masih berjalan normal," kata Herry lagi.
Baca Juga: Paralimpiade Tokyo 2020 - Leani Ratri dan Peluang Main 4 Kali dalam Sehari
Lebih lanjut, Herry mengatakan bahwa kegagalan skuad ganda putra meraih medali pada Olimpiade Tokyo 2020 menjadi evaluasi tersendiri.
Oleh sebab itu, Herry pun kini membuka kesempatan bagi semua anak didiknya untuk bersaing mendapatkan tempat di tim Thomas Cup Indonesia.
Saat ini, Herry memiliki tujuh pasangan ganda putra yang levelnya tidak terlalu jauh.
Ketujuh duet itu adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yotje Yacob Rambitan, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.
Baca Juga: Paralimpiade Tokyo 2020 - Saptoyogo Purnomo Tembus Final 200m-T37
"Ganda putra ini kan setelah Olimpiade boleh dibilang agak sedikit di bawah karena kami tidak berhasil, dan itu evaluasi yang baik buat saya pribadi sebagai pelatih dan juga buat pemain," tutur Herry.
"Jadi, ke depan, persiapannya khusus untuk Thomas Cup, kami bisa lihat, negara-negara mana yang unggul."
"Saya juga membuka kesempatan kepada semua tim ganda putra untuk bergabung di Thomas Cup."
"Kriteria penilaiannya kan di latihan, kesiapan fisik dan mental, termasuk di simulasi nanti. Bisa kelihatan siapa yang sudah siap dan itu yang akan terpilih," kata Herry lagi.
Baca Juga: Paralimpiade Tokyo 2020 - Indonesia Pastikan 1 Tempat pada Babak Final
PP PBSI selaku induk organisasi olahraga bulu tangkis di Indonesia memastikan bakal menggelar simulasi format beregu dalam waktu dekat.
Tujuannya, untuk melihat kesiapan kerangka tim dan sebagai penilaian dalam keputusan akhir penentuan skuad Sudirman Cup 2021 dan Thomas-Uber Cup 2020.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar