BOLASPORT.COM - Eks CEO Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge, menilai keputusan LaLiga membiarkan Lionel Messi pergi seperti mencetak gol bunuh diri dalam sebuah pertandingan.
Barcelona resmi melepas Lionel Messi pergi pada musim panas 2021 setelah keduanya menjalin kerja sama selama dua dekade.
Kebersamaan antara Barcelona dan Lionel Messi terpaksa berakhir setelah pihak klub tak mampu memberikan perpanjangan kontrak.
Menurut pengakuan Presiden Barcelona, Joan Laporta, mereka gagal mempertahankan Messi karena terbentur aturan keuangan (Financial Fair Play) LaLiga.
Laporta mengatakan bahwa LaLiga tidak mau memberi kelonggaran untuk Barcelona demi bisa mempertahankan Messi.
Baca Juga: Berkali-kali Selamat dari Tekel Brutal, Bukti Messi Bukan Manusia Normal
Adapun Messi kini telah bergabung dengan klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain, usai gagal bertahan di Barcelona.
Keputusan LaLiga untuk melepas Messi menjadi sorotan eks CEO Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge.
Karl-Heinz Rummenigge menilai LaLiga seperti mencetak gol bunuh diri dalam sebuah pertandingan dengan memutuskan hal tersebut.
Presiden LaLiga, Javier Tebas, sempat mengatakan bahwa dirinya trauma dengan kepergian Messi.
Kendati demikian, Tebas juga menyadari bahwa kehadiran Messi sebenarnya tidak esensial.
Figur berusia 59 tahun ini menegaskan bahwa kehilangan La Pulga tidak akan berdampak buruk pada finansial LaLiga.
"Memang menyakitkan mengetahui bahwa Messi telah pergi," kata Tebas, dikutip BolaSport.com dari AS.
"Namun, kami telah bekerja keras untuk mempertahankan nilai hak audiovisual kami agar terus tumbuh."
"Kami telah menjual hak internasional untuk 4 tahun ke depan dan tidak ada klausul bahwa jika Messi pergi, kesepakatan itu akan berubah."
Baca Juga: Presiden LaLiga Trauma Ditinggal Lionel Messi, tapi Sebut Kehadiran Messi Tak Perlu
"Begitu juga dengan kontrak 8 tahun dengan ESPN. Para pemain ini (Cristiano Ronaldo, Neymar, Lionel Messi) penting dan membantu, tetapi mereka tidak esensial," tutur Tebas menambahkan.
Namun, menurut Karl-Heinz Rummenigge, kepergian Messi merupakan pukulan telak bagi LaLiga.
Pria yang memutuskan mundur dari jabatan CEO Bayern Muenchen pada Juni 2021 ini mengibaratkan tindakan LaLiga sebagai aksi mencetak gol bunuh diri dalam sebuah pertandingan.
"Dalam hitungan tiga tahun, LaLiga telah kehilangan dua megabintangnya," kata Rummenigge, dilansir BolaSport.com dari AS.
"Cristiano pergi ke Juventus dan sekarang Messi ke PSG."
"Keduanya meninggalkan celah dalam hal pemasaran yang tidak dapat diisi."
Baca Juga: 3 Hal Ini Bikin Mauricio Pochettino Langsung Terhubung dengan Lionel Messi di PSG
"Semua orang bebas mengatakan apa yang diinginkannya, tetapi saya menganggap itu sebagai gol bunuh diri dengan melepas Messi karena konsekuensi dari Financial Fair Play," ucapnya lagi.
Rummenigge juga menambahkan dirinya mengetahui bahwa Barcelona memang berada dalam kondisi krisis finansial karena pandemi.
Namun, dia percaya bahwa Joan Laporta mampu mengatasinya.
"Mengurangi pengeluaran tampaknya penting dengan utang lebih dari 1.300 juta euro," ujar Rummenigge.
"Tidak ada alternatif. Teman baik saya Joan Laporta juga mengetahuinya."
"Dia sudah memimpin klub selama masa paling gemilang bersama Pep Guardiola sebagai pelatih dan saya tidak bisa lebih yakin bahwa dia juga akan bisa mengeluarkan Barca dari krisis ini," tuturnya mengakhiri.
Meskipun begitu, Barcelona sudah mengalami dampak kepergian Messi yakni berkurangnya pemasukan dari penjualan tiket pertandingan.
Baca Juga: Miralem Pjanic Kembali Serang Ronald Koeman, Nama Lionel Messi Dibawa-bawa
Dilansir BolaSport.com dari Marca, tiket pertandingan pertama Liga Champions 2021-2022 mereka musim ini baru terjual 31.213 tiket hingga Jumat (10/9/2021) dari 40.000 yang disediakan.
Itu artinya masih tersisa 8.787 tiket yang belum dibeli oleh para penggemar Barcelona.
Saat melawan Getafe di Liga Spanyol, Barcelona juga hanya mampu menjual 19.136 dari 20.000 tiket yang disediakan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | As .com, Marca |
Komentar