BOLASPORT.COM - Beda nasib antara Cristiano Ronaldo dan klub yang ditinggalkannya pada musim panas lalu, Juventus, semakin terlihat pada akhir pekan kemarin.
Setelah tiga tahun memperkuat Juventus, Cristiano Ronaldo meninggalkan klub Liga Italia itu pada bursa transfer musim panas lalu.
Ketika Cristiano Ronaldo pindah ke Manchester United pada hari-hari terakhir bursa transfer, pertanyaan langsung tertuju ke Juventus.
Bagaimana Juventus bisa menjaga level kualitas teknik setelah tiba-tiba ditinggal CR7?
Pertanyaan itu wajar karena selama tiga tahun sejak 2018-2019, Ronaldo menjadi senjata utama Juventus di lini serang.
Ronaldo mencetak total 101 gol dalam 134 penampilan di lintas kompetisi bersama Juventus.
Kalau ditotal dengan assist, Ronaldo berkontribusi dalam 123 gol dari total 294 gol yang dicetak Juventus selama tiga musim.
Rasionya mencapai 42%, yang tentu saja sangat besar untuk ukuran satu pemain buat sebuah klub.
Sekarang dengan kompetisi 2021-2022 baru berjalan sekitar satu bulan, efek negatif kehilangan Ronaldo tampaknya belum bisa digebah oleh Juventus.
Ronaldo sendiri senang-senang saja di Manchester United.
Bersama klub baru tetapi lama itu, Cristiano Ronaldo belum berhenti mencetak gol di Liga Inggris dan Liga Champions.
Dalam tiga penampilan pertama, CR7 selalu menjebol gawang lawan, dari Newcastle United (2 gol), Young Boys, sampai West Ham United.
Di lain pihak, Juventus yang megap-megap di Liga Italia setelah kini tidak diperkuat Ronaldo.
Kemenangan 3-0 atas Malmo di Liga Champions hanya menjadi konsolasi kecil bahwa Juventus menghadapi masalah besar di Liga Italia.
Yang terbaru, Juventus kembali gagal menang setelah ditahan AC Milan 1-1, Minggu (19/9/2021) di Juventus Stadium.
Juventus kini tak pernah menang dalam 4 pertandingan pertama sebuah musim Serie A, sesuatu yang sudah tidak pernah terjadi dalam 60 tahun terakhir.
Terakhir kali Juventus gagal menang dalam 4 laga pertama Serie A terjadi pada 1961-1962.
Juventus kini menempati peringkat 18 klasemen Liga Italia dan sudah minus 8 poin dari Inter Milan sebagai capolista.
Mereka hanya mencetak 4 gol dalam 4 pertandingan atau rata-rata 1 gol per laga.
Baca Juga: Ditinggal Cristiano Ronaldo, Segini Besarnya Rasa Kehilangan Juventus
Waktu masih diperkuat Ronaldo, Juventus mencetak 223 gol dalam 114 pertandingan atau rata-rata 1,95 gol per laga.
Artinya, sekarang Juventus kehilangan rata-rata 1 gol per pertandingan setelah tidak ada Ronaldo.
Dalam pertandingan seperti melawan AC Milan yang berakhir 1-1, kehilangan 1 gol itu berarti sangat krusial.
Juventus baru melakoni 4 pertandingan dan kompetisi Liga Italia masih panjang sehingga mereka sah-sah saja meyakinkan diri bahwa situasi ini belum berarti krisis.
Akan tetapi, situasi tanpa Ronaldo ini jelas mulai terlihat mengkhawatirkan.
"Jujur saja, saya melihatnya berat," kata mantan bek Juventus, Ciro Ferrara, ketika ditanya apakah I Bianconeri mulai keluar dari perebutan scudetto.
"Betul hari ini AS Roma dan Lazio gagal menang sehingga klasemen tetap rapat. Tetapi, jarak dari pemimpin klasemen mulai terlihat jauh," lanjut Ferrara seperti dikutip Bolasport.com dari Tuttomercatoweb.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | WhoScored |
Komentar