BOLASPORT.COM - Peribahasa populer mengatakan rajin pangkal pandai. Bagi Fabio Quartararo, sabar pangkal juara MotoGP.
Setelah satu tahun menyuguhkan kompetisi yang sulit ditebak, MotoGP kembali menghadirkan sosok pembalap yang mampu mendominasi kejuaraan dengan meyakinkan.
Pembalap itu adalah Fabio Quartararo. El Diablo sukses menunjukkan penampilan dominan pada musim ini.
Dari 12 balapan yang sudah berjalan pada MotoGP 2021, delapan di antaranya berakhir dengan hasil podium bagi Quartararo.
Baca Juga: Quartararo Cuek Dia Keluar dari Yamaha, Vinales: Kukira Hubungan Kita Istimewa
Total lima kemenangan juga dibukukan Quartararo pada musim ini.
Ini catatan yang impresif mengingat pembalap MotoGP lain hampir tidak ada yang menang lebih dari sekali, hanya Jack Miller (Ducati) yang menang dua kali.
Padahal awal musim ini tidak banyak yang menduga pembalap Prancis tersebut mampu menonjolkan diri dalam perburuan gelar.
Hasil buruk musim lalu menjadi alasannya.
Baca Juga: Saran dari Ayah Jorge Lorenzo Agar Marc Marquez Melejit Lagi
Musim lalu penampilan Quartararo mengalami pasang surut yang hebat.
Quartararo bisa dengan mudah menang saat kondisi mendukung tetapi juga mudah menghilang saat kondisi sebaliknya.
Kelemahan Quartararo turut disebabkan performa motor Yamaha yang baru bekerja dengan maksimal saat grip aspal berada di level yang ideal.
Musim ini masalah yang sama tidak terjadi lagi.
Baca Juga: Alasan Valentino Rossi Tak Mau Tinggalkan MotoGP di Puncak Karier
Quartararo konsisten bersaing di posisi depan, bahkan di sirkuit yang di atas kertas tidak menguntungkan Yamaha.
Kepala kru Quartararo, Diego Gubellini, menyebut Quartararo mampu beradaptasi ketika menghadapi perubahan kondisi di lintasan.
Adapun Quartararo memuji motor baru Yamaha yang mampu memberinya umpan balik yang akurat terhadap daya cengkeram ban.
Fitur ini membuat Quartararo dengan mudah mengetahui batas performanya saat lomba, kapan dia bisa 'ngegas' dan kapan dia harus sedikit 'kalem'.
Baca Juga: Si Bocah Ajaib Pedro Acosta Resmi Dipromosikan ke Moto2 pada 2022
Bicara soal kalem, ketenangan juga menjadi alasan kenapa Quartararo bisa mendapatkan hasil yang baik musim ini.
Dalam wawancara dengan MotoGP, Quartararo menyebut bahwa dia sekarang lebih sabar. El Diablo belajar dari musim lalu ketika amarah justru membuatnya buntu.
"Saya telah mengetahui semua kesalahan yang saya buat pada 2020. Saya mendapat masalah dengan motor tetapi juga dengan diri saya sendiri," katanya.
"Saya menjadi marah ketika sesuatu tidak bekerja. Dan ketika Anda marah, Anda tidak bisa fokus dengan apa yang Anda butuhkan."
Baca Juga: Tanggapi Komentar Negatif Maverick Vinales, Bos Yamaha Sodorkan Cermin
Quartararo sudah melihat pengendalian emosi sebagai aspek yang harus dibenahinya pada akhir musim lalu.
Setelah kompetisi berakhir pembalap berusia 22 tahun itu menjalani program konsultasi dengan psikolog.
"Saya belajar bagaimana agar bisa tenang di situasi sulit. Itulah kenapa saya jauh lebih kuat daripada tahun lalu," sambung Quartararo.
Quartararo bisa dibilang sudah dekat dengan gelar juara dunia pertamanya di MotoGP.
Keunggulan 65 poin dari rival terdekat di klasemen sulit terkejar dengan enam balapan tersisa pada MotoGP 2021.
Quartararo bahkan bisa memperbesar peluangnya jika mampu meraih kemenangan pada balapan MotoGP Aragon pada Minggu (12/9/2021).
Baca Juga: Mau Dijadikan Pengganti Rossi, Raja Stoppie dari Turki Baru Bisa Gabung pada 2023
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar