BOLASPORT.COM - Seri balap MotoGP San Marino 2021 di Sirkuit Misano, 17-19 September bukan sekadar balapan, tetapi memiliki banyak alasan berbeda bagi pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi.
Valentino Rossi dilahirkan sebagai pembalap dan di Sirkuit Misano yang berjarak beberapa kilometer dari rumahnya, dia menguji motor asli untuk pertama kalinya .
Namun, Valentino Rossi mengawali balapan MotoGP San Marino 2021 dari posisi ke-23 setelah sebelumnya terjatuh pada latihan bebas ketiga (FP3) dan kualifikasi 1 (Q1).
Baca Juga: MotoGP San Marino 2021 - Humor di Balik Helm Baru Valentino Rossi
"Apakah ada orang yang mengatakan saya harus menjalani balapan terakhir saya dengan lebih tenang? Itu akan menjadi pilihan, bahkan mungkin yang tepat," kata Rossi bergurau dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Tetapi, saya di sini dan saya ingin melakukan yang terbaik. Seperti pagi ini, saya ingin mencoba masuk 10 besar dan saya berhasil. Saya harus memberikan yang terbaik, tanpa melakukan hal gila," ucap Rossi.
"Q1 tidak buruk, tetapi di detik saya membuat kesalahan di tikungan 4, saya melebar, dan saya melambat dan kemudian mencoba lagi selanjutnya. Saya pasti lebih lambat 5 detik dan saya juga sedikit kurang beruntung, karena saya tidak berharap kehilangan bagian depan seperti itu."
"Di sisi lain, saya tidak terluka dan saya masih memiliki kecepatan untuk menjalani balapan yang layak besok," ujar Rossi.
Meski mendapat start buruk, pembalap berjulukan The Doctor itu lega karena muridnya, Francesco Bagnaia (Ducati) kembali meraih pole position pada balapan MotoGP San Marino 2021.
Baca Juga: Starting Grid MotoGP San Marino 2021 - Muridnya Terdepan, Valentino Rossi 'Mengenaskan'
"Saya akan meninggalkan MotoGP dengan banyak niat baik untuk pembalap Italia. Ada Pecco (sapaan akrab Francesco Bagnaia dan (Franco) Morbidelli. Menurut saya, mereka akan bisa mencoba dan memenangkan gelar musim depan," tutur Rossi.
"Memang, Bagnaia bahkan bisa melakukannya tahun (gelar juara dunia). Hal terbesar adalah dia membalap dengan Ducati, pembalap Italia dengan motor Italia. Menginginkan sesuatu yang lebih adalah sulit."
"Seolah-olah di Formula 1 di Monza ada pembalap Italia dengan pole position Ferrari. Itu adalah pendewaan motor dan para penggemar harus datang dalam jumlah besar," ujar Rossi.
Misano juga memiliki arti lain bagi Rossi karena itu adalah trek yang didedikasikan untuk Marco Simoncelli, sahabatnya yang meninggal dalam kecelakaan pada balapan MotoGP Malaysia 2011.
"Saya sangat merindukan Sic (sapaan akrab Marco Simoncelli) pertama-tama sebagai teman karena kami menghabiskan banyak waktu bersama dan kami bersenang-senang," aku Rossi mengenang Simoncelli.
"Sebagai pembalap, karena pada 2012 dia bisa naik Honda resmi dan motor 1000cc akan
lebih baik untuk fisiknya. Dia bisa berjuang untuk gelar dan kami akan bersenang-senang," ucap Rossi.
"Kami mendirikan Akademi Balap VR46 untuk Marco karena Marco adalah pembalap pertama yang kami bantu. Sayang sekali dia tidak ada di sini," ucap Rossi.
Baca Juga: Hasil UFC Vegas 37 - Korban Murid Khabib Nurmagomedov Raih KO Pertama
Terakhir, dalam balapan ini pembalap berusia 42 tahun itu juga ingin menyapa putrinya yang kelahirannya telah diumumkan beberapa minggu lalu.
"Kami belum tahu namanya. Kami akan memutuskan pada menit terakhir seperti yang saya suka. Kami memutuskan untuk menggunakan beberapa baris dari syair lagu 'With The Pink Ribbon' dari Lucio Battista," tutur Rossi.
"Sebenarnya lagu itu tentang seorang pria yang tidak ingin menikah, tetapi sepertinya bagus untuk kami dan kami membuatnya sendiri. Bagaimana jika saya takut menikah juga? Itu tidak sesuai dengan rencana saya. Saya tidak terlalu tertarik," kata Rossi sambil tertawa.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar