BOLASPORT.COM - Korban tendangan geledek Cristiano Ronaldo memberi pengakuan kocak bahwa sakit di kepalanya hilang usai melihat wajah megabintang Manchester United hingga perasaan benci jadi cinta.
Cristiano Ronaldo menjadi sorotan dalam laga perdana penyisihan Grup F Liga Champions 2021-2022 antara Manchester United versus Young Boys, 14 September 2021.
Akan tetapi, bukan hanya karena Cristiano Ronaldo berhasil mencetak gol semata wayang untuk Manchester United dalam laga yang digelar di di Stadion Wankdorf, Bern, itu.
CR7 juga menarik perhatian lantaran aksinya saat pemanasan membuat seorang perempuan steward atau petugas lapangan menjadi semaput.
Pasalnya, Ronaldo melepaskan tembakan kencang bak geledek yang ternyata melambung di atas mistar gawang dan mengenai sang petugas lapangan.
Baca Juga: Pamer Tendangan Nuklir, Ronaldo Gebok Petugas Lapangan sampai Semaput
Petugas lapangan yang diketahui bernama Marisa Nobile ini mengaku merasakan sakit luar biasa setelah terkena tendangan sang megabintang.
Namun, semua sakit itu mendadak hilang begitu dia menyaksikan wajah Ronaldo.
Insiden yang membuat Marisa Nobile sempat jatuh pingsan itu berawal ketika Ronaldo mengambil bagian dalam latihan menembak sebelum laga dimulai.
Rupanya, salah satu tembakan Ronaldo melambung di atas mistar gawang dan mengenai kepala Marisa Nobile yang berada di pinggir lapangan.
Mengetahui tendangannya mengenai petugas lapangan, Ronaldo langsung melompati penghalang di stadion untuk memastikan korban sepakannya baik-baik saja.
Baca Juga: Sempat Semaput, Korban Tendangan Geledek Ronaldo Dapat Rezeki Nomplok
Cristiano Ronaldo knocked out a steward with his shot in training before the match.
He jumped the barrier to check up on him while he received medical attention ❤️pic.twitter.com/YOBkqs3fEV
— DAZN Canada (@DAZN_CA) September 14, 2021
Selain Ronaldo, tim medis Manchester United juga tampak hadir untuk memeriksa kondisi sang petugas.
Marisa Nobile, seorang perempuan Brasil yang tinggal di Swiss, mengungkapkan bahwa dia khawatir meninggal setelah terkena bola tendangan Ronaldo.
Pasalnya, ketika Nobile sadar, dia tak percaya bahwa sosok yang dilihatnya pertama adalah Ronaldo.
Mendadak, sakit yang awalnya terasa di kepala pun hilang setelah melihat wajah peraih lima Ballon d'Or itu.
"Ketika bola mengenai kepala saya, itu seperti serangan penuh," kata Marisa kepada Blick TV, dikutip BolaSport.com dari Mirror.
"Saya merasa semuanya gelap dan saya kemudian ambruk."
"Setelah itu saya melihat Ronaldo di atas saya dan berkata: 'Ya Tuhan tidak, apakah saya mati?'"
"Ronaldo berkata: 'Tidak, tidak. Permisi! Apa yang terjadi? Apakah Anda baik-baik saja?'"
"Saya sangat kesakitan. Ya Tuhan. Tapi kemudian saya melihat Ronaldo dan sakit kepala hilang," ujarnya lagi.
Menurut laporan dalam laman resmi Manchester United yang dikutip BolaSport.com, Marisa berhasil pulih sepenuhnya dari insiden tersebut.
Baca Juga: Rincian Gaji 3 Tahun Lionel Messi di PSG Bocor, Cristiano Ronaldo Kalah Jauh
Bahkan, dia juga mendapatkan rezeki nomplok setelah pertandingan karena diberi jersey oleh Ronaldo.
Alih-alih bertukar jersey dengan pemain Young Boys, CR7 memilih untuk menghadiahkan kostum tandang Manchester United itu untuk petugas yang jadi korban tendangannya itu.
Marisa sendiri memberikan pengakuan lain soal Ronaldo dengan mengatakan bahwa awalnya dia tidak menyukai sang megabintang.
Kebencian Marisa itu berawal dari kunjungan Ronaldo ke Basel pada 2014.
Saat itu, Marisa perlu mengosongkan stadion, tetapi pekerjaannya menjadi sulit terlaksana lantaran Ronaldo masih ada di lapangan bahkan setelah peluit akhir pertandingan.
Marisa meminta Ronaldo pergi, tapi mantan pemain Real Madrid itu tidak menuruti permintaannya.
Cristiano Ronaldo gave his shirt to the steward he accidentally hit with a ball when warming up ???? pic.twitter.com/2ChZgBWy8V
— ESPN FC (@ESPNFC) September 15, 2021
Baca Juga: Selain Domba, Cristiano Ronaldo Pindah Rumah karena Diintip Penggemar
Situasi itu membuat Marisa pulang dengan citra bahwa Ronaldo adalah pria kasar.
Tanpa dia duga, tujuh tahun kemudian reuninya dengan Ronaldo itu datang dengan sebuah bola yang mendarat di kepalanya.
"Ketika dia bermain di sini untuk Real Madrid, saya akhirnya mengutuknya. Saya tidak tahu siapa dia," ucap Marisa, dikutip BolaSport.com dari Esporte.
"Saya berkata: 'Permainan sudah berakhir, Anda terus berlari di sini di lapangan dan orang-orang tidak pergi'."
"Dia terus (berlari di lapangan) dan saya sudah sangat lelah. Dia meminta saya untuk berbicara dengan pelatih."
"Saya kembali: 'Jadi, apakah ini akan berakhir atau tidak? Ini Swiss, sayang!'"
"Dia memberi tahu saya ke mana harus pergi. Saya berkata: 'Pria yang kasar.' Sampai kemarin, saya tidak menyukai Cristiano Ronaldo."
Baca Juga: Baru Tinggal 2 Minggu di Manchester, Cristiano Ronaldo Ingin Pindah karena Suara Domba
"Tapi, yang kemarin tentu bukan balas dendam, tidak."
"Dia memegang tangan saya, membelai wajah saya, bertanya, 'Apakah kamu baik-baik saja, apakah kamu baik-baik saja?'
"Sekarang saya adalah Ronaldete (penggemar Ronaldo) nomor satu!" ujarnya lagi.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Manutd, mirror.co.uk, esporte.ig.com.br |
Komentar