BOLASPORT.COM - 'Duel' antara Presiden Barcelona, Joan Laporta, dan Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, masih berlanjut dalam rangka mengungkap kepergian Lionel Messi.
Lionel Messi berpisah dengan Barcelona dan tak lagi berkompetisi di Liga Spanyol mulai musim panas 2021.
Perpisahan itu terjadi setelah Barcelona gagal memberikan kontrak baru untuk Lionel Messi.
Baik Messi maupun Barcelona kompak menunjuk LaLiga sebagai pihak yang menyebabkan kegagalan tersebut.
Pasalnya, LaLiga dinilai tak memberikan kelonggaran soal aturan Financial Fair Play bagi Barcelona agar mempertahankan Messi.
Baca Juga: Miralem Pjanic Kembali Serang Ronald Koeman, Nama Lionel Messi Dibawa-bawa
Aksi saling tuduh pun dimulai ketika LaLiga akhirnya bersuara melalui Javier Tebas yang mengatakan bahwa Barcelona sebenarnya bisa mempertahankan La Pulga.
Joan Laporta juga tak tinggal diam dengan kembali menyalahkan LaLiga sebagai dalang kepergian Messi.
Pada 13 Agustus 2021, Javier Tebas mengatakan bahwa Barcelona sebenarnya memiliki pilihan lain untuk membuat Messi bertahan.
Menurut Tebas, andai Barcelona mau menerima bantuan dana dari perusahaan investasi CVC Capital Partners, maka mereka bisa mendaftarkan Messi.
LaLiga diketahui telah menyetujui perjanjian baru dengan CVC yang akan menyuntikan dana hingga 2,7 miliar euro atau sekitar Rp 45 triliun ke kompetisi dan klub-klub.
Namun, Barcelona secara terbuka menyuarakan penentangan terhadap perjanjian tersebut.
Baca Juga: Berkali-kali Selamat dari Tekel Brutal, Bukti Messi Bukan Manusia Normal
"Barcelona seharusnya menerima 275 juta euro sebagai bagian dari kesepakatan ini," ucap Tebas, dikutip BolaSport.com dari Mundo Deportivo.
"Hal itu akan membantu Barcelona memiliki skuad yang lebih kompetitif dengan mendaftarkan Messi atau pemain yang lain," ujar Tebas lagi.
Dalam wawancara terbarunya bersama Sport pada 12 September 2021, Tebas kembali menegaskan hal serupa.
Tebas mengatakan bahwa kepergian Messi dari Barcelona dan Spanyol sebenarnya bisa dicegah.
"Saya telah mendiskusikannya dengan Laporta secara pribadi melalui telepon dan dengan dewan direksinya," ujar Tebas, dikutip BolaSport.com dari Sport.
"Solusi telah dicari, jika memang alasannya ekonomi."
"Kalau karena alasan lain, saya tidak bisa menghargainya lagi."
"Saya pikir musim depan, dengan angka-angka yang dirilis Barca, kita akan melihat apakah Messi benar-benar bisa bertahan atau tidak."
Baca Juga: Presiden LaLiga Serang PSG Usai Boyong Messi, Beri Label Musuh Berbahaya
"Meskipun saya menghormati keputusan klub, Anda harus mengatakan apa adanya. Itu bukan keputusan ekonomi. Saya tahu pasti," ucapnya lagi.
Laporta pun langsung bereaksi dengan menanggapi pernyataan Tebas tersebut.
Figur berusia 59 tahun itu kembali menegaskan pernyataannya saat konferensi pers 6 Agustus 2021 bahwa kepergian Messi terjadi karena LaLiga.
Selain itu, dia juga mengutarakan kekecewaannya terhadap LaLiga karena tidak bisa fleksibel terhadap aturannya demi mempertahankan Messi.
Baca Juga: Korban Hattrick Lionel Messi di Timnas Argentina, Neymar Masih Bocah Ikut Jadi Mangsa
"Dia mengatakan bahwa Messi bisa bertahan di Barca, tetapi dia telah menjadi aktor utama kepergiannya," kata Laporta, dikutip BolaSport.com dari Mundo Deportivo.
"Seharusnya dia bisa melihat liga lain yang lebih fleksibel dan mampu mempertahankan pemain mereka yang paling relevan," tuturnya lagi.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | sport.es, Mundo Deportivo |
Komentar